Kebutuhan Informasi Kebutuhan Berkhayal

17 Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa suatu informasi akan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan infomasi pengguna. Nilai informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.

2.3. Kebutuhan Informasi

2.3.1. Pengertian Kebutuhan Informasi

Setiap individu memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan lingkungan, tingkat intelektualitas, tuntutan pekerjaan, serta banyaknya informasi yang ada sekarang ini. Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan untuk menambah pengetahuan, memenuhi tugas dan kebutuhan dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari dan juga meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dam prilakunya. Informasi menjadi kebutuhan pokok pengguna tertentu, sehingga jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna, informasi yang akurat, relevan, cepat, tepat, serta mudah mendapatkannya menjadi keinginan setiap pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Menurut Line yang dikutip oleh Laloo 2002, 12 “kebutuhan informasi adalah sesuatu yang sebaiknya dimiliki oleh seseorang dalam melakukan pekerjaannya, penelitian, pendidikan, dan juga sebagai hiburan”. Defenisi lain tentang kebutuhan informasi juga diungkapkan oleh Dervin yang dikutip oleh Laloo 2002, 12 menyatakan bahwa “kebutuhan informasi adalah suatu kebutuhan yang diperlukan oleh seseorang untuk terus Universitas Sumatera Utara 18 mengembangkan pemikirannya dan agar dia bisa mengatasi berbagai kesenjangan dan permasalahan yang dihadapi”. Sedangkan Wilson yang dikutip oleh Harissanty 2007, 5 mengemukakan bahwa kebutuhan informasi manusia terbagi kedalam tiga konteks yaitu : 1. Kebutuhan terkait dengan lingkungan seseorang person’s environment, Kebutuhan terkait dengan lingkungan seseorang dapat menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang lingkungannya misalnya informasi tentang lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah, peristiwa-peristiwa terkini dan kebijakan pemerintah. 2. Peran sosial yang disandang social roles, Kebutuhan terkait dengan peran sosial yaitu mengenai peran seseorang dalam lingkungan masyarakat misalnya sebagai pelajar membutuhkan informasi tentang pelajaran atau tugas-tugas di sekolah dan kebutuhan pemahaman baru tentang materi pelajaran di sekolah. 3. Karakteristik personal personal characteristics. Kebutuhan terkait dengan karakteristik personal yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan, gaya hidup dan kebutuhan untuk mendapatkan hiburan. Berdasarkan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa kebutuhan informasi tumbuh pada setiap aspek kehidupan manusia. Tergantung dengan karakteristik personal yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan gaya hidup, lingkungan, pekerjaan, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 19

