Strategi Optimalisasi Pendapatan Dinas Pasar Dan Pengaruhnya Terhadap Keuangan Daerah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
STRATEGI OPTIMALISASI PENDAPATAN DINAS PASAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEUANGAN DAERAH
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh:
DIMAS PRATAMA PUTRA 112 101017
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : DIMAS PRATAMA PUTRA
NIM : 112101017
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
JUDUL : STRATEGI OPTIMALISASI PENDAPATAN
DINAS PASAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEUANGAN DAERAH
Tanggal : Agustus 2014 Dosen Pembimbing
Nip: 195102131 98303 2 002 Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si
Tanggal: Agustus 2014 Ketua Program Studi
Diploma III Manajemen Keuangan
Nip: 19741123 200012 2 001 Dr. Yeni Absah, Se, M.Si
Tanggal: Agustus 2014 Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Nip: 195604071 98002 1 001
(3)
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat, Karunia dan Kasih-SayangNya, yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dengan judul “STRATEGI OPTIMALISASI PENDAPATAN DINAS PASAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEUANGAN DAERAH”.Tujuan penulisan ini guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III (DIII) Jurusan Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi& Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Di masa perkuliahan hingga selesainya Tugas Akhir ini, penulis sungguh merasakan banyak bantuan moril dan materil baik secara langsung dan tidak langsung dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, penulis dengan sepenuh hati mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac,Ak, CA, Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si; Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si; selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
(4)
5. Teristimewa untuk Ibu saya; Juliana Dewi, yang telah mendukung penulis baik moril dan materil sampai penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Spesial buat Kakakku Yohanna Pramustika Dewi, serta seluruh keluarga besar yang telah banyak membantu dan selalu mendukung serta memberi masukan dan saran yang sangat berarti bagi penulis selama masa perkuliahan sampai selesai.
7. Buat teman-temanku di Fakultas Ekonomi & Bisnis USU Stambuk 2011, terkhusus di Grup A, serta sahabat-sahabat G-PAV saya; Alhamra, Randi, Dicky, Nuel, Faza, Dery, Ihsan Saiba, Harry, juga kepada Ira, Tiur, Riri, Seluruh Pengurus Himpunan Mahasiswa Keuangan (HMK) FEB USU, dan semua teman-teman saya yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu-persatu, saya ucapkan Molt bé Graciés.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Jika ada kesalahan serta kekurangan dalam penulisan mohon dimaafkan dan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca dan pihak yang berkepentingan didalamnya.
Medan, Juli 2014
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. TujuanPenelitian... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB IIPROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Dinas Pasar Kab. Deli Serdang……... 7
B. Struktur Organisasi & Personalia………... 8
C. Job Description………..………. 10
BAB III PEMBAHASAN A. Pendapatan dan Kebijakan Keuangan Daerah... 17
B. Strategi Optimalisasi Retribusi Pasar ... 18
C. Kontribusi Retribusi Pasar dan Pengaruhnya terhadap PAD.. 29
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 33
B. Saran... 34
(6)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Peningkatan Pedagang Tradisional Tahun
2009-2013Kabupaten Deli Serdang ... 23
Tabel 3.2 Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar Dinas Pasar
KabupatenDeli Serdang Tahun 2009-2013 ... 30
Tabel 3.3 Kontribusi Realisasi Penerimaan Retribusi Terhadap PADKabupaten Deli Serdang Tahun 2009-2013 ... 31
(7)
DAFTAR GAMBAR
No. Tabel Judul Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pasar Kabupaten
(8)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbincangan mengenai otonomi daerah dalam sistem pemerintahan daerahdi Indonesia telah mendapatkan perhatian yang serius dan hingga sekarangmenarik untuk didiskusikan. Salah satu hal yang menjadi perhatian utama adalahpeletakan titik berat otonomi pada Kabupaten dan Kota sebagaimana yang diaturdalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Berdasarkan Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah angka 6 tentang Keuangan Daerah (2004:221)disebutkan:
Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan yang antaralain berupa: kepastian tersedianya pendanaan dari Pemerintah sesuaidengan urusan pemerintah yang diserahkan; kewenangan memungut danmendayagunakan pajak dan retribusi daerah dan hak untuk mendapatkanbagi hasil dari sumber-sumber daya nasional yang berada di daerah dandana perimbangan lainnya; hak untuk mengelola kekayaan Daerah danmendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah serta sumber-sumberpembiayaan. Dengan pengaturan tersebut, dalam hal ini padadasarnya Pemerintah menerapkan prinsip ”uang mengikuti fungsi”.
Penyelenggaraan otonomi daerah menuntut adanya kesiapan sumber dayadan sumber dana,responsibilitas serta akuntabilitas dari tiap-tiap daerah.Sejalandengan itu penyelenggaraan pemerintahan daerah didukung adanya perimbangankeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang disesuaikandengan potensi dan kebutuhan daerah sebagaimana di atur dalam
(9)
Undang-undangNomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintahan Daerah.
Sedangkan Kaho (1988:252) menjelaskan bahwa “Penyelenggaraanotonomi daerah yang benar-benar sehat akan tercapai bila sumber utamakeuangan daerah berasal dari Pendapatan Asli Daerah”.
Pernyataan Kaho di atas mempertegas bahwa otonomi daerah memacudaerah untuk berupaya menggali potensi sumber-sumber keuangan asli daerahkarena kebijakan otonomi daerah itu sendiri sebenarnya tersentral kepadakemandirian daerah, baik dalam hal keuangan maupun kegiatan-kegiatanpembangunan dalam upaya memajukan daerahnya sendiri.
Sudah seharusnya suatu daerah bisa mengembangkan segala potensi yang ada di daerahnya, agar bisa memberikan dampak yang positif bagi daerah tersebut, serta dalam rangka aktualisasi penyelenggaraan otonomi daerah itu sendiri dengan sebaik-baiknya, sekaligus dengan memaksimalkan kemampuan ekonomi daerah yang ada di pasar-pasar tradisional.
