88
C. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Ada perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa.
2. Ada perbedaan pengaruh antara kemampuan matematika kategori tinggi, kemampuan matematika kategori sedang dan kemampuan matematika
kategori rendah terhadap kemampuan kognitif siswa. 3. Ada interaksi pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui
metode pembelajaran dengan kemampuan matematika terhadap kemampuan kognitif siswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
lxxxix
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta. Penulis memilih
SMA ini karena memiliki sarana dan prasarana percobaan yang mendukung untuk pelaksanaan penelitian, seperti adanya laboratorium dan alat-alat praktikum.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Juni 2008 sampai dengan
bulan Mei 2009. tahap – tahap tersebut antara lain : a. tahap persiapan, meliputi: pengajuan judul, seminar proposal, dan permohonan
ijin. b. Tahap pelaksanaan, meliputi : perencanaan satuan pembelajaran, uji coba
instrumen tes, dan pengambilan data. c. Tahap penyelesaian, meliputi : analisis data, penyusunan laporan, dan
konsultasi dengan pembimbing.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x 3. Sampel yang terpilih, dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran fisika dengan pendekatan
konstruktivisme dengan metode eksperimen A
1
sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran fisika dengan pendekatan konstruktivisme dengan
metode demonstrasi A
2
. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diukur tingkat kemampuan matematika B, sehingga diperoleh data siswa yang
memiliki kemampuan matematika kategori tinggi B
1
, siswa yang memiliki kemampuan matematika kategori sedang B
2
dan siswa yang memiliki kemampuan matematika kategori rendah B
3
. Setelah proses pengajaran dilakukan, diberikan tes akhir untuk
mengetahui kemampuan kognitif siswa. Keadaan awal siswa diketahui dari nilai 35
xc ujian mata pelajaran Fisika tengah semester gasal. Data dari kedua pengukuran
tersebut kemudian diolah dan Kemudian data eksperimen tersebut dianalisis diuji dengan analisis variansi dua jalan sel tak sama.
C. Penetapan Populasi dan Sampel