2.3.2. Jenis Kebutuhan Informasi

Informasi tak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari karena kita akan selalu membutuhkan informasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sementara itu Nicholas yang dikutip oleh ishak 2000 menyatakan bahwa kebutuhan informasi memiliki sebelas karaktersitik yang dapat menunjukkan wujud dari kebutuhan informasi tersebut. Berikut uraian singkat dari kesebelas karakteristik kebutuhan informasi. 1. Pokok Masalah Subject Subjek yang terkandung dalam suatu informasi merupakan karakteristik kebutuhan informasi yang paling jelas dan segera terlihat. Ada tiga aspek yang harus dipertimbangkan dalam menguraikan pokok masalah, yaitu: 1 berapa banyak pokok masalah yang terkandung dalam suatu informasi, 2 seberapa jauh kedalaman pokok masalah itu, dan 3 apakah terdapat masalah dalam menentukan subjek yang lebih rinci. 2. Fungsi Function Setiap pemakai informasi memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam memanfaatkan informasi, tergantung pada kegiatan dan hasil kegiatan dari pemakai informasi. Pada dasarnya pemakai membutuhkan informasi dengan tujuan untuk memenuhi lima fungsi pokok, yaitu: 1 fungsi temuan fact-finding, 2 fungsi aktualisasi informasi current awareness, 3 fungsi penelitian research, 4 fungsi penyegaran briefing, dan 5 fungsi pendorong stimulus. 3. Sifat Nature Sifat informasi merujuk pada ciri esensial yang ada pada suatu informasi, yaitu apakah informasi itu memiliki salah satu sifat berikut, seperti: berubah pada periode tertentu, atau kebutuhan informasi berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. 4. Tingkat Intelektual Intellectual Level Informasi baru dapat dipahami secara efektif oleh pemakai bila memiliki prasyarat keluasan pengetahuan minimum atau tingkat kecerdasan tertentu. Sehingga dalam konsep kebutuhan informasi terkandung karakteristik yang berkaitan dengan tingkat intelektual pemakai. 5. Titik Pandang Viewpoint Informasi dalam ilmu sosial sering dituangkan dengan titik pandang atau pendekatan tertentu. Untuk memudahkan titik pandang tersebut maka dibuat kategori berdasarkan pada pemikiran, orientasi politik, Universitas Sumatera Utara 20 pendekatan positif – negatif, dan orientasi disiplin ilmu. 6. Kuantitas Quantity Pemakai informasi membutuhkan jumlah atau kuantitas yang berbeda dalam memenuhi keperluan tugas pekerjaan atau dalam memecahkan suatu permasalahan. Jumlah informasi yang dibutuhkan sangat tergantung pada sifat individu pemakai, artinya setiap pemakai dianggap mampu menentukan batasan kebutuhan informasi masing- masing. 7. Kualitas Quality Kualitas kebutuhan informasi sangat tergantung pada sifat individu pemakai informasi. Sehingga keputusan penggunaan informasi berdasarkan pada kualitas ini bersifat pribadi. Untuk dapat melakukan pemilihan kebutuhan informasi berdasarkan kualitas secara tepat, sangat diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap pemakai informasi. 8. Batas Waktu Informasi Date Untuk memahami kebutuhan informasi pemakai berdasarkan karakteristik batas waktu informasi, ada dua pertanyaan yang harus diajukan. Pertanyaan tersebut adalah: 1 seberapa lama informasi masa lampau yang diperlukan? dan 2 seberapa baru informasi yang diperoleh? Pertimbangan utama yang menentukan ialah berapa lama umur informasi dalam simpanan berkas yang ada. Informasi pada setiap disiplin ilmu yang ada akan memiliki umur penyimpanan berkas informasi berbeda-beda. 9. Kecepatan Pengiriman Speed of Delivery Informasi diupayakan secepatnya sampai pada pemakai, dan diharapkan tidak terhenti dalam masa transit atau penyebarannya, sehingga aktualitas informasi dapat dijaga. Hal ini berarti informasi jangan sampai tidak up-to-date kemanfaatannya. 10. Tempat Asal Publikasi Place Bagi pemakai informasi, tempat asal publikasi bisa menjadi masalah. Masalah tersebut berhubungan dengan tiga hal utama, yaitu: 1 pokok masalah dalam informasi, 2 posisi pengguna, dan 3 kelancaran bahasa. 11. Pemrosesan dan Pengemasan Processing and Packaging Pemrosesan berkaitan dengan cara penyajian informasi dari pokok pikiran dan riset yang sama, sedangkan pengemasan berkaitan dengan tampilan luar atau bentuk fisik dari informasi. Selanjutnya untuk mengetahui wujud kebutuhan informasi pemakai, dalam penelitian ini hanya difokuskan pada tiga karaktersitik saja, yaitu subjek, fungsi atau manfaat, dan format informasi yang ada hubungannya dengan jenis koleksi. Ketiga karakterisik ini dianggap lebih mudah ditanyakan kepada pemakai. Universitas Sumatera Utara 21 Berhubungan dengan tugas pekerjaan, Javerlin dalam ishak 2003, 23 memberi klasifikasi terhadap jenis kebutuhan informasi, yaitu: 1. Informasi yang berkaitan dengan masalah problem information, menggambarkan struktur, sifat dan syarat masalah yang sedang dihadapi, misalnya dalam masalah konstruksi jembatan, konstruksi jalan, informasi yang dibutuhkan adalah mengenal jenis, tujuan dan masalah yang dihadapi dalam membangun konstruksi jembatan atau jalan. Pada kasus ini kemungkinan telah ada sumber informasi yang telah membahas hal yang sama. 2. Informasi yang berkaitan dengan wilayah domain information, terdiri dari pengetahuan tentang fakta, konsep, hukum dan teori dari wilayah permasalahan. Misalnya dalam masalah konstruksi jembatan, wilayah informasi yang diperlukan adalah kekuatan dan tingkat pemuaian besi. Jenis informasi yang dibutuhkan berupa uji ilmiah dan teknologi informasi. Informasi tersebut terdapat dalam terbitan jurnal ilmiah dan buku teks. 3. Informasi sebagai pemecahan masalah problem-solving information, menggambarkan bagaimana melihat dan memformulasikan masalah, apa masalah dan wilayah informasi bagaimana yang akan digunakan dalam upaya memecahkan masalah. Misalnya dalam konstruksi jembatan, insinyur perencana akan mengahadapi pro dan kontra mengenai berbagai informasi tentang desain jenis jembatan. Ini hanya dapat dipecahkan pada keahlian experts seseorang dan pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan menurut Katz, Gurevitch dan Haas dalam Yusup 2006, 338 kebutuhan itu terbagi pada: 1. Kebutuhan Kognitif Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkungan. 2. Kebutuhan Afektif Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan, hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosional. 3. Kebutuhan Integrasi Personal Personal Intergrative Needs Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. 4. Kebutuhan Integrasi Sosial Social Intergrative Needs Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman dan orang lain. Universitas Sumatera Utara 22 5. Kebutuhan Berkhayal Escapist Needs Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan Diversion. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pada dasarnya informasi merupakan hal yang penting dalam setiap kebutuhan semua orang, dimulai dari kebutuhan dasar sampai pada kebutuhan penunjang lainnya. Dengan demikian jelas bahwa kebutuhan informasi disesuaikan dengan tugas, pemecahan masalah, kehidupan, wilayah dan tuntutan kebutuhan pengguna yang selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya zaman.

