Kesimpulan Sistem Pengendalian Internal Kas pada PT.Pelabuahan Indonesia I (Persero) Medan

49 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang telah disusun oleh penulis maka dapatlah diambil kesimpulan bahwa perusahaan harus mempertahankan kas yang mencukupi untuk operasi masa berjalan dan untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo. Setiap kelebihan kas harus diinvestasikan sementara guna menghasilkan pengembalian tambahan bagi para pemegang saham. Manajemen kas yang akif juga memerlukan pengendalian untuk melindungi kas terhadap pencurian dan penggelapan, karena kas merupakan aktiva paling lancar, sehingga mudah diselewengkan jika tidak dijaga dengan baik. Sistem pengendalian kas harus disesuaikan dengan kekhususan usaha, karena sangat tidak mungkin menguraikan seluruh sifat dan tekhnik yang diterapkan pada berbagai jenis dan ukuran perusahaan. Namun secara sistem pengendalian kas menolak adanya campur tangan terhadap catatan akuntansi oleh mereka yang menangani kas kemungkinan penyelewengan kas akan dipersulit jika dua orange karyawan atau lebih harus berkomplot dalam melaksanakan penyelewengan. Selanjutnya sistem tersebut biasanya mensyaratkan adanya pemisahan fungsi penerimaan dan pengeluaran kas. Karakteristik dasar suatu sistem pengendalian kas adalah : 1. Menetapkan tanggung jawab secara khusus untuk menangani penerimaan kas. Universitas Sumatera Utara 2. Pemisahan penanganan dan pencatatan penerimaan kas. 3. Penyetoran seluruh kas yanag di terima setiap hari ke rekening bank. 4. Sistem voucher untuk mengawasi pengeluaran kas. 5. Audit internal pada selang waktu yang tidak terduga. 6. Pencatatan ganda atas kas menurut bank dan pembukuan, dengan rekonsiliasi yang dilaksanakan oleh seorang diluar bagian akun. 7. Menetapkan dana kas kecil dengan sistem imprest fund. Pengendalian seperti ini cenderung lebih banyak diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Pelabuhan Indonesia I Pesero Medan dengan banyak pegawai. Perusahaan kecil dengan beberapa pegawai pada umumnya mendapatkan kesulitan dalam memisahkan sepenuhnya tugas-tugas akuntansi dan penanganan kas. Namun perusahaan-perusahaan kecil pun harus menjalani segi-segi pengendalian tersebut sebanyak mungkin. Dengan sedapat mungkin menjalankan pengendalian internal yang efektif, perusahaan dapat mengurangi peluang-peluang untuk pencurian, kehilangan dan kesalahan yang tidak disengaja dalam akuntansi dan pengendalian kas. Namun sistem yang canggih pun tidak dapat menghilangkan sama sekali kemungkinan tindakan penyalahgunaan atau kekeliruan. B. SARAN Kesempatan pengunaan kas secara tidak wajar atau tidak benar adalah demikian besar, sehingga harus selalu menekankan keperluan untuk mengandakan perlindungan yang wajar dalam fungsi pengeluaran kas. Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara diperlukan adanya kewaspadaan dan prosedur pemeriksaan yang sehat. Meskipun sistem pengendalian internal dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, tetapi ada beberapa saran penulis yang mungkin berguna untuk diterapkan, yaitu : 1. Perlu secara berkala dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jalalnnya prosedur penerimaan kas, baik dari pihak intern perusahaan maupun pengawas dari luar perusaahaan guna menciptakan pengendalian internal terhadap kas. 2. Semua penerimaan dan pengeluaran kas harus diberi nomor terlebih dahulu, dan semua nomor yang dipergunakan atau dibatalkan harus dipertanggung jawabkan. 3. Semua pembayaran umum harus ditandatangani oleh dua orang secara bersama-sama. 4. Tanggung jawab untuk penerimaan kas harus dipisahkan dari tanggung jawab untuk pengeluaran kas. 5. Rekonsiliasi bank harus dilakukan oleh mereka yang tidak menandatangani atau menyetujui pembayaran. 6. Pegawai yang melakukan pencatatan kas harus dibeda tugaskan dari pegawai yang menerima uang pembayaran. 7. Faktur yang telah disetujui untuk pembayaran dan semua dokumen pendukung yang diperlukan harus menjadi persyaratan untuk melakukan pembayaran. 8. Setelah pembayaran dilakukan semua dokumen pendukung harus diberikan Universitas Sumatera Utara diberikan tanda “telah dibayarlunas” agar tidak dipergunakan untuk kedua kalinya. 9. Persetujuan bukti atau voucher pembayaran biasanya harus dilakukan oleh mereka yang tidak bertugas untuk melakukan pembayaran. Universitas Sumatera Utara 9 BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I PERSERO MEDAN

A. Sejarah Ringkas