C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Sektor industri kecil mempunyai peran penting dalam perekonomian baik daerah maupun nasional. Salah satu industri kecil yang masih terus
berkembang adalah industri pengolahan pangan. Adapun salah satu industri kecil di bidang pengolahan pangan adalah industri kecil tahu. Jumlah industri
tahu di Kabupaten Sragen yaitu 81 industri dimana dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, sehingga industri ini harus lebih dikembangkan oleh
pemerintah. Melihat peranan industri kecil terhadap penyediaan kesempatan kerja
kepada masyarakat yang cukup besar, telah membuktikan bahwa industri kecil merupakan salah satu sektor yang harus terus dikembangkan pemerintah.
Pengembangan industri tahu diawali dengan identifikasi lingkungan internal maupun eksternal. Identifikasi tersebut perlu dilakukan untuk menentukan
faktor-faktor yang dianggap berpotensi untuk terjadi. Faktor internal dapat berupa kekuatan maupun kelemahan tergantung pada pengaruhnya terhadap
suatu usaha. Faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Pemerintah harus mampu memutuskan strategi
yang akan digunakan dalam pengembangan industri kecil tahu di Kabupaten Sragen.
Tahap-tahap di dalam merumuskan strategi pengembangan industri kecil tahu di Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut :
1. Analisis visi, misi dan tujuan pengembangan
Analisis terhadap visi, misi dan tujuan pengembangan pada industri kecil tahu dilakukan agar didapatkan kesesuaian antara strategi dengan
visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Proses perumusan strategi dirancang untuk mengarahkan para pelaku industri, khususnya pengusaha dalam mencapai tujuan. Penentuan strategi
yang cocok atau tepat harus dimulai dengan mengidentifikasi, menganalisis dan mendiagnosa kesempatan-kesempatan dan resiko-resiko
yang ada dalam lingkungan. Ini penting agar pengusaha mampu menghadapi situasi dan kondisi lingkungan yang selalu berubah-ubah
dimana industri tersebut dilakukan. Suatu perubahan lingkungan dapat merupakan suatu peluang bagi peningkatan industri maupun ancaman bila
pengusaha tidak mampu menyesuaikan kegiatan industrinya. Oleh sebab itu pengusaha dituntut untuk selalu bersikap tanggap dan adaptif, selalu
mengikuti dan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada pada lingkungan
pemerintah antara lain meliputi komitmen kebijakan, sumber daya manusia, fasilitasi pemerintah, penyuluhan dan koordinasi antar sektoral.
Faktor eksternal adalah faktor-faktor di luar pemerintah, antara lain kondisi perekonomian, sosial budaya, teknologi, pemasok dan konsumen.
Tujuan dari analisis faktor internal adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan di
dalam pengembangan industri. Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal kunci yang menjadi peluang dan
ancaman bagi pengembangan industri. Dalam analisis SWOT, kedua faktor tersebut faktor internal dan
faktor eksternal harus dipertimbangkan. Analisis SWOT singkatan bahasa Inggris dari
Strengths
,
Weaknesses
,
Opportunities
, dan
Threats
adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau
suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT berusaha mengkombinasikan antara
peluang dan ancaman dari faktor eksternal dengan kekuatan dan kelemahan dari faktor internal.
3. Alternatif Strategi