2.3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi pengguna dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Menurut Nicholas 2000, 33 ada lima faktor yang memperngaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu: 1. Jenis pekerjaan 2. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, meliputi: kecepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan 3. Waktu 4. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal di dalam organisasi atau eksternal di luar organisasi 5. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi Universitas Sumatera Utara 23 Selanjutnya menurut Wilson yang dikutip oleh Ishak 2006, menguraikan faktor yang secara bertingkat mempengaruhi kebutuhan informasi, seperti digambarkan pada Gambar – 1: Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi Sumber: Wilson, 1994 Pada Gambar tersebut di atas terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu: 1. Kebutuhan individu person Kebutuhan yang ada dalam diri individu meliputi kebutuhan psikologis psychological needs, kebutuhan afektif affectif needs dan kebutuhan kognitif cognitive needs. 2. Peran sosial social role Peran soaial meliputi peran kerja work role dan tingkat kinerja performance level, akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu. 3. Lingkungan environment LINGKUNGAN Lingkungan kerja Lingkungan Sosial-budaya Lingkungan politik-ekonomi Lingkungan fisik PERAN SOSIAL Peran Kerja Peran Kinerja INDIVIDU Kebutuhan Psikologi Kebutuhan Afektif Kebutuhan Kognitif Kebutuhan Informasi Universitas Sumatera Utara 24 Faktor lingkungan meliputi lingkungan kerja work environment, lingkungan sosial budaya socio-cultural environment, lingkungan politik-ekonomi politic-economic environment dan lingkungan fisik physical environment mempengaruhi faktor peran sosial maupun faktor kebutuhan individu, sehingga terjadi pengaruh bertingkat yang akan membentuk kebutuhan informasi. Sedangkan menurut Chen dan Hernon yang dikutip oleh Yulianah 2009, 19 faktor-faktor yang mempengaruhi informasi seseorang adalah: 1. Karakteristik pemustaka: pengalaman, usia, latar belakang pendidikan dan cara berpikir. 2. Faktor minat seseorang 3. Faktor pekerjaan dan profesi 4. Faktor koleksi 5. Faktor kesukaan 6. Sistem pelayanan informasi: akses terhadap layanan informasi dan variasi sumber informasi yang ada di lingkungan pemustaka informasi. Berdasarkan uraian di atas dapat di ketahui bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pengguna, kebutuhan tersebut tergantung dan dipengaruhi oleh aktivitas pekerjaan, terjadi akibat adanya berbagai pengaruh setiap pengguna sebagai motivasi dalam rangka pencapaian tujuan dalam hidupnya, membuat keputusan, dan sebagainya. Kebutuhan tersebut tergantung dan dipengaruhi oleh aktivitas pekerjaan, bidang pekerjaan, lingkungan maupun berdasarkan faktor dari minat seseorang dalam pemecahan masalah, dan jangkauan sumber informasi juga adanya fasilitas yang disediakan. Universitas Sumatera Utara 25