Berkaitan dengan haltersebut,Dinas Pasarmerupakan salahsatu instansi pelaksana di bidang pengelolaan pasar-pasar tradisional.Dinas Pasar berkaitan langsung dengan setiap upaya Pemerintah Daerah dalam hal ini Kabupaten Deli Serdang khususnya, untuk mengurus dan mengatur pasar-pasartradisional di wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No.5 tahun 2007 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang mempunyai tugas pokok
(10)
Hal ini dimaksudkan agar pemerintah memiliki kepanjangan tangan dalam pengelolaan maupun pengawasan mengenai hal hal yang berkenaan dengan pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dinas Pasar juga memiliki tugas untuk mengelola sumber daya yang ada serta hasil yang bisa didapat, termasuk pemasukan yang didapat dari penerimaan retribusi atau setoran lainnya yang harapannya tentu bisa dioptimalkan secara terus menerus.Pemasukan yang didapatkan dari sektor retribusi ini merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi Pendapatan Dinas Pasar yang kemudian menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena merupakan tempat yang selalu dikunjungi sekaligus tempat proses transaksi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli.
Mengenai sumber pendapatan daerah di atur dalam Pasal 157 Bab VIIIUndang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(2004:182) yang berbunyi:
Sumber pendapatan daerah terdiri atas:
a. pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu: 1). Hasil pajak daerah;
2). Hasil retribusi daerah;
3). Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan 4). Lain-lain PAD yang sah;
b. dana perimbangan; dan
(11)
Retribusi daerah menurut Munawir (1990:4) didefinisikan sebagai ”iuranrakyat kepada Pemerintah berdasarkan Undang-undang (yangdapat dipaksakan)dengan mendapatkan jasa balik atau kontra prestasi dari Pemerintah secaralangsung dan dapat ditunjuk”.Menurut Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah dijelaskan: ”Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebutRetribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberianijin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerahuntuk kepentingan orang pribadi atau badan”.
Selanjutnya penelitian iniakan menitikberatkan pada Retribusi Pasar karena merupakan salah satu kontributor terbesar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).Retribusi pasar termasuk dalam jenis retribusi jasaumum karena bersifat bukan pajak dan merupakan kewenangan daerah dalamrangka pelaksanaan desentralisasi, artinya retribusi pasar dapat menjadi salahsatu sumber pendapatan daerah yang potensial, yang masih dapat dioptimalkan. Uraian tersebut menarik untuk dikaji lebih mendalam, sehingga penulistertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :“STRATEGI OPTIMALISASI PENDAPATAN DINAS PASAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEUANGAN DAERAH”.
B. Rumusan Masalah
Sidik (1999:245) mengemukakan:“Yang menjadi masalah utama bagiPemerintah Daerah ialah bagaimana menciptakankebijakan dan programyang dapatmengembangkan potensi untuk meningkatkankemampuan keuangandaerah sehingga otonomi daerah dapat terwujud”.
(12)
Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian diDinas Pasar Kabupaten Deli Serdang direncanakan untuk mencari langkah-langkahstrategis sebagai upaya untukmeningkatkan penerimaan daerah dari sektor pajak danretribusi daerah,khususnya retribusipasar yang selama ini cukup besar memberikankontribusinya bagi pendapatan daerah yangmencapai 30-40% dari sub sektorretribusi daerah.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka perumusan masalah yangpenulis teliti adalah:“Strategi apa yang sulitdilaksanakan oleh Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdanguntuk mengoptimalkanpendapatan dari Retribusi pasardalam meningkatkan PendapatanDaerah ?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Masalah yang telah dirumuskan, makatujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pelaksanaan strategi yangdilakukan oleh Dinas Pasar dalam mengelola pasar tradisional di wilayahKabupaten Deli Serdang dengan tujuan meningkatkan pendapatan daerah.
2. Menganalisis hambatan atau kendala apa yang dihadapi oleh Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang dalam mengoptimalkan penerimaan retribusi pasar.
3. Menganalisis peranan retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
(13)
D. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan sumbanganpemikiran bagi Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang sebagai institusi penanggung jawab dalam mengupayakan peningkatan penerimaan pendapatan dari pasar sehingga otonomi daerah yang luas, nyata danbertanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan yangberlaku dapat terwujud.
2. Secara subyektif, hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menambah wawasan pembaca sekalian dalam memahamipasar-pasar tradisional terutama optimalisasi sumber daya yang didalamnya, retribusi pasar, pajak, retribusi daerah, dan otonomi daerah.
3. Selain itu hasil penelitian yang dilakukan nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan referensi bagi penelitian lebih lanjut.
(14)
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang
Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang pada mulanya bernama PERPAS (Perusahaan Pasar) yang merupakan bagian dari Dinas Pendapatan untuk pertama kali diatur oleh Peraturan Daerah Tingkat II Deli Serdang No. 10 Tahun 1979 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tingkat II Deli Serdang.
Mengingat bahwa pengelolaan, pembinaan, serta pengurusan aturan pasar sebagai salah satu sumber pendapatan daerah untuk lebih ditingkatkan serta dikembangkan sesuai dengan perkembangan wilayah maka Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 10 Tahun 1979 tersebut perlu diadakan suatu penyempurnaan.
Pada tanggal 25 Agustus 1986 terbitlah Peraturan Daerah yang baru yakni Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang No. 10 Tahun 1986 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pasar.
Pada Tahun 2002 terbitlah Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2002 tentang perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 46 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Deli Serdang.
Peraturan Daerah yang baru yakni Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang.
(15)
a. Lokasi Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang
Lokasi Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang Jl. Mawar No. 14 Lubuk Pakam. Telepon (061) 7955819.
b. Visi dan Misi Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah, serta yangmengarahkan pada visi Kabupaten Deli Serdang, maka rumusan visi Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang adalah: Terwujudnya Citra Pasar yang bersih, tertib, aman dan nyaman.
Makna dari visi tersebut adalah Pasar tradisional yang selama ini dianggap kumuh, jorok harus bisa menjadi pasar yang bersih, tertib, aman dan nyaman.
Dari Visi tersebut Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang menetapkan MISI yaitu:
a. Meningkatkan kesempatan bekerja dan berusaha
b. Meningkatkan kebersihan, ketertiban, dan keamanan pasar c. Meningkatkan pelayanan pedagang dan pengunjung d. Meningkatkan kualitas SDM pengelola dan pedagang
B. Struktur Organisasi & Personalia
Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(16)
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur organisasi Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang
Sumber : Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang 2014
KEPALA DINAS
SEKRETARIS BENDAHARA
BIDANG PENGELOLA
AN PASAR
BIDANG INTENSIFIK
ASI
BIDANG TRANTIB
BIDANG KEBERSIHAN
(17)
C. Job Description Tugas Kepala Dinas:
1. Mendisposisi surat-surat kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya. 2. Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
3. Merumuskan dan menyusun kebijakan teknis di bidang pengelolaan Pasar. 4. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pengelolaan Pasar.
5. Melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan Pasar.
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi di bidang Pasar.
