BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Variabel Deskripsi variabel dari hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.1
Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Penelitian
Sumber : Lampiran 1 dan 2 diolah Dari tabel 5.1, diketahui rentang pendapatan adalah 51000-83333,33
dengan rata-rata 62626,59. Modal memliki rentang 74.000-136.000 dengan rataan 98050. Modal memiliki rentang 13-32 tahun dengan rataan 22,025. Teknologi
memiliki rentang 13-14 unitbuah dengan rataan 13,625. Harga jual memiliki rentang 15750-33333,33 per kilogram dengan rataan
21144,6903
5.2 Hasil Analisis Pengaruh Variabel Modal Kerja, Pengalaman, Teknologi, dan Harga Jual terhadap Pendapatan Nelayan
Hasil analisis variabel modal kerja, pengalaman, teknologi, harga jual
terhadap pendapatan nelayan dapat dilihat pada tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel Hasil Analisis pengaruh variabel Modal Kerja, Pengalaman,
Teknologi, dan Harga Jual terhadap Pendapatan Nelayan
Variabel Penelitian
Koefisen Regresi t-hitung
Sig Constanta
6935,580 0,679
0,502 Modal
0,446 22,384
0,000 Pengalaman
113,565 1,621
0,114 Teknologi
631,338 0,830
0,412 Harga jual
0,041 0,711
0,482 F-hitung
152,698 Sig. F-hitung
0,000 R
0,973 Standar Eror
2211,79548 R-Square
0,946 N
40 Adjusted R-Squared
0,940 Variabel
Satuan Rentang
Rataan Pendapatan
Rupiah 51000 – 83333,33
62626,59 Modal Kerja
Rupiah 74000 - 136000
98050 Pengalaman
Tahun 13-32
22,025 Teknologi
Unitbuah 13-14
13,625 Harga Jual
Rpkg 15750-33333,33
21144,6903
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.2 dapat dibuat persamaan sebagai berikut:
Y = 6935,580 + 0,446
�
�
+ 113,565 �
�
+ 631,338 �
�
+ 0,041 �
�
Dimana : Y = Pendapatan nelayan
�
�
= Modal melaut
�
�
= Pengalaman
�
�
= Teknologi �
�
= Harga jual
�
�
= Harga jual 5.2.1 Uji asumsi klasik
5.2.1.1 Uji normalitas
Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi , variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Dari hasil
perhitungan OSKS diperoleh signifikansi sebesar 0.863 ≥ 0,05. Hal ini
menjelaskan tidak ada perbedaan antara distribusi residual dengan distribusi normal, data residua l model berdistribusi normal.
5.2.1.2 Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dgunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi yang kuat di antara variabel-variabel independen yang diikutsertakan dalam
pembentukan model. Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor VIF
Universitas Sumatera Utara
untuk masing-masing Variabel Independen, yaitu jika suatu Variabel Independen mempunyai nilai VIF 10 berarti telah terjadi multikolinearitas.
Dari hasil analisis dengan SPSS 16, diperoleh VIF untuk variabel modal melaut, pengalaman, teknologi, dan harga jual masing-masing adalah 1.152
≤ 10 , 1,060
≤ 10 , 1,110 ≤ 10, 1,026 ≤ 10 dan tolerance untuk masing-masing variabel adalah 0,868
≥ 0,10, 0,944 ≥ 0,10, 0,901 ≥ 0,10, 0,974 ≥ 0,10. Hal ini mengidentifikasi tidak terjadinya multikolinearitas karena nilai VIF semua
variabel berada di bawah 10 dan nilai Tolerance di atas 0,10.