2.3.4. Jenis Pengguna Informasi

Penggunapemakai informasi merupakan setiap orang yang membutuhkan informasi. Pemakai informasi ialah komponen penting dalam jaringan informasi untuk kelancaran arus informasi diperlukan pengetahuan jenis pemakai informasi, dengan mengetahui kebutuhan, kebiasaan dan bahan yang dipilih pemakai. Menurut Yusup 2009, 330 pengguna informasi perpustakaan dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Pengguna potensial pengguna yang belum sempat dilayani di perpustakaan disebut dengan pengguna potensial potential users 2. Pengguna aktual pengguna yang sudah datang ke perpustakaan dan sudah memanfaatkan jasa layanan perpustakaan disebut dengan pengguna aktual actual users Oleh sebab itu permintaan mereka atas bahan pustaka perlu dipertimbangkan agar kebutuhan pengguna terpenuhi. Permintaan pengguna akan bahan pustaka dapat dijadikan alat untuk mengukur selera dan minat baca pengguna. Sedangkan pendapat Wilson menjelaslah bahwa “user” pemakaipengguna sebagai objek penelitian perilaku informasi perlu selalu diletakkan dalam konteks sosialnya. Wilson yang dikutip oleh Putu 2000 memperjelas konsep “pemakaipengguna” ini dalam 5 sub-konsep berikut: 1. Pemakai sebagai komunikator yang memakai sumberdaya informasi pribadi maupun organisasinya, dan menggunakan sumberdaya ini dalam berkomunikasi dengan sesama. Dalam hal ini, maka pemakai dapat ditinjau dari aspek psikologi sosial dan komunikasi pada umumnya; Universitas Sumatera Utara 26 2. Lalu orang ini berupaya menemukan informasi information-seeker; di sini dia menjadi komunikator tetapi dalam proses yang lebih spesifik berupa pencarian dan penemuan informasi, berkaitan dengan sebuah kegiatan komunikasi yang terpisah dari kegiatan komunikasi umum, melibatkan tidak saja komunikasi inter-personal, melainkan juga: 3. Pemakaian sistem informasi formal, yang merupakan keseluruhan dari peralatan, produk, atau sistem yang secara khusus diciptakan untuk menyimpan, memelihara, menemukan kembali, atau mengemas-ulang informasi. Termasuk di sini adalah perpustakaan, berbagai institusi jasa informasi, jurnal dan pangkalan-data terpasang, berkas rekod organisasi, sistem arsip, dan sebagainya. Seringkali, kajian tentang pemakai berkonsentrasi pada satu aspek ini saja, yaitu aspek interaksi antara manusia dan sistem; padahal seseorang juga dapat bertindak sebagai: 4. Seorang penerima jasa informasi recipient , sebab tidak semua sistem informasi bersifat pasif. Sebagian besar sistem informasi secara aktif menawarkan jasa mereka, misalnya dalam bentuk jasa kesiagaan informasi current awareness. Berbagai upaya promosi informasi melalui media massa juga dianggap oleh Wilson sebagai contoh sifat aktif dari sistem informasi; 5. Sehingga akhirnya seseorang adalah pengguna dari informasi yang tersedia di dalam sistem informasi. Wilson mengritik kajian perilaku informasi yang mengabaikan aspek penggunaan atau pemanfaatan informasi yang sudah ditemukan atau disediakan oleh sebuah sistem informasi. Sedangkan menurut Kosasih 2009, 9 menyatakan bahwa yang termasuk pemakai jasa informasi perpustakaan, terdiri dari: 1. Peneliti dan pengajar 2. Tenaga teknislaboran dari lembaga tertentu 3. Pengelola 4. Mahasiswa 5. Peminat lainnyakelompok profesi Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa setiap penggunapemakai informasi memiliki cara dan kebutuhan yang berbeda dalam mencari dan memenuhi kebutuhan informasinya. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah