Populasi dan Sampel Jenis Data Metode Pengumpulan Data Statistik Deskriptif

38 Laporan Keuangan Daerah merupakan informasi yang memuat data berbagai elemen struktur kekayaan dan struktur finansial yang merupakan pencerminan hasil aktivitas tertentu. Terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, L poran Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup waktu yang telah ditentukan Margono, 2004. Populasi berkaitan dengan data-data. Populasi penelitian ini adalah seluruh pemerintahan kabupatenkota di pulau Sumatera yang berjumlah 119 pemerintahan kabupaten dan 34 pemerintahan kota. Untuk menjamin keakuratan data dan mengurangi terjadinya kesalahan, maka penelitian kali ini mengambil seluruh populasi sebagai sampel pada laporan keuangan tahun 2015.

3.3 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data dalam penelitian ini berupa data LKPD seluruh Kabupaten dan Kota di Sumatera sejumlah 153 data.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah library research. Library research menggunakan studi kepustakaan dan literature-literatur lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan dimana akan Universitas Sumatera Utara 39 didapatkan data-data yang dibutuhkan oleh peneliti guna melengkapi hasil dari penelitian.

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan metode asosiatif kausal dengan pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian asosiatif adalah melihat apakah ada pengaruh dan seberapa pengaruh dari sebab akibat atau dari variabel independen dan dependen penelitian. Penelitian kuantitatif ini akan melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti dan lebih bersifat sebab akibat kausal sehingga dalam penelitian ada variabel independen dan dependen Sugiyono,2013.

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan dalam kondisi sebenarnya, tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum dan generalisasi.Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran demografi responden dan deskripsi variabel-variabel dalam penelitian.

3.5.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik logistic regression. Regresi logistik adalah regresi yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara metrik dan non metrik nominal Ghozali, 2006. Regresi logistik tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya. Gujarati 2006 menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara 40 regresi logistik mengabaikan heterokedastisitas, artinya variabel terikat tidak memerlukan homoskedastisitas untuk masing-masing variabel bebasnya. Model regresi logistik yang digunakan adalah sebagai berikut: � = 1 1 + � −�0+�1�1+�2�2+�3�3+�4�4 Keterangan: P = Probabilitas Ketersediaan LKPD e = Logaritma Natural x1 = Ukuran Pemerintah Daerah x2 = Kekayaan Pemerintah Daerah x3 = Tipe Pemerintah Daerah x4 = Opini Audit BPK b0 = Konstanta Regresi b1–b4 = Koefisien Regresi

3.5.3 Uji Kelayakan Model

Chi-square goodness-of-fit test menghasilkan model yang menunjukkan variabel independen yang secara paling baik memprediksi variabel dependennya. chi-square goodness-of-fit test menunjukkan sejauh mana variabel independen dalam model dengan benar mengklasifikan pengamatan dalam sampel. Untuk menganalisis chi-square goodness-of-fit test, nilai aktual dari observasi dibandingkan dengan nilai prediksi pada variabel dependen. Perbandingan nilai aktual dan prediksi bisa dicapai dengan menggunakan beberapa pengukuran untuk mengukur kelayakan regresi, yaitu: 1 dengan melihat -2 Log Likelihood 2 Universitas Sumatera Utara 41 koefisien determinasi Cox Snell R Square dan Nagelkerke R Square 3 menilai chi-square untuk keseluruhan model Hosmer and Lemeshow Test.

1. Uji -2 log likehood

Uji regresi logistik yang kedua menggunakan uji -2 log likehood. Uji ini digunakan untuk menilai model regresi logistik layak dipakai atau tidak. Tampilan output SPSS memberikan dua nilai -2 log likehood yaitu model yang hanya memasukkan konstanta dan model dengan konstanta serta variabel bebas ke dalam model regresi logistik. Dalam software SPSS untuk menguji overall model fit dapat dilihat dari nilai -2 log likelihood. SPSS memberikan 2 dua nilai -2 log likelihood yaitu nilai -2 log likelihood awal pada saat block = 0 dan nilai -2 log likelihood akhir pada saat block = 1. Jika terjadi penurunan nilai -2 log likelihood pada saat block = 0 ke block = 1 maka, secara keseluruhan model fit dengan data Ghozali, 2006.

2. Uji Nagelkerke R Square

Setelah pengujian -2 log likehood selesai, selajutnya akan diuji dengan Nagelkerke R Square. Uji ini dilakukan untuk menilai seberapa besar variasi dari variable terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Menurut Ghozali 2006, dalam model logistik koefisien determinasi R2 yang digunakan berbeda dengan multiple regression. Koefisien determinasi yang digunakan dalam model logistik adalah Nagelkerke R Square. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1 satu Ghozali, 2006. Nagelkerke’s R square ini digunakan untuk mengukur seberapa besar variabilitas variabel independen yang digunakan dalam Universitas Sumatera Utara 42 model mampu menjelaskan variabilitas variabel dependennya.