7. Melakukan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kesekretariatan, program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi di bidang Pasar.
8. Melakukan pengelolaan unit pelaksana teknis di bidang pengelolaan Pasar. 9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.
10.Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
11.Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan.
(18)
Sekretaris mempunyai tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan.
2. Memberikan petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas bejalan lancar dan tertib.
3. Mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas-tugas pelayanan administrasi.
4. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum. 5. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian. 6. Melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan. 7. Melaksanakan pengelolaan administrasi program. 8. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
9. Merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat kelengkapan kantor. 10.Melaksanakan pengelolaan surat-menyurat, arsip dan dokumen lainnya. 11.Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas
keamanan kantor.
12.Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih, budaya kerja dan budaya tertib.
13.Mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan Surat Perintah Tugas bagi Pegawai yang akan melaksanakan Perjalanan Dinas. 14.Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas.
15.Memelihara, merawat, menjaga dan mengawasi inventaris kantor.
16.Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.
(19)
17.Memeriksa, mengecek, mmengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan mambuat laporan pelaksanaan tugas.
18.Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawabab pelaksanaan tugas.
19.Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan.
Bendahara mempunyai tugas:
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan.
2. Memberikan petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas bejalan lancar dan tertib.
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas.
4. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi keuangan.
5. Menyusun, memeriksa dan meneliti rencana anggaran.
6. Melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran. 7. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan. 8. Meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan. 9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.
10.Menyampaikan laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
(20)
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, mempunyai tugas:
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan. 2. Mendisposisikan surat kepada bawahan.
3. Membagi tugas kepada para bawahan sesuai dengan bidang tugasnya. 4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pengelolaan Pasar. 5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas kepala seksi di Pengelolaan Pasar.
6. Membuat dan menyusun rencana pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan pasar serta pendistribusian kios dan loods dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
7. Membuat rencana pembagian tempat berjualan menurut jenis dagangan di setiap Pasar.
8. Membuat rencana kebutuhan seluruh fasilitas yang diperlukan dalam rangka pengoperasian tempat pada setiap Pasar.
9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.
10. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
11. Menilai prestasi kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan.
(21)
Kepala Bidang Intensifikasi, mempunyai rincian tugas: 1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan. 2. disposisikan surat kepada bawahan.
3. Membagi tugas kepada para bawahan sesuai dengan bidang tugasnya. 4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan intensifikasi.
5. Menerima petunjuk dan arahan dan membagi tugas bawahan sesuai dengan tugas masing-masing.
6. Melaksanakan monitor pengawasan dengan memeriksa dan laporan hasil kerja bawahan untuk pembinaan penertiban penerimaan keuangan pada Dinas Pasar.
7. Melakukan monitoring pengawasan dan penertiban pelaksanaan Peraturan Darah tentang Pasar dengan cara monitoring ke lapangan guna penertiban dan keamanan pasar.
8. Merencanakan realisasi, penerimaan dan setoran ke Kas Daerah dari Dinas Pasar pada setiap tahunnya melalui pungutan retribusi.
9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.
10.Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
11.Menilai prestasi kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan.
(22)
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban, mempunyai tugas: 1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan. 2. Mendisposisikan surat kepada bawahan.
3. Membagi tugas kepada para bawahan sesuai dengan bidang tugasnya. 4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan ketentraman dan
ketertiban.
5. Menertibkan pedagang agar berjualan pada lokasi dan tempat yang telah ditentukan.
6. Mengendalikan keamanan dilingkungan pasar dengan menetapkan pos-pos penjagaan pasar dan petugas jaga malam agar ketentraman dan ketertiban pasar dapat terkendali.
7. Memimpin operasi penertiban pedagang yang melanggar Peraturan Daerah.
8. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait didalam penertiban pedagang yang melanggar Peraturan Daerah.
9. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
10.Menilai prestasi kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan.
(23)
Kepala Bidang Kebersihan Pasar, mempunyai tugas:
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan. 2. Mendisposisikan surat kepada bawahan.
3. Membagi tugas kepada para bawahan sesuai dengan bidang tugasnya. 4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kebersihan pasar. 5. Menerima petunjuk dan arahan serta membagi tugas bawahan sesuai
dengan tugas masing-masing.
6. Membuat program kerja tahunan berdasarkan data hasil kegiatan tahun lalu sebagai pedoman dalam dalam pelaksanaan tugas.
7. Membuat rencana dan melaksanakan penyuluhan keberihan di pasar.
8. Membuat rencana dan melaksanakan pengangkutan sampah dan pengendalian sampah di pasar dari TPS ke TPA.
9. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pengendalian kebersihan di seluruh areal pasar.
10. Mengawasi pemakaian seluruh peralatan kebersihan yang dimiliki Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang.
11. Menyampaikan dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan etentuan yang berlaku.
12. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
13. Menilai prestasi kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan.
(24)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pendapatan Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
Pengertianpendapatan asli daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah Pasal 1
angka 18 bahwa “Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan”.
Menurut Warsito (2001:128) Pendapatan asli daerah (PAD) adalah pendapatan yang bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah. Sumber PAD terdiri dari: pajak daerah, restribusi daerah, laba dari badan usaha milik daerah (BUMD), dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah.
Sedangkan menurutRahman(2005:38) Pendapatan asli daerah Merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, Hasil distribusi dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, pendapatan asli daerah yang sah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otoda sebagai perwujudan asas desentralisasi dan lain-lain.
Kebijakan keuangan daerah diarahkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai sumber utama pendapatan daerah yang dapat dipergunakan oleh daerah dalam rnelaksanakan pemerintahan dan pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhannya guna memperkecil ketergantungan dalam mendapatkan dana dan pemerintah tingkat atas (subsidi).
(25)
Dengan demikian usaha peningkatan pendapatan asli daerah seharusnya dilihat dari perspektif yang lebih luas tidak hanya ditinjau dan segi daerah masing-masing tetapi dalam kaitannya dengan kesatuan perekonomian Indonesia. Pendapatan Asli Daerah itu sendiri, dianggap sebagai alternatif untuk memperoleh tambahan dana yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengeluaran yang ditentukan oleh daerah sendiri khususnya keperluan rutin. Oleh karena itu peningkatan pendapatan tersebut merupakan hal yang dikehendaki setiap daerah. (Mamesa, 1995:30).
