Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedasitas

variabel independen modal kerja, tenaga kerja, pengalaman kerja, teknologi, dan harga jual terhadap variabel dependen pendapatan nelayan.

3. Pengujian Signifansi Parameter Individual Uji t-test statistik

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen secara nyata. Untuk mengkaji pengaruh variabel independen terhadap dependen secara individu dapat dilihat hipotesis berikut: H 1 : β 1 = 0 → tidak berpengaruh, H 1 : β 1 → berpengaruh positif, H 1 : β 1 → berpengaruh negative. Dimana β 1 adalah koefisien variabel independen ke-1 yaitu nilai parameter hipotesis. Biasanya nilai β dianggap nol, artinya tidak ada pengaruh variabel X 1 terhadap Y. bila t hitung t tabel maka H Uji Asumsi Klasik diterima tidak signifikan. Uji t digunakan untuk membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi yang kuat diantara variabel-variabel bebas X yang diikutsertakan dalam pembentukan model regresi linear Gujarati, 1991. Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi yang kuat di antara variabel-variabel independen yang diikutsertakan dalam pembentukan model. Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor VIF untuk masing-masing Variabel Independen, yaitu jika suatu Variabel Independen mempunyai nilai VIF 10 berarti telah terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedasitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Keteroskedasitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai varian yang sama untuk semua observasi. Akibat adanya heteroskedasitas, penaksir OLS tidak bias tetapi tidak efisien Gujarati dan Porter, 2003. masalah 2 dianalisis dengan metode analisis deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan informasi tentang program yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan nelayan di desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara. Hipotesis 3 dianalisis dengan metode analisis skala likert, yaitu mengelompokkan variabel dengan menjumlahkan skor dari nilai seperangkat variabel yang bersangkutan berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif. Universitas Sumatera Utara Adapun skor untuk pernyataan positif adalah SS = 5, S = 4, R = 3, TS = 2, dan STS = 1, sedangkan untuk pernyataan negatif adalah SS = 1, S = 2, R = 3, TS = 4, dan STS = 5 Pengelompokan variabel dapat dilhat pada berkut ini. Tabel 3.1 Pengelompokan Variabel Pernyataan Positif dan Negatif No. Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1 Saya mengetahui dengan baik program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nelayan. Saudara merasa program bantuan yang diberikan pemerintah tidak terlalu berpengaruh terhadap pendapatan saudara 2 Program pemerintah bagi nelayan mampu mengembangkan sektor perikanan di desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Ketentuan untuk mendapatkan bantuan menyulitkan saudara 3 Program pemerintah yang dilakukan mampu memberikan dorongan dan semangat bagi saudara untuk meningkatkan hasil produksi. Tidak semua nelayan menyukai adanya program bantuan yang diberikan pemerintah. 4 Program pemerintah dapat menjadi alternatif bagi saudara untuk menyelesaikan permasalahan untuk melaut. Program Dinas Perikanan dan Kelautan yang berjalan tidak sesuai dengan harapan nelayan 5 Saudara berharap program pemerintah terus berlanjut Saudara merasa kesulitan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah Menurut Azwar 2007, dalam analisis ini responden akan diminta untuk memilih salah satu dari sejumlah kategori yang tersedia dari variabel yang bersangkutan yaitu, Saangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-Ragu R, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS, kemudian diukur dengan skala pengukuran sikap skala Likert dengan rumus : T = 50 − [ X − X rataan � ] Keterangan : T = skor standar X = skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T Universitas Sumatera Utara X rataan = mean skor kelompok S = deviasi standar kelompok Kriteria Uji • Jika T ≥ 50, maka sikap positif • Jika T ≤ 50, maka sikap negatif

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Persepsi Nelayan Pada Program Peningkatan Pendapatan

1 16 82

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Persepsi Nelayan Pada Program Peningkatan Pendapatan

0 0 10

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Persepsi Nelayan Pada Program Peningkatan Pendapatan

0 0 1

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Persepsi Nelayan Pada Program Peningkatan Pendapatan

0 0 8

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Persepsi Nelayan Pada Program Peningkatan Pendapatan ( Kasus : Desa Bogak, Kec.Tanjung Tiram, Kab.Batu Bara)

0 0 9

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Persepsi Nelayan Pada Program Peningkatan Pendapatan ( Kasus : Desa Bogak, Kec.Tanjung Tiram, Kab.Batu Bara)

0 0 1

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Persepsi Nelayan Pada Program Peningkatan Pendapatan ( Kasus : Desa Bogak, Kec.Tanjung Tiram, Kab.Batu Bara)

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Persepsi Nelayan Pada Program Peningkatan Pendapatan ( Kasus : Desa Bogak, Kec.Tanjung Tiram, Kab.Batu Bara)

0 0 21

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Persepsi Nelayan Pada Program Peningkatan Pendapatan ( Kasus : Desa Bogak, Kec.Tanjung Tiram, Kab.Batu Bara)

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Dan Persepsi Nelayan Pada Program Peningkatan Pendapatan ( Kasus : Desa Bogak, Kec.Tanjung Tiram, Kab.Batu Bara)

0 0 8