Pembangkitan Kunci DES Data Encryption Standard

DES pertama kali dipublikasikan di Federal Register pada 17 Maret 1975. Setelah melalui banyak diskusi, akhirnya algortima DES diadopsi sebagai algoritma standar yang digunakan oleh NBS National Bureau of Standards pada 15 Januari 1977. Sejak saat itu, DES banyak digunakan pada dunia penyebaran informasi untuk melindungi data agar tidak bisa dibaca oleh orang lain. DES adalah algoritma block cipher yang mengenkripsi blok sebesar 64 bit plaintext. Panjang kunci DES adalah 64 bit, akan tetapi kunci efektif yang digunakan untuk proses enkripsi hanya sebesar 56 bit saja dan 8 bit dari kunci digunakan sebagai parityScheiner, 1996.

2.2.1 Pembangkitan Kunci

Awalnya kunci DES yang sebesar 64 bit akan diperkecil menjadi 56 bit dengan mengabaikan setiap bit kedelapan pada kunci. Dengan menggunakan tabel 2.1 permuted choice-1, maka kunci 56 bit dapat dihasilkan. Setiap bit kedelapan digunakan sebagai parityScheiner, 1996. Tabel 2.1. Permuted Choice -1Kromodimoeljo,2010 57 49 41 33 25 17 9 1 58 50 42 34 26 18 10 2 59 51 43 35 27 19 11 3 60 52 44 36 63 55 47 39 31 23 15 7 62 54 46 38 30 22 14 6 61 53 45 37 29 21 13 5 28 20 12 4 Setelah mendapatkan kunci 56 bit, kunci 56 bit akan dibagi menjadi 2 masing-masing berukuran 28 bit. Kemudian setiap bagian akan mengalami pergeseran bit tergantung pada setiap putaran. Setiap putaran akan menggeser bit sebanyak 1 atau 2 bitScheiner, 1996. Pergeseran bit akan diperlihatkan pada tabel 2.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Jumlah Pergeseran BitKromodimoeljo,2010 Setelah pergeseran bit, maka 48 bit dari 56 bit akan dipilih. Tabel 2.3 akan melakukan kompersi permutasi terhadap 56 bit untuk menghasilkan 48 bit, permutasi ini juga disebut permutasi pilihan Permuted choiceScheiner, 1996. Tabel 2.3. Permuted Choice -2Kromodimoeljo,2010 putaran jumlah pergeseran 1 1 2 1 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 1 10 2 11 2 12 2 13 2 14 2 15 2 16 1 14 17 11 24 1 5 3 28 15 6 21 10 23 19 12 4 26 8 16 7 27 20 13 2 41 52 31 37 47 55 30 40 51 45 33 48 44 49 39 56 34 53 46 42 50 36 29 32 Universitas Sumatera Utara Contoh: 1. Kunci K sebesar 64 bit = 133457799BBCDFF1 diubah dalam bentuk biner dengan masing-masing 8 bit setiap bloknya K= 00010011 00110100 01010111 01111001 10011011 10111100 11011111 11110001 2. Kunci K yang mempunyai ukuran 64 bit, setelah melakukan permutasi maka K akan diubah menjadi K+ yang mempunyai ukuran sebesar 56 bit. K + = 1111000 0110011 0010101 0101111 0101010 1011001 1001111 0001111 3. Kunci K+ dapat dipisah menjadi dua bagian dengan ukuran 28 bit C = 1111000 0110011 0010101 0101111 D = 0101010 1011001 1001111 0001111 4. Dari C dan D 0, maka dapat dibuat 16 block C n dan D n , 1=n=16. Dari C dan D dapat menghasilkan C = 1111000011001100101010101111 D = 0101010101100110011110001111 C 1 = 1110000110011001010101011111 D 1 = 1010101011001100111100011110 Sampai dengan C 16 = 1111000011001100101010101111 D 16 = 0101010101100110011110001111 5. Setelah mengalami pergeseran bit maka kunci K+ 1 diturunkan dari C 1 D 1 sampai K+ 16 diturunkan dari C 16 D 16 akan mengalami kompresi dengan menggunakan tabel 2.3. K 1 = 000110 110000 001011 101111 111111 000111 000001 110010 sampai dengan K 16 = 110010 110011 110110 001011 000011 100001 011111 110101 Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Enkripsi Algoritma DES Data Encryption Standard