B. Strategi Optimalisasi Retribusi Pasar a. Indikator-indikator
Strategi optimalisasi penerimaanretribusi pasar yang dilakukan oleh DinasPasar Kabupaten Deli Serdang dilakukan denganlima indikator, yaitu:
1. Indikator memperluas basis penerimaan; merupakan strategi yang terkaitdengan cara mengidentifikasi ataumelakukan pendataan terhadap objek-objekretribusi pasar. Langkah awal yang dilakukan oleh Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang yaitu dengan memberlakukan kewajiban kepada pedagang untuk membuat SIM (Surat Ijin Mendirikan) agar setiap wajib retribusi dapat terdata dengan jelas, pendataan objek-objek retribusi pasar yang baru maupun yang lama (yang belum terdata) untuk kemungkinan-kemungkinan yang terjadi apabila belum ada retribusi pasar yang dipungut, pendataan terhadap potensi-potensi retribusi pasar, serta optimalisasi terhadap Unit Pelaksana Teknis yang bertugas dilapangan.
(26)
2. Indikator memperkuat proses pemungutan; merupakan strategi optimalisasipenerimaan retribusi pasar dengan caramengadakan Rapat Evaluasi Pendapatan,peningkatan SDM melalui sosialisasipedagang dan bimbingan teknik bagi jurupungut serta pembuatan leaflet mengenaiperaturan-peraturan yang berlaku terkaitdengan retribusi pasar. 3. Indikator meningkatkan pengawasan; merupakan suatu strategi untuk
lebihmenertibkan para pedagang untukmembayar retribusi pasarnya tepat waktu.Pengawasan tersebut dilakukan dengancara penggantian sistem karcis denganBuku Ketetapan Pembayaran Retribusi(BKPR) untuk memaksimalkanpembayaran. Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang juga melakukan pendampinganpemungutan dalam memperkuatpengawasan proses pemungutan retribusipasar.
4. Indikator meningkatkan efisiensiadministrasi dan menekan biaya pemungutan;dimaksudkan untuk lebihmenertibkan administrasi terkait retribusipasar sehingga meminimalisir kesalahanadministrasi dan kesalahan penyetoran.Strategi yang dilakukan oleh Dinas PasarKabupaten Deli Serdang yaitu melaluiPendampingan Administrasi.
5. Indikator meningkatkan kapasitaspenerimaan melalui perencanaan yang baik;merupakan strategi yang dilakukan melaluiintensifikasi dan ekstensifikasi terkaitdengan pendapatan atau penerimaan yangdiperoleh. Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang akan melakukan perbaikan sarana danprasarana serta keamanan dan kebersihan.
(27)
b. Faktor Internal dan Eksternal
Banyak hal mengenai faktor internal yangmampumendorong pendapatan retribusi pasar ini, diantaranya:
a. Tersedianya Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan tenaga operasional utama yangmenentukan apakah organisasi tersebut dapat berjalan danberkembang dengan baik. Selain itu sumber daya manusia merupakan faktor penentu tegaknya suatu organisasi, sehingga sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitas menjadi kekuatan yang harus dipenuhi oleh organisasi.
b. Tersedianya Anggaran Kesejahteraan Pegawai
Tersedianya anggaran yang mencukupi akan memungkinkan Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang untuk mengembangkan dirinya, termasuk di dalamnya pemberian insentif kepada para pegawai, dimaksudkan agar mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai. Adanyaanggaran untuk insentif ini diharapkan mampu meningkatkanmotivasi kerja pegawai, sehingga merupakan salah satu faktor yangmampu menjadikekuatan organisasi.
c. Adanya Peraturan Daerah yang mengatur
Peraturan menjadi salah satu kekuatan organisasi dalam menjalankan tugas karena merupakan rambu-rambu yang mengarahkan bagaimana tugas harus dilaksanakan dan menjadi pedoman dalam melaksanakan tanggung jawab sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan tertib.
(28)
d. Sistem Penarikan Retribusi Melalui Sistem face to face
Selama ini, Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang telah melakukan sistempenarikan retribusi pasar face to face, yaitu melakukan penagihandengan mendatangi dan bertatap muka dengan wajib retribusi secaralangsung sehingga para pemungut hafal dengan pedagang yang adadi pasar tersebut. Hal ini dapat dijadikan pegangan bagi pemungutdalam menghitung jumlah pedagang secara periodik. Dengandiberlakukannya sistem ini telah meningkatkan realisasi retribusipasar secara cukup signifikan.Namun demikian, sistem ini membutuhkan jumlah petugas/pegawai yang cukup jumlahnya, dengan begiturealisasi retribusi pasar yang masih menjadi salah satu primadona bagi Pendapatan Asli Daerah khususnya sektor retribusi bisa semakin dimaksimalkan.
e. Pembagian tugas yang jelas
Analisa dari faktor ini adalah adanya pembagian tugasmenjadikekuatan bagi organisasi dalam hal ini Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang beserta unsur-unsur teknisnya untuk menjalankan tugas danfungsinya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sedangkan untuk faktor internal yang menghambat adalah merupakan faktor yang menjadi kelemahan, diantaranya sebagai berikut :
a. Belum optimalnya jumlah dan kualitas pegawai b. Belum memadainya sarana dan prasarana c. Sikap mental yang kurang bertanggung jawab
(29)
d. Indisipliner
e. Motivasi kerja yang tidak maksimal
f. Pemahaman terhadap tupoksi yang masih rendah g. Belum mampu menetapkan sanksi
h. Data potensi yang kurang akurat, dan lain-lain.
Selanjutnya untuk item faktor-faktor eksternal, Dari informasi yang diperoleh, faktor-faktor eksternal yangdapat mendorong upaya peningkatan pendapatan retribusi pasar,diantaranya adalah:
a. Kesempatan mengikuti pendidikan teknis/kursus bagipegawai
Pendidikan teknis/kursus ini cukup pentingkarena akan mampu meningkatkan pengetahuan/wawasan terhadappekerjaan yang harusdihadapi, sehingga bisa dikatakan kesempatantersebut akan mampu meningkatkan motivasi kerja dan dengandemikian meningkat pula kualitas para pegawai.
b. Jumlah pedagang pasar yang terus meningkat
Faktor ini menjadipendorong untuk terus meningkatkan pendapatan retribusi pasar karena merupakan sumber utama dari retribusi itu sendiri.
