Teknik Pengumpulan Data Metode pengamatan observasi

Mengenai sumber data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung bersumber pada segala pencatatan dilapangan Field Research. Selain itu data primer ini juga bersumber pada informan. Informan itu adalah orang-orang yang dianggap memiliki pengetahuan dan mampu memberi informasi seluas-luasnya. Data sekunder adalah sesuatu yang didapatkan dari hasil pencatatan kepustakaan dan dokumen Library Research. Dalam penelitian ini jenis data yang diperlukan adalah data kualitatif, sumber datanya adalah dari data primer dan sekunder, sebab semua data itu diperlukan untuk mendukung kebenaran hasil penelitian. Data primer dalam penelitian ini bersumber dari para informan yang diambil dari para tokoh seperti : tokoh agama, adat, budaya, sesepuhpengelingsir, pemangku, prajuru, kelian dan tokoh masyarakat yang dianggap mampu, paham, tahu dan dapat memberi informasi yang faktual tentang tari Topeng Sandar sebagai data pendukung yang utama dalam memecahkan permasalahan yang dikemukakan sebagai Rumusan Masalah.

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data adalah bagian yang penting dari sebuah penelitian. Agar data dapat dikumpulkan dengan baik oleh peneliti, maka pengetahuan dasar tentang teknik-teknik pengumpulan data harus telah dimilikinya. Teknik pengumpulan data erat hubungannya dengan lokasi atau tempat penelitian. Penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data melalui perpustakaan. Penelitian lapangan di masyarakat memperoleh data lebih banyak, tepat dan memadai. Dalam penelitian teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi dan dokumen.

1.7.4 Metode pengamatan observasi

Pengamatan merupakan salah satu metode yang dipakai untuk meneliti Tari Topeng Sandar di Desa Pakraman Serangan, Koentjaraningrat mengatakan, bahwa metode pengamatan ilmiah merupakan metode yang paling sesuai digunakan untuk meneliti masalah-masalah sosial. Sementara metode observasi merapakan salah satu cara penelitian untuk memenuhi syarat-syarat tertentu yang merupakan jaminan bahwa hasil pengamatan memang sesuai dengan kenyataan yang menjadi sasaran perhatian. Pengamatan mempunyai berbagai tingkatan, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkatan yang paling tinggi, yaitu : partisipasi nihil, partisipasi pasif, partisipasi sedang, partisipasi aktif, dan partisipasi penuh Spradley 1980: 58-62, Pengamatan partisipan merupakan metode yang sangat tepat digunakan untuk penelitian yang mempergunakan pendekatan antropologi dengan cara kualitatif, terutama untuk mengamati seting-seting alamiah. Metode lain yang digunakan untuk menunjang penelitian kualitatif ini, di samping pengamatan partisipan adalah wawancara intensif Koentjaraningrat, 1991. Pengumpulan data dalam penelitian ini dititik beratkan pada penggunaan metode pengamatan partisipasi pasif dengan selalu berpedoman terhadap kaidah ilmiah. Metode ini dipilih untuk mengamati fungsi dan makna tari topeng sandar yang tariannya lain daripada tari bali yang sering diadakan di masyarakat. Operasional metode pengamatan dalam penelitian ini diawali dengan survei lapangan.

1.7.5 Metode Wawancara