Pola Konsumsi Kehidupan Ekonomi

selalu akur dan saling melengkapi.Keadaan rumah di Desa Jaring Halus hampir semua berbahan papan namun ada juga yang sudah permanen.Lingkungan menjadi masalah yang belum teratasi oleh Rukun Tetangga RT karena banyaknya sampah yang menumpuk dibawah rumah panggung masyarakat Desa Jaring Halus.Ada salah satu wanita separuh baya sering dipanggil dengan nenek Muna merupakan masyarakat desa berbicara tentang kondisi tempat tinggalnya “Sebenarnya lingkungan tempat tinggal ini bersih dan sering masyarakatnya bergotong royong, tetapi nasib kita yang tinggal di tengah laut lepas seperti ini, lingkungan pun bergantung pada pasang surutnya air laut. 22 Usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan sudah berjalan semenjak manusia itu ada.Salah satu faktor dominan pendorong usaha itu ialah dorongan alamiah untuk mempertahankan diri.Selain faktor pendorong juga terdapat faktor eksternal dan internal yang berperan besar dalam upaya manusia memenuhi kebutuhannya.Lingkungan alam tempat di mana manusia hidup dapat dikategorikan sebagai faktor eksternal yang sangat berperan dalam usaha manusia memenuhi kebutuhan itu.Karena lingkungan alam memberikan berbagai alternatif yang dapat digunakan manusia untuk mencapaimemenuhi kebutuhan sehari-hari.Sedangkan faktor

4.2.3 Pola Konsumsi

Pola konsumsi sering digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan. Pergeseran pola pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dari makanan ke non makanan dapat dijadikan indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan anggapan bahwa setelah kebutuhan makanan telah terpenuhi, kelebihan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi bukan makanan 22 https:saruhumrambe.wordpress.com. Hutan-mangrove-desa-di-jaring-halus . Di akses pada tanggal 20 mei 2015 internalnya adalah pengetahuan yang dimiliki manusia. Dalam usaha mencapaimemenuhi kebutuhannya, pengetahuan kebudayaan yang tersusun dari kompleks ide, nilai, serta gagasan, akan menjadi sumber dan tolak ukur bagi setiap individu dalam bertingkah lakuberaktivitas dan menghasilkan produk-produk budaya sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhannya. Sistem ekonomi tradisional yang merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan pola-pola yang bersifat tradisional, sebenarnya merupakan kaitan dari hal-hal yang disebutkan sebelumnya, yaitu: 1 Manusia dengan kebutuhan-kebutuhannya. 2 Alam lingkungannya dan alternatif-alternatif yang diberikannya. 3 Pengetahuan kebudayaan yang dimiliki setiap individu. Ketiga hal di atas tidak akan mampu memenuhi kebutuhan manusia, tanpa manusianya sendiri memperlihatkan tanggapan aktif. Oleh karena itu sistem ekonomi tradisional dapat dirumuskan sebagai berikut: “Sistem ekonomi tradisional, adalah suatu tanggapan aktif manusia- manusia pendukung suatu kebudayaan terhadap alam lingkungannya, dalam usaha memenuhi kebutuhannya sesuai dengan pola pelaksanaan yang sifatnya tradisional. Di dalam sistem ekonomi tradisional tersebut pola produksi, distribusi dan konsumsinya masih bersumber pada pengetahuan kebudayaan yang telah dianut dari masa ke masa.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis meneliti dan mempelajari tentangperkembangan masyarakat suku Banjar yang tinggal Desa Jaring Halus Kecamatan secanggang Kabupaten langkat1989-2000, makadapat di ambil kesimpulan dari penelitian ini, yaitu: 1. Masyarakat Banjar berasal dari Kalimantan Selatan yang berasal dari daerah MahangSungai Hanyar, Barabai, Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kedatangan masyarakat Banjar ke Desa Jaring Halus di mulai pada tahun 1918 dengan Haji Abdul Gani yang merupakan orang yang pertama sekali tinggal di Desa Jaring Halus Kabupaten Langkat. 2. Mata pencaharian masyarakat Banjar di Desa Jaring Halus Kabupaten Langkat adalah hidup sebagai petani dan nelayan. Hal itu di sebabkan karena adanya lahan kosong yang luas dan cocok untuk lahan pertanian, begitu pun masyarakat Banjar tidak bisa di pisahkan dari Sungai, sehinga mereka kerap kali menggunakan Sungailaut sebagai sumber mata pencaharian mereka. Masyarakat Banjar merupakan masyarakat yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya di manapun mereka berada. Tak terkecuali di Desa Jaring