(30)
Berikut tabel jumlah Peningkatan Pedagang Pasar Tradisional 2009-2013Di KabupatenDeli Serdang :
Tabel 3.1
Tabel Jumlah Peningkatan Pedagang Pasar Tradisional 2009-2013 Kabupaten Deli Serdang
Tahun JumlahPedagang
Peningkatanjumlah Peningkatanjumlah (%)
2009 2.765
2010 4.793 2.028 73,35
2011 6.955 2.162 45,11
2012 7.657 702 10,09
2013 7.922 265 3,46
Sumber :Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang 2014
Tabel 3.1 menunjukkan bahwa jumlah pedagang pasar masih terusmeningkat dalam lima tahun terakhir. Hal ini merupakan peluang yangsangat bagus bagi Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang untuk terus meningkatkanpelayanan fasilitasi kepada wajib retribusi agar jumlah pedagang terus meningkat karena peningkatan jumlah pedagang berartipeningkatan potensi pendapatan retribusi pasar.
c. Adanya kesadaran membayar retribusi dari masyarakat
Salah satu faktor eksternal yang cukup penting adalah kesadaran masyarakat (pedagang) dalam membayar retribusi. Jadi dapatdikatakan bahwa kesadaran masyarakat dalam hal ini wajib retribusipasar juga salah satu faktor peluang yang mampu meningkatkanpendapatan retribusi pasar.
(31)
d. Masihada obyek retribusi yang belum tergali
Hampir seluruh pasar tradisional belum intensif mengupayakanberjalannya pungutan obyek-obyek retribusi pasar yang belum tergali. Diketahui bahwa belum sepenuhnyaobyek retribusi yang diamanatkandilaksanakan secaramenyeluruh. Jadi masih ada beberapa obyek retribusi yang belum secaraintensif dipungut dari wajib retribusi.LampiranPeraturan Daerah Bab II Pasal 4 Tahun2002 tentang Retribusi Pasar disebutkan bahwa tarif retribusi pasardipungut dari kegiatan-kegiatanyang meliputi :
1. Obyek retribusi adalah pelayanan jasa ketatausahaan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah yang meliputi penyediaan dan atau pemberian :
a. Rekomendasi 1. Badan Usaha 2. Perorangan
3. Rekomendasi Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer (RPBI) kapasitas diatas 6.000 m3 (> 6.000 m3/tahun)Pendasaran tetap (ruko, toko, dan loos dihitung per m).
b. Pendasaran di luar kios/loos
c. Pemberhentian kendaraan di emplasement pasar untukbongkar barang
d. Sewa ruko, kios, toko per m²
(32)
g.Biaya pelimpahan (jual beli dan pelimpahanruko/toko/kios/loos) h. Kebersihan pasar per pedagang.
Dapat disimpulkan berdasarkan uraian di atas masih ada beberapa obyekretribusi pasar yang belum tergali secara intensif sepertipemberhentian kendaraan di emplassment pasar untukbongkar barang, biaya cetak dan administrasi, dan biayapelimpahan.dan lain-lain. e. Kemajuan ilmu dan teknologi
Semakin majunya ilmu dan teknologi merupakan peluang bagi Dinas Pasar Kab. Deli Serdang untuk meningkatkanretribusi daerah. Salah satu bentuk realisasinya adalah denganpenggunaan sistem komputerisasi yang akan meningkatkan efisiensiorganisasi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena faktayang ada bahwa sarana prasarana Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang masih jauhdari memadai dalam menunjang tugas dan tanggung jawabnya.Oleh karena itu pemanfaatan kemajuan ilmu dan teknologi bisa menjadi peluanguntuk meningkatkan kinerja Bidang Pengelolaan pasar dalam upayameningkatkan pendapatan retribusi pasar. f. Kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan retribusi pasar
Kerjasama dengan pihak swasta, dengan cara memberikan sebagian atauseluruhnya tugas pengelolaan maupun pemungutan retribusi pasar dapatmenjadi peluang dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Peluangkerjasama pada jenis retribusi yang lain bisa juga dilakukan sejauhmemberi manfaat bagi masyarakat dan pemerintah setempat.Sebagai contoh adalah pengelolaan retribusi parkir di DKI Jakarta yangdilakukan dengan bekerja sama dengan pihak swasta, ternyata berhasilmeningkatkan
(33)
penerimaan daerah dari sektor retribusi parkir sertameningkatkan efektifitas dan efisiensi karena hal tersebut berartimengurangi beban tugas pemerintah daerah.
Sedangkan faktor-faktoreksternal yang dapat menghambat upaya peningkatan pendapatanretribusi pasar, diantaranya adalah :
a. Maraknya Pasar Tiban (Pasar tumpah)
Secara langsung Pasar Tiban menjadi salah faktor yangmeresahkan para pedagang di pasar tradisional karena ternyatakehadiran pasar tiban bisa mempengaruhi omset penjualanmereka sehingga menjadi ancaman bagi pasar tradisional, karenaterjadinya realita sebagai berikut :
1. Banyak pedagang pasar tradisional yang beralih tempatdan bergabung di pasar tiban.
2. Hingga saat ini tidak ada pungutan retribusi karenahingga saat ini belum ada aturan yang mendasaripungutan retribusi bagi pasar tiban. 3. Harga barang di pasar tiban lebih murah di bandingkandengan harga
barang di pasar tradisional sehingga pembelilebih suka berbelanja di pasar tiban.
4. Pasar tiban belum ditata secara legal dengan aturan-aturan.
Analisa yang diberikan dari uraian di atas adalah bahwakehadiran pasar tiban terkait dengan upaya peningkatanpendapatan dari retribusi pasar jelas bisa menjadi suatu ancamankarena berdampak pada terjadinya pengalihan para pedagang daripasar ke pasar tiban. Pada akhirnya dengan makin berkurangnyajumlah pedagang di pasar-pasar tradisional maka
(34)
segera mendapatkan perhatian serius. Mestinya, justrukehadiran pasar tiban membawa manfaat dari sisi yang lain danmampu memberi kontribusi finansial kepada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melalui Dinas Pasar Deli Serdang.
b. Krisis kepercayaan terhadap Pemerintah Daerah
Berdasarkan informasi di lapangan diperoleh keteranganterjadinya krisis kepercayaan terhadap Pemerintah Daerah karenasikap dari pegawai/petugas pasar dalam melaksanakantugas/tanggung jawabnya.Lemahnya penegakan hukum bagi pelanggaran yang dilakukanpegawai/petugas dan/atau wajib retribusi menyebabkan nuansadeconfident terhadap pemerintah sehingga kondisi tersebut justrumembuka peluang bagi keduanya untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran.
