biner, dan kemudian mengalami permutasi dengan tabel 2.4 tabel IP. Dan kemudian pesan dibagi menjadi dua bagian L
R . Dan kemudian bagian R
akan ditambah jumlah bitnya dengan menggunakan tabel 2.5. tabel ekspansi. R
akan di XOR kan dengan K
n
kunci internal dan menghasilkan B
1
,….,B
8
. Setelah mendapatkan B
n
, maka proses selanjutnya adalah mensubtitusikan B
n
dengan tabel 2.6. tabel S-Box. Dan kemudian dilanjutkan dengan permutasi tabel 2.7. tabel P. Proses terakhir
enkripsi ialah dengan melakukan permutasi terakhir pada R
16
L
16
dengan menggukan tabel 2.8. tabel IP
-1
.
Gambar 3.3. Flowchart Enkripsi
3.2.1.3. Flowchart Penyisipan Modified LSB Least Significant Bi
Start Input Plaintext
Ubah ke biner Permutasi
dengan IP L
R Ekspansi R
dengan tabel E ER
n-1
N=1
K
n
XOR ER
n-1
B
1
,...,B
8
Subtitusi B
1...8
dengan S-Box S
n
Permutasi S
n
dengan tabel P FK
n
+ R
n-1
R
1
= L + F
K
n
+ R
n-1
R
16
L
16
R16L16 dipermutasikan
dengan IP
-1
Ciphertext Biner
End
Universitas Sumatera Utara
Hasil enkripsi pesan akan disisipkan pada citra digital yang mempunyai 24 bit kedalaman warna. Pada penyisipan pesan, metode yang digunakan adalah Modified
LSB Least Significant Bit. Pesan akan disisipkan pada salah satu warna dari warna RGB Red, Green, Blue yaitu warna biru Blue, pesan akan disisipkan pada bit
terendah yang ada pada warna biru Blue.
Gambar 3.4. Flowchart Penyisipan Pesan
3.2.1.4 Flowchart Ekstrasi Pesan
start
Input Cover Image
Ambil Nilai Biru setiap
pixel
Ubah ke biner
nilai biner biru
Input Ciphertext
Penyisipan dengan LSB
Stego Image
End
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengekstrasi pesan, maka pertama yang harus diinput adalah stego image atau citra yang telah disisipkan pesan. Setelah citra stego diinput maka sistem akan
membaca nilai setiap pixel citra stego.
Gambar 3.5. Flowchart Ekstrasi Pesan
3.2.1.5. Flowchart Dekripsi DES Data Encypstion Standard
Untuk dekripsi pesan dengan algoritma DES Data Encryption Standard, hampir sama dengan alur untuk mengenkripsi pesan. Proses dekripsi pesan DES merupakan
kebalikan dari proses enkripsi pesan, dengan menggunakan kunci eksternal yang sama. Tetapi yang berbeda ialah blok masukkan proses, kalau pada proses enkripsi
blok masukkan adalah L R
maka untuk dekripsi blok masukkan awal adalah R
16
L
16
.
Start
Input Stego Image
Ambil Nilai Biru setiap
pixel
Ubah ke biner
Ciphertext
end
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.6. Flowchart Dekripsi Pesan
Start
Input Ciphertext Biner
Ubah ke Ascii Permutasi
dengan IP
L
n
R
n
Ekspansi R
n
dengan tabel E
ER
n-1
N=16
K
n
XOR ER
n-1
B
1
,...,B
8
Subtitusi B
1...8
dengan S-Box S
n
Permutasi S
n
dengan tabel P
FK
n
+ R
n-1
R
1
= L + F
K
n
+ R
n-1
L R
L R
dipermutasikan dengan IP
-1
Plaintext Biner
End Plaintext
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Perancangan Unified Modeling Language UML