40
Lampiran 2. Prosedur Analisis Sifat Fisikokimia Sabun Transparan
a. Kadar Air dan Zat Menguap Sabun
SNI 06 – 3532 – 1994 Prinsip :
Penguapan air dan zat menguap menggunakan energi panas. Prosedur :
Sampel sebanyak 5 gram ditempatkan di dalam wadah tahan panas, kemudian dipanaskan dalam oven bersuhu  105
o
C  selama  2  jam.  Gelembung  yang  timbul  dihancurkan  dengan  batang  pengaduk.  Sampel ditimbang setelah didinginkan di dalam desikator, atau dipanaskan lagi bila perlu sampai bobotnya tetap.
Kadar Air Bobot Awal g  Bobot Akhir g
Bobot Awal g 100
b. Kadar Asam Lemak SNI 06 – 3532 – 1994
Prinsip : Pengukuran  asam lemak  yang  terikat  dalam bentuk  garam pada sabun  diukur  dengan  cara  memutus
ikatan asam lemak dan Na dengan menggunakan asam kuat. Prosedur :
Kurang  lebih  2  gram  sampel  dimasukkan  ke  dalam  gelas  piala,  ditambah  25  ml  air  panas  dan dipanaskan  di  atas  penangas  air  sampai  sampel  larut  seluruhnya,  kemudian  dimasukkan  ke  dalam  labu
Cassia  berskala  minimal  0.1  ml.  Sisa  sampel  dalam  gelas  piala  dibilas  dengan  air  destilata  dan  air bilasannya dituang kedalam labu Cassia, kemudian ditambah beberapa tetes indikator oranye dan 10 – 15
ml HCl 10 atau 7 – 10 ml H
2
SO
4
25. Asam lemak bebas akan mengapung dan larutan berubah warna menjadi merah muda.
Labu Cassia berisi larutan sampel dipanaskan dalam penangas air dengan kondisi leher labu terendam air sampai setengahnya. Setelah asam lemaknya terpisah dan mengapung, ke dalam labu ditambahkan air
panas  sampai  lemaknya  berada  di  antara  skala  pembagian  pada  leher  labu.  Larutan  dipanaskan  terus selama ± 30 menit dan dibaca pada suhu 100
o
C pada saat air dalam penangas mendidih. Kadar Asam Lemak
Volume Asam Lemak ml 0.84
Bobot Sampel 100
Keterangan : 0.84 = BD asam lemak pada 100
o
C
c. Kadar Fraksi Tak Tersabunkan SNI 06 – 3532 – 1994
Prinsip : Pengukuran  senyawa-senyawa  yang  dapat  larut  dalam  minyak  tapi  tidak  dapat  membentuk  sabun
dengan soda alkali, seperti gum.
41
Prosedur : Sebanyak  5  gram  sampel  ditimbang  dan  dimasukkan  ke  dalam  erlenmeyer  250  ml,  ditambah  10 ml
KOH 0.5 N dalam alkohol dan kemudian dipanaskan di atas penangas air dengan menggunakan pendingin tegak  selama  kurang  lebih  1  jam.  Setelah  itu,  sampel  didinginkan  dan  ditambah  indikator  phenoptalein
serta  dititrasi  dengan  HCl  0.5  N.  Pengerjaan  blanko  menggunakan  70  ml  alkohol  netral  untuk menggantikan sampel. Prosedur yang dilakukan sama seperti pengerjaan sampel.
Kadar Fraksi Tak Tersabunkan a  b
N 0.0561
0.258 Bobot Sampel g
100 Keterangan :
a      = volume HCl untuk sampel ml b      = volume HCl untuk blanko ml
N     = Normalitas HCl N 56.1 = bobot molekul larutan KOH
258  = rata-rata bilangan penyabunan
d. Kadar Bagian Tak Larut dalam Alkohol SNI 06 – 3532 – 1994