2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar peneliti. Data dicatat secara sistematis
dan dikutip secara langsung dari instansi pemerintah atau lembaga- lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari
Badan Pusat Statistik BPS dan Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM
Kabupaten Sragen. D.
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti sehingga didapatkan gambaran yang jelas
mengenai objek yang akan diteliti. 2.
Wawancara Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui
wawancara langsung kepada responden berdasarkan daftar pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.
3. Pencatatan
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu dengan mencatat data yang ada pada instansi pemerintah atau lembaga
yang terkait dengan penelitian ini.
E. Metode Analisis Data
1. Analisis Usaha
a. Biaya Produksi
Biaya yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dalam usaha produksi tahu. Nilai total
biaya pada usaha industri kecil tahu adalah penjumlahan dari nilai total biaya tetap TFC dan nilai biaya variabel TVC yang digunakan
dalam kegiatan produksi tahu. TC = TFC + TVC
Dimana,
TC = biaya total usaha industri kecil tahu Rupiah
TFC = total biaya tetap usaha industri kecil tahu Rupiah
TVC = total biaya variabel usaha industri kecil tahu Rupiah
b. Penerimaan Usaha
Hasil produksi berupa tahu yang keseluruhannya dijual. Penerimaan usaha produksi tahu TR merupakan hasil kali antara
produksi yang diperoleh Y dengan harga jual Py. TR = Y . Py
c. Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha produksi tahu Pd adalah selisih antara penerimaan yang diperoleh dari usaha produksi tahu dengan semua
biaya yang benar-benar dikeluarkan dalam usaha produksi tahu. Pd = TR
– TC
2. Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Analisis faktor internal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor- faktor internal kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan di dalam
pengembangan industri kecil tahu. Faktor internal yang dianalisis meliputi komitmen kebijakan, sumber daya manusia, fasilitasi pemerintah,
penyuluhan dan koordinasi antar sektoral. Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal kunci yang
menjadi peluang dan ancaman bagi pengembangan industri kecil tahu. Faktor eksternal yang dianalisis kondisi perekonomian, sosial budaya,
teknologi, pemasok dan konsumen. Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari faktor
internal serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal dalam mengembangkan industri kecil tahu di Kecamatan Sragen Kabupaten
Sragen digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara
sistematis untuk
merumuskan strategi
pengembangan industri kecil. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
strengths
dan peluang
opportunities
,
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
weaknesses
dan ancaman
threats
.
3. Alternatif Strategi