c. Instabilitas keamanan
Pasar ternyata menjadi tempat yang kurang aman untukmenyimpan barang-barang dagangan, padahal para pedagangyang menempati kios, toko/ruko jelas tidak mungkin untukmembawa barang-barang dagangan ke rumah bila tidak adatujuan tertentu. Walaupun tidak seberapa banyak yang diambil,namun sering terjadi. sebagian besar pedagang mengalami hal ini. d. Keberatan terhadap penetapan retribusi pasar
Keberatan terhadap penetapan retribusi pasar ini sebenarnyakarena kurangnya sosialisasi Dinas Pasar Kab.Deli Serdang terhadapPerda Retribusi Pasar yang berlaku baik kepada pegawai/petugaspasar maupun wajib retribusi. Kurangnya pengetahuan/wawasanpetugas menjadikan
(35)
mereka seperti robot dalam melakukanpekerjaannya diperberat lagi kualitas sumber daya manusianyajuga kurang. Jadi apa pun yang diperintah atasan tanpa dipikiratau dipahami dan tanpa dikonfirmasi dengan aturan yang berlakulangsung dilaksanakan saja.
e. Penghindaran pembayaran oleh wajibretribusi pasar
Informasi yang didapat Peneliti dilapangan, Bahwa ada beberaparumah toko yang selama ini enggan membayar retribusi, alasan yangtidak jelas seperti pemiliknya tidak pernah ada di tempat seringdilontarkan penunggu ruko tersebut. Setiap kali petugas pemungutdatang yang ada hanya pelayan/penunggu ruko sedangkanmajikan tidak ada. Berulang kali petugas mendatangi ruko-rukotersebut tapi hasilnya nihil. Sejauh ini pihak pasar tidakmengenakan sanksi apa-apa.Sikap penghindaran pembayaran retribusi pasar ini bisamenyebabkan kecemburuan bagi wajib retribusi lainnya karenatidak membayar pun tidak akan dikenakan sanksi.
c. StrategiIntensifikasi &Ekstensifikasi
a. Strategi Intensifikasi dalam rangka peningkatan pendapatan retribusi pasar;merupakan suatu sistem dan upaya retribusi yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan retribusi pasar. Intensifikasi dapat dilaksanakan dengan mengintensifkan hal-hal berikut :
1. Intensifikasi perundang-undangan mengenai retribusi. 2. Meningkatkan kepastian hukum.
(36)
Meningkatkan fungsi dan menyesuaikan organ/struktur instansipengelola retribusi sehingga sesuai dengan kebutuhan danperkembangan teknologi. b. Strategi Ekstensifikasi dalam rangka peningkatan pendapatan retribusi
pasar; merupakan suatu kondisi yang menekankan pada upaya peningkatan pendapatan retribusi pasar secara lebih luas daripada yang telah ada. Ekstensifikasi dapat dilakukan dengan mengupayakan hal-hal seperti : 1. Penambahan retribusi baru dengan menemukan wajib obyekretribusi
baru.
2. Menciptakan jenis retribusi baru, atau memperluas ruang lingkupretribusi pasaryang ada.
C. Kontribusi Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah
Dalamrangka pelaksanaanpemungutan retribusipasar pada Dinas Pasar KabupatenDeli Serdang,salahsatuindikator untukmengukur tingkatkeberhasilannyadengan melihat perbandingan antara target dan realisasi.Apabila targetterpenuhisecara maksimal(100%) berarti sesuaiyang diharapkan,akantetapijikabelummencapaitargetmakapenerimaan retribusipasar belum bisa dikatakan berhasil.
(37)
Berikuttabeltargetdan realisasipenerimaanretribusipasar pada Dinas Pasar dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 :
Tabel 3.2
Realisasi Penerimaan Retribusi Pasar pada Dinas Pasar Kab. Deli Serdang dari tahun 2009 s/d 2013
No. Tahun Target Realisasi Persentase
1 2009 1.656.030.000 1.325.091.700 80,02% 2 2010 1.676.895.600 1.510.675.800 90,09% 3 2011 1.757.303.400 1.681.071.700 95,66% 4 2012 1.775.000.000 1.647.913.250 92,84% 5 2013 1.850.000.000 1.766.143.660 95,47% Sumber
Dari tabel 3.2, dapat dilihat bahwa penerimaan retribusi pada Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang tidak pernah memenuhi target, dapat dilihat pada tahun 2009 target sangat jauh dari harapan yaitu hanya 80,02%.Ini terjadi disebabkan adanya Peraturan baru yang mengurangi sumber-sumber pendapatan yaitu penghapusan Pos-pos pengawasan hasil bumi, ternak dan laut.
: Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang 2014
Pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 90,09%, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan lagi realisasinya menjadi 95,66%.Pada tahun 2012 mengalamipenurunan menjadi92,84%.Namun pada tahun 2013 kembali mengalami kenaikan menjadi 95,47%.
Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap tahunnya target Retribusi Pasar mengalami kenaikan namun kemampuan untuk pencapaian
(38)
Selanjutnyadapatdilihatbesarnyakontribusiretribusipasarterhadap total Pendapatan Asli DaerahKabupaten Deli Serdang padatabel dibawahini :
Tabel 3.3
Kontribusi Realisasi Penerimaan Retribusi terhadap PAD Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2009 s/d 2013
No. Tahun Retribusi Pasar Total PAD
Kontribusi (%)
1 2009 1.325.091.700 103.686.291.553,30 1,278 2 2010 1.510.675.800 120.537.227.592,36 1,253 3 2011 1.681.071.700 213.791.544.828,53 0,786 4 2012 1.647.913.250 291.017.501.163,27 0,566 5 2013 1.766.143.660 257.361.485.395,44 0,355 Sumber
Berdasarkantabel3.3,dapatdilihatbahwa kontribusiretribusipasar terhadap pendapatanAsliDaerahcenderung mengalamipenurunan setiap tahunnya.Pada tahun 2009 penerimaanretribusipasarterhadapPendapatanAsliDaerahsebesar 1,278%, selanjutnyapada tahun2010 kontribusi penerimaan retribusipasar terhadapPendapatanAsliDaerahmenurun sebesar 1,253%. Untuktahun2011 kontribusi penerimaan retribusipasar terhadapPendapatanAsliDaerah menurun lagi menjadi sebesar 0,786%,pada tahun 2012 kontribusi penerimaanretribusipasar terhadapPendapatanAsliDaerahmenurunlagiyaitusebesar0,566% dan untuktahun2013 kontribusi penerimaanretribusipasarterhadapPendapatan AsliDaerahmengalamipenurunanyaitusebesar0,355%.Namuntotal PADjuga
(39)
mengalami peningkatantiap tahunnya, jadi dalam hal ini kontribusi retribusi pasar terhadap total PADKabupaten Deli Serdang masih belum maksimal.