3. Uji Hosmer and Lemeshow

Berdasarkan Ghozali 2006 Untuk menguji kelayakan model regresi pada model logit digunakan Hosmer dan Lemeshow test. Hosmer dan Lemeshow test digunakan untuk menguji apakah data empiris telah sesuai dengan model penelitian. Hipotesa yang digunakan dalam pengujian ini adalah: H0: Model telah mampu menjelaskan data empiris Model fit. Ha: Model tidak mampu menjelaskan data empiris. Dasar keputusan adalah dengan memperhatikan nilai Goodness of Fit test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah Hosmer dan Lemeshow test. • Jika probabilitas 0.05 maka H0 diterima • Jika probabilitas 0.05 maka H0 ditolak Jika H0 ditolak berarti terdapat perbedaan signifikan antara model dengannilai observasinya sehingga model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Namun, jika H0 diterima maka model penelitian mampu memprediksi nilai observasinya atau dengan kata lain model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. Universitas Sumatera Utara 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah seluruh data di kabupaten dan kota yang ada di pulau Sumatera yang terdiri dari 153 sampel, yakni 119 kabupaten dan 34 kota. Adapun data yang diambil adalah ukuran pemerintah daerah X1, kekayaan pemerintah daerah X2, tipe pemerintahan daerah X3, opini audit BPK X4 dan ketersediaan LKPD Y. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation SIZE 153 18.58 22.27 20.6952 .48989 KEKAYAAN 153 15.28 21.24 18.0341 .85569 TIPE 153 .00 1.00 .2222 .41711 OPINI 153 .00 1.00 .5098 .50155 AVAILABILITY 153 .00 1.00 .6928 .46284 Valid N listwise 153 Tabel 4.1.a Frekuensi Variabel Tipe Pemerintahan Daerah X3 tipe_pemda Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid KAB 119 77.8 77.8 77.8 KOTA 34 22.2 22.2 100.0 Total 153 100.0 100.0 Tabel 4.1.b Frekuensi Variabel Opini Audit BPK X4 opini_bpk Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid WDP 75 49.0 49.0 49.0 WTP 78 51.0 51.0 100.0 Total 153 100.0 100.0 Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.1.c Frekuensi Variabel Ketersediaan LKPD Pemerintah Daerah Y LKPD Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid TDK ADA 47 30.7 30.7 30.7 ADA 106 69.3 69.3 100.0 Total 153 100.0 100.0 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Agustus 2016 Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun data ukuran pemerintah daerah X1 dan kekayaan pemerintah daerah X2 adalah data yang telah di logaritma naturalkan dikarenakan angkanya milyaran rupiah. Kemudian tipe pemerintahan menggunakan variabel dummy dimana 0 berarti Kabupaten, 1 berarti Kota, kemudian opini audit BPK 0 berarti Wajar dengan Pengecualian WDP dan 1 adalah Wajar tanpa Pengecualian WTP, kemudian ketersediaan LKPD 0 berarti tidak tersedia di situs resmi masing-masing pemda, sedangkan 1 tersedia di situs resmi masing-masing pemda. Adapun data dikumpulkan melalui informasi resmi dari Badan Pusat Statistik BPS dan BPK. Kemudian berdasarkan Tabel 4.1.a diketahui bahwa terdapat 119 Kabupaten 77.8 kemudian 34 Kota 22.2 di Sumatera, dan berdasarkan Tabel 4.1.b dan 4.1.c diketahui bahwa ada 75 KabupatenKota yang menerima opini audit Wajar Dengan Pengecualian WDP dan ada78 Kabupaten Kota yang menerima opini Wajar Tanpa pengecualian WTP. Kemudian berdasarkan Tabel 4.1.c diketahui bahwa ada sebanyak 106 KabupatenKota 69.3 yang menyediakan LKPD di masing-masing situs Pemerintah Daerah tersebut namun Universitas Sumatera Utara 45 masih ada 47 KabupatenKota 30.7 yang belum melaporkan LKPD mereka di situs resmi masing-masing.

4.2 Hasil Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Transfer Pemerintah Pusat terhadap Belanja Modal Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara tahun 2011-2013

1 39 101

Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, Rasio Kemandirian Daerah, Rasio Pembiayaan Hutang, Belanja Daerah, Dan Tipe Pemerintahan Daerah Terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

7 57 105

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value For Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kota Dumai)

32 167 108

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah, Budaya dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

3 54 101

Pengaruh Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Terhadap Belanja Modal Pemerintah Daerah pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatra Utara

8 65 63

Pengaruh Akuntabilitas Keuangan Daerah, Value for Money, Kejujuran, Transparansi dan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kajian Pada Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu)

12 91 108

4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Dae

0 0 91

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Karakteristik Keuangan Daerah, Nonkeuangan Daerah, Dan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Di Indonesia

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, Rasio Kemandirian Daerah, Rasio Pembiayaan Hutang, Belanja Daerah, Dan Tipe Pemerintahan Daerah Terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

0 0 10