5.2.1.3 Uji Heterokedasitas Untuk mengindentifikasi herokedasitas dapat dilihat scatterplot dibawah ini
Scatterplot diatas tidak menunjukkan pola sistematis. Jadi dapat disimpulkan tidak
terjadi heterokedastis
5.2.2 Uji Hipotesis
5.2.2.1 Koefisien Determinasi R
2
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil regresi pengaruh variabel modal kerja, tenaga kerja, pengalaman kerja, teknologi, harga jual terhadap pendapatan diperoleh nilai R
2
sebesar 0.946. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 94,6 persen dari variasi variabel pendapatan
telah dijelaskan secara serempak oleh variabel modal kerja X
1
, tenaga kerja X
2
, pengalaman kerja X
3
, teknologi X
4
dan harga jual X
5
5.2.2.2 Pengujian Signifikan Simultan Uji-f
. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 5,4 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang belum
dimasukkan dalam model
Dari hasil regresi pengaruh variabel modal kerja, tenaga kerja, pengalaman kerja, teknologi, harga jual terhadap pendapatan diperoleh tingkat signifikansi F
adalah sebesar 0,000 ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima,yang berarti variabel bebas modal ,tenaga kerja, pengalaman, teknologi, harga jual secara serempak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat
Pendapatan nelayan.
5.2.2.3 Pengujian Signifikan Parsial Uji-t
Dari hasil regresi pengaruh variabel modal melaut, tenaga kerja, pengalaman kerja, teknologi, harga jual terhadap pendapatan,
• variabel modal memiliki tingkat signifikansi tadalah sebesar 0,000
≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel modal secara parsial
berpengaruh nyata terhadap pendapatan nelayan.
• Variabel pengalaman melaut, teknologi, dan harga jual memiliki tingkat
signifikansi masing-masing 0,114 ≤ 0,05, 0,412≤ 0,05, 0,482≤ 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing variabel pengalaman melaut,
Universitas Sumatera Utara
teknologi, dan harga jual secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap
pendapatan nelayan. 5.2.2.3.1 Pengaruh Modal Kerja terhadap Pendapatan
Dari penelitian ini diketahui bahwa modal berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan artinya modal secara parsial berpengaruh nyata terhadap
pendapatan nelayan. Besarnya koefisien regresi adalah 0,446. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan modal Rp.1000, maka akan terjadi
kenaikan pendapatan sebesar Rp.446 dengan asumsi variabel lain tetap. Sehingga untuk mendapatkan penambahan pendapatan yang besar harus diikuti dengan
penambahan modal yang lebih besar lagi. Hal ini sesuai dengan pernyataan oleh Mubyarto bahwa modal mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan berhasil
tidaknya suatu usaha produksi yang didirikan.
5.2.2.3.2 Pengaruh Pengalaman terhadap Pendapatan
Dari penelitian ini diketahui bahwa pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan artinya pengalaman secara parsial tidak
berpengaruh nyata terhadap pendapatan nelayan. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan variabel pengalaman tidak berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan nelayan di kabubaten langkat Sujarno, 2008.
5.1.1.3.3 Pengaruh Teknologi terhadap Pendapatan
Dari penelitian ini diketahui bahwa teknologi tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan artinya teknologi secara parsial tidak
berpengaruh nyata terhadap pendapatan nelayan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya. Hal ni disebabkan karena nelayan desa bogak adalah
Universitas Sumatera Utara
nelayan tradisional yang menggunakan kapalperahu tempel ≤ 1GT. Selain itu
nelayan menggunakan teknologi peralatan sederhana dalam melaut. Sehingga Teknologi tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan di desa
Bogak.
5.2.2.3.4 Pengaruh Harga Jual terhadap Pendapatan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa harga jual tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan artinya Harga jual secara parsial tidak berpengaruh
nyata terhadap pendapatan nelayan. Hal ini disebabkan karena jika pada musim ikan, hasil tangkapan meningkat,namun harga jual ikan akan turun. Sedangkan
pada musim paceklik, hasil tangkapan sangat sedikit, namun harga jual tinggi.
5.3 Program Pemerintah yang ada di desa Bogak, Kecamatan Tanjung