Topeng Kerangka Konsep .1 Tari

Berdasarkan pemahaman teori di atas, diharapkan dapat membantu untuk mengkaji tari Topeng Sandar, yang terkait dengan emosi keagamaan, sistem keyakinan, kepercayaan, nilai, norma, pada masyarakat Desa Pakraman Serangan. 1.5.2 Kerangka Konsep 1.5.2.1 Tari Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta Haukins: 1990, 2. Secara tidak langsung di sini Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan. Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan. Tari dalam kesucian masyarakat Bali dibagi menjadi tiga 3 yaitu 1. Tari Wali sacred, religius dance . 2. Tari Bebali ceremonial dance . 3. Tari Balih-balihan secular dance .

1.5.2.2 Topeng

Topeng secara arti kata adalah suatu benda penutup muka yang dibuat dari kayu, kertas, kain dan bahan lainnya bentuknya bermacam-macam dari yang berbentuk Dewa-Dewa, Manusia, binatang dan lain-lainnya. Di Bali topeng dipakai menyebutkan suatu bentuk drama tari yang semua pelakunya menggunakan topeng dengan ceritra yang bersumber pada ceritra sejarah maupun babad-babad. Menurut Panji dan Bandem dalam bukunya Ensiklopendi Musik dan Tari daerah Bali menjelaskan kata Topeng berasal dari kata “Tup” yan berarti tutup, kemudian karena gejala bahasa yang disebut formatif form pembentukan kata, kata Tup ditambah saja dengan kata “eng” kemudian menjadi “tupeng”. Tupeng kemudian mengalami beberapa perubahan sehingga menjadi “Topeng” Wardana,19931994.4. Beryl de Zoete and Walter Spies dalam bukunya, Drama and Dance in Bali antara lain mengatakan “……..For topeng simple means something pressede against the face i,e,a mask” artinya : Topeng secara sederhana berarti benda yang di tekan pada muka, yaitu tapel.

1.5.2.3 Sandar