Penerimaanretribusipasarsangatmenunjang
dalammeningkatkanPendapatan Asli Daerah, namun kenyataannyapenerimaan retribusi pasartidak pernah mencapai 100%.Haliniterjadikarenadiiringipuladengan peningkatanpenerimaan PendapatanAsliDaerahKabupatenDeli Serdang.Selainitu, disebabkankarena kurangnyakesadaranwajibretribusiuntukmembayar retribusi pasar, danjugamasalahpelaksanaanpemungutanretribusipasaryang masihperludi tingkatkan.Penyebab lain adalah penyesuain tarif retribusi tidak dilakukan setiap tahun, melainkan hanya dilakukan dengan terbitnya Peraturan Daerah.
Dalam hal ini bidang intensifikasi dituntut harus lebih meningkatan identifikasi dan registrasi ulang terhadap wajib retribusi sehingga didapat data yang akurat dan lebih mudah dalam hal penentuan target retribusi di masa mendatang.
(40)
BAB IV
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan instansi terkait.
A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Strategi optimalisasi penerimaan retribusi pasar yang dilakukan oleh Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang dengan melaksanakan lima indikator belum dilaksanakan dengan baik, seperti indikator dalam meningkatkan kapasitas penerimaan, ini dibuktikan dengan belum optimalnya intensifikasi dan estensifikasi terkait dengan pendapatan atau penerimaan yang diperoleh, belum terciptanya efisiensi administrasi serta kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung.
2. Hambatan yang dihadapi dalam proses optimalisasi retribusi pasar, diantaranya;Kurangnya Sumber Daya Manusia yang tersedia dan terkait denganjuru pungut dalam proses pemungutan karena prosespemungutan retribusi pasar harus dilakukanberkali-kali, Selain itu rendahnyakesadaran pedagang dalam membayarretribusi pasar merupakan salah satuhambatan dalam proses pemungutanretribusi pasar yang sangat sulit untukdipecahkan, hal tersebut terkaitdengan pribadi ataupun karakter
(41)
darimasing-masing pedagang yang sertamerta tidak hanya dikarenakan oleh rendahnyapengetahuan pedagang tentang retribusipasar, tetapi terlebih karena keadaan.
3. Retribusi Pasar merupakan sektor yang potensial bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah, akan tetapi belum memberikan kontribusi yang maksimal, hal tersebut terkait dengan kenaikan target Retribusi Pasar setiap tahunnya, namun kemampuan untuk pencapaian realisasi maksimal hingga 100% masih sulit dicapai.
B. Saran
Berikut ini beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kebaikan dan kemajuan Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang berdasarkan kesimpulan dari yang telah dibahas sebelumnya :
1. Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang harus melakukan evaluasi serta pembenahan secara menyeluruhdalam segala aspek, juga realisasi sistem kerja yang telah ditetapkan, sehingga strategi-strategi yang dicanangkan serta program-program yang telah dibuat bisa lebih bermanfaat dan dapat direlisasikan secara maksimal sesuai dengan tujuan dan kepentingan yang telah ditetapkan.
2. Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang harus meminimalisir hambatan-hambatan yang ada serta kendala-kendala yang sering terjadi di lapangan dalam optimalisasi penerimaan retribusi, baik dari Faktor Internal maupun Eksternal. Mulai dari ketersediaan SDM, Sistem penarikan retribusi,
(42)
3. Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang harusmenyadari bahwa potensi retribusi di Kabupaten Deli Serdang sangat besar dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan yang matang dan penindaklanjutan dilapangan secara serius dan profesional, baik dari sisi teknis maupun non-teknis.Beberapa halyangbisa dilakukan diantaranya adalah; Memperluas tax-base retribusi pasar dengan cara melakukan pendataan kembali wajib retribusi pasar, Menyediakan sarana dan pra-sarana kerja yang benar-benar dibutuhkan pegawai secara memadai,Senantiasa memberikan pembinaan dan arahan kepada pegawai, Memberi motivasi dan dorongan kepada pegawai untuk meningkatkan kualitas pengetahuan maupun keterampilannyaserta melakukan penerapan sanksi yang tegas kepada pegawai atau wajib retribusi yang melakukan pelanggaran terhadap peraturanyang berlaku.
(43)
DAFTAR PUSTAKA
Kaho, J. Riwu, 1988.Analisa Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah.Bina Aksara, Jakarta.
Kumilausari, Sinta Tri. Strategi DinasPengelolaan Pasar Kota Surakarta
Dalam Mengoptimalkan PenerimaanRetribusi Pasar Tahun2008 Melalui Pemberdayaan PasarTradisional. Skripsi. UniversitasSebelas Maret.
Munawir, s., 1992.Perpajakan, Liberty, Yogyakarta.
Mamesah, D.J., 1995.Sistem Administrasi Keuangan Daerah, Gramedia,Jakarta.
Prakosa, Kesit B. 2003. Pajak danRetribusi Pasar.UIIPress, Yogyakarta.
Rahman, Herlina. 2005. Panduan Brvet Pajak. Gramedia, Jakarta.
Sidik, Machfud, 1999.Indonesia Antara Akumulasi Krisis dan TuntutanReformasi. LP3NI, Jakarta.
Suryani, Irma. Analisis Strategi Peningkatan Pendapatan Retribusi Pasar. Skripsi. Universitas Dipenogoro.
