Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan data kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980,
peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah
No. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang
perwakilan BPS dengan nama kantor statistik Kabupaten atau Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU
No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan Presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus
mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.
2.2.1 Tugas Badan Pusat Statistik Menurut keputusan Presiden RI No. 6 tahun 1992 tugas BPS adalah :
1. Melakukan kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain di bidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian,
perhubungan, perdagangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pendidikan dan keagamaan.
2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan
tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam panggunaan definisi, klasifikasi dan
lain-lain. 3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan
kegunaan statistik. Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggungjawab langsung
kepada Presiden serta mempunyai tugas : 1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina
aparatur BPS agar berdaya guna dan berhasilguna. 2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang statistik yang secara
fungsional menjadi
tanggungjawabnya sesuai
dengan peraturan
Universitas Sumatera Utara
perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis stastistik yang diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.11 Latar Belakang Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan dan memberi pelayanan yang baik bagi rakyatnya.
Dengan kestabilan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pertumbuhan dan kestabilan ekonomi merupakan
dua hal yang perlu diupayakan sebaik mungkin. Salah satu sumber ketidakstabilan ekonomi yang utama, dan dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi adalah
terjadinya Inflasi. Inflasi adalah kecenderungan dari harga
–harga untuk meningkatkan secara umum kelompok barang kebutuhan masyarakat secara terus menerus. Kenaikan
yang bersifat dua atau tiga jenis barang saja tidak dapat dikatakan inflasi kecuali bila kenaikan tersebut bersifat meluas.Apabila suatu negara mengalami inflasi
yang tinggi maka dikatakan perekonomian negara tersebut sedang atau tudak baik. Indonesia pernah mengalami inflasi yang sangat tinggi yaitu pada tahun 1966 dan
1997 –1998 yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia hal ini
terlihat jelas dari perusahaan – perusahaan yang bangkrut dan secara otomatis
tingkat pengangguran semakin mejadi masalah bagi Indonesia. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa
inflasi yang tinggi dapat mengakibatkan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pandapatan
rill masyarakat turun, dan akhirnya menjadikan semua kalangan masyarakat, terutama ekonomi rendah semakin terpuruk. Kedua, inflasi yang tidak stabil akan
menciptakan ketidakpastian uncertainly bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan yang pada akhirnya menurunkan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu
diperlukan analisis yang sesuai bagi para pelaku ekonomi untuk melihat tingkat laju inflasi tersebut. Untuk melihat dan membaca tingkat laju inflasi biasanya para
Universitas Sumatera Utara