cxxii lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan Matematika kategori
rendah dan siswa yang mempunyai kemampuan Matematika kategori tinggi mempunyai kemampuan kognitif yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai
kemampuan Matematika kategori rendah. Siswa yang mempunyai kemampuan Matematika kategori tinggi dapat dengan mudah mengaplikasikan konsep Fisika
yang dijabarkan secara kualitatif ke bentuk kuantitatifnya, sehingga mereka dapat dengan mudah memadukan hasil percobaan dan analisis Matematika,
dibandingkan yang mempunyai kemampuan matematika sedang dan rendah.
3. Hipotesis Ketiga
Harga F
ab
= 0,153 lebih kecil dari F
tabel
= 3,12, sehingga hipotesis nol diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat interaksi antara penggunaan
pendekatan konstruktivisme melalui metode pembelajaran dengan kemampuan matematika siswa terhadap kemampuan kognitif siswa. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa pengajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme melalui metode pembelajaran dan kemampuan Matematika siswa mempunyai pengaruh
sendiri – sendiri terhadap kemampuan kognitif siswa.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan melalui metode demonstrasi terhadap
kemampuan kognitif siswa. Siswa yang diberi pengajaran dengan pendekatan konstruktivisme menggunakan metode eksperimen mempunyai kemampuan
kognitif Fisika lebih baik daripada siswa yang diberi pengajaran dengan pendekatan konstruktivisme melalui metode demonstrasi.
cxxiii 2. Ada perbedaan pengaruh antara kemampuan Matematika siswa kategori
tinggi, sedang dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa. Siswa yang mempunyai kemampuan Matematika kategori tinggi mempunyai kemampuan
kognitif Fisika lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan Matematika kategori sedang dan rendah. Demikian juga untuk siswa yang
mempunyai kemampuan Matematika kategori sedang mempunyai kemampuan kognitif Fisika lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan
Matematika kategori rendah. 3. Tidak ada interaksi antara pengaruh pendekatan konstruktivisme melalui
metode pembelajaran dengan kemampuan Matematika terhadap kemampuan kognitif siswa. Jadi antara kemampuan Matematika siswa dan penggunaan
pendekatan konstruktivisme melalui metode pembelajaran mempunyai pengaruh sendiri-sendiri terhadap kemampuan kognitif Fisika siswa.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Dengan diperolehnya kesimpulan, penelitian ini sebagai implikasinya adalah:
1. Kemampuan Matematika siswa kategori tinggi akan memberikan kemampuan kognitif yang lebih baik dibanding dengan kemampuan Matematika siswa
kategori sedang dan rendah. Kemampuan Matematika siswa kategori sedang akan memberikan kemampuan kognitif Fisika yang lebih baik daripada
kemampuan Matematika siswa kategori rendah pada sub pokok bahasan Elastisitas siswa SMA Negeri 2 Surakarta kelas XI semester II.
2. Dalam pelaksanaan pengajaran Fisika ternyata metode pendekatan konstruktivisme menggunakan metode eksperimen memberikan pengaruh
70
cxxiv yang lebih baik daripada menggunakan metode demonstrasi sehingga faktor
ini perlu diperhatikan. Dengan terbuktinya hal tersebut, maka guru dapat menggunakan
pendekatan pengajaran yang sesuai dalam pembelajaran Fisika yang akan digunakan untuk evaluasi hasil belajar siswa serta memperhatikan kemampuan
Matematika siswa sebagai pendukung mata pelajaran Fisika sehingga siswa mampu mencapai batas tuntas dalam belajar.
C. Saran