Warsito, Hermawan. 201. Hukum Pajak. Rajawali Grafindo, Jakarta. pasar tiban di kota pekalongan/index.html
(1)
Selanjutnyadapatdilihatbesarnyakontribusiretribusipasarterhadap total Pendapatan Asli DaerahKabupaten Deli Serdang padatabel dibawahini :
Tabel 3.3
Kontribusi Realisasi Penerimaan Retribusi terhadap PAD Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2009 s/d 2013
No. Tahun Retribusi Pasar Total PAD
Kontribusi (%)
1 2009 1.325.091.700 103.686.291.553,30 1,278 2 2010 1.510.675.800 120.537.227.592,36 1,253 3 2011 1.681.071.700 213.791.544.828,53 0,786 4 2012 1.647.913.250 291.017.501.163,27 0,566 5 2013 1.766.143.660 257.361.485.395,44 0,355 Sumber
Berdasarkantabel3.3,dapatdilihatbahwa kontribusiretribusipasar terhadap pendapatanAsliDaerahcenderung mengalamipenurunan setiap tahunnya.Pada tahun 2009 penerimaanretribusipasarterhadapPendapatanAsliDaerahsebesar 1,278%, selanjutnyapada tahun2010 kontribusi penerimaan retribusipasar terhadapPendapatanAsliDaerahmenurun sebesar 1,253%. Untuktahun2011 kontribusi penerimaan retribusipasar terhadapPendapatanAsliDaerah menurun lagi menjadi sebesar 0,786%,pada tahun 2012 kontribusi penerimaanretribusipasar terhadapPendapatanAsliDaerahmenurunlagiyaitusebesar0,566% dan untuktahun2013 kontribusi penerimaanretribusipasarterhadapPendapatan AsliDaerahmengalamipenurunanyaitusebesar0,355%.Namuntotal PADjuga
(2)
mengalami peningkatantiap tahunnya, jadi dalam hal ini kontribusi retribusi pasar terhadap total PADKabupaten Deli Serdang masih belum maksimal.
Penerimaanretribusipasarsangatmenunjang
dalammeningkatkanPendapatan Asli Daerah, namun kenyataannyapenerimaan retribusi pasartidak pernah mencapai 100%.Haliniterjadikarenadiiringipuladengan peningkatanpenerimaan PendapatanAsliDaerahKabupatenDeli Serdang.Selainitu, disebabkankarena kurangnyakesadaranwajibretribusiuntukmembayar retribusi pasar, danjugamasalahpelaksanaanpemungutanretribusipasaryang masihperludi tingkatkan.Penyebab lain adalah penyesuain tarif retribusi tidak dilakukan setiap tahun, melainkan hanya dilakukan dengan terbitnya Peraturan Daerah.
Dalam hal ini bidang intensifikasi dituntut harus lebih meningkatan identifikasi dan registrasi ulang terhadap wajib retribusi sehingga didapat data yang akurat dan lebih mudah dalam hal penentuan target retribusi di masa mendatang.
(3)
BAB IV
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan instansi terkait.
A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Strategi optimalisasi penerimaan retribusi pasar yang dilakukan oleh Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang dengan melaksanakan lima indikator belum dilaksanakan dengan baik, seperti indikator dalam meningkatkan kapasitas penerimaan, ini dibuktikan dengan belum optimalnya intensifikasi dan estensifikasi terkait dengan pendapatan atau penerimaan yang diperoleh, belum terciptanya efisiensi administrasi serta kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung.
2. Hambatan yang dihadapi dalam proses optimalisasi retribusi pasar, diantaranya;Kurangnya Sumber Daya Manusia yang tersedia dan terkait denganjuru pungut dalam proses pemungutan karena prosespemungutan retribusi pasar harus dilakukanberkali-kali, Selain itu rendahnyakesadaran pedagang dalam membayarretribusi pasar merupakan salah satuhambatan dalam proses pemungutanretribusi pasar yang sangat sulit untukdipecahkan, hal tersebut terkaitdengan pribadi ataupun karakter
(4)
darimasing-masing pedagang yang sertamerta tidak hanya dikarenakan oleh rendahnyapengetahuan pedagang tentang retribusipasar, tetapi terlebih karena keadaan.
3. Retribusi Pasar merupakan sektor yang potensial bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah, akan tetapi belum memberikan kontribusi yang maksimal, hal tersebut terkait dengan kenaikan target Retribusi Pasar setiap tahunnya, namun kemampuan untuk pencapaian realisasi maksimal hingga 100% masih sulit dicapai.
B. Saran
Berikut ini beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kebaikan dan kemajuan Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang berdasarkan kesimpulan dari yang telah dibahas sebelumnya :
1. Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang harus melakukan evaluasi serta pembenahan secara menyeluruhdalam segala aspek, juga realisasi sistem kerja yang telah ditetapkan, sehingga strategi-strategi yang dicanangkan serta program-program yang telah dibuat bisa lebih bermanfaat dan dapat direlisasikan secara maksimal sesuai dengan tujuan dan kepentingan yang telah ditetapkan.
2. Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang harus meminimalisir hambatan-hambatan yang ada serta kendala-kendala yang sering terjadi di lapangan dalam optimalisasi penerimaan retribusi, baik dari Faktor Internal maupun Eksternal. Mulai dari ketersediaan SDM, Sistem penarikan retribusi, Peraturan daerah yang mengatur dan pembagian tugas.
(5)
3. Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang harusmenyadari bahwa potensi retribusi di Kabupaten Deli Serdang sangat besar dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan yang matang dan penindaklanjutan dilapangan secara serius dan profesional, baik dari sisi teknis maupun non-teknis.Beberapa halyangbisa dilakukan diantaranya adalah; Memperluas tax-base retribusi pasar dengan cara melakukan pendataan kembali wajib retribusi pasar, Menyediakan sarana dan pra-sarana kerja yang benar-benar dibutuhkan pegawai secara memadai,Senantiasa memberikan pembinaan dan arahan kepada pegawai, Memberi motivasi dan dorongan kepada pegawai untuk meningkatkan kualitas pengetahuan maupun keterampilannyaserta melakukan penerapan sanksi yang tegas kepada pegawai atau wajib retribusi yang melakukan pelanggaran terhadap peraturanyang berlaku.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Kaho, J. Riwu, 1988.Analisa Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah.Bina Aksara, Jakarta.
Kumilausari, Sinta Tri. Strategi DinasPengelolaan Pasar Kota Surakarta
Dalam Mengoptimalkan PenerimaanRetribusi Pasar Tahun2008 Melalui Pemberdayaan PasarTradisional. Skripsi. UniversitasSebelas Maret.
Munawir, s., 1992.Perpajakan, Liberty, Yogyakarta.
Mamesah, D.J., 1995.Sistem Administrasi Keuangan Daerah, Gramedia,Jakarta.
Prakosa, Kesit B. 2003. Pajak danRetribusi Pasar.UIIPress, Yogyakarta.
Rahman, Herlina. 2005. Panduan Brvet Pajak. Gramedia, Jakarta.
Sidik, Machfud, 1999.Indonesia Antara Akumulasi Krisis dan TuntutanReformasi. LP3NI, Jakarta.
Suryani, Irma. Analisis Strategi Peningkatan Pendapatan Retribusi Pasar. Skripsi. Universitas Dipenogoro.
Warsito, Hermawan. 201. Hukum Pajak. Rajawali Grafindo, Jakarta. pasar tiban di kota pekalongan/index.html