Bahan Perpustakaan Kebutuhan Berkhayal

7

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1. Bahan Perpustakaan

2.1.1. Pengertian Bahan Perpustakaan

Bahan perpustakaan merupakan faktor utama dalam mendirikan suatu perpustakaan dan mempengaruhi perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik atau tidak oleh penggunanya. Koleksi sebagai sumber informasi yang disajikan oleh setiap perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna, sehingga suatu koleksi perpustakaan menjadi alasan pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan. Sutarno N.S 2006, 69 menyatakan bahwa : Koleksi perpustakaaan harus mencakup bahan pustaka yang terpilih, informasi yang terkandung cocok dengan keperluan dan mampu dimengerti oleh pemakainya. Dan setiap koleksi yang ditempatkan di ruang koleksi adalah bahan pustaka yang sudah siap pakai dalam arti sudah mengalami pengolahan dan penyiapan. Sedangkan menurut Hermawan 2006, 17 koleksi perpustakaan sangat beraneka ragam. Dari segi isi subjek terdapat koleksi fiksi dan nonfiksi : 1. Koleksi non-fiksi adalah koleksi yang bersifat ilmiah atau mengandung ilmu pengetahuan yang tertulis berdasarkan data dan fakta. 2. Koleksi fiksi adalah karya yang bersifat khayalan atau imajinasi pengarangnya. 3. Koleksi fiksi ilmiah adalah gabungan antara kedua jenisnya. Pendapat lain dikemukakan oleh Sistorina 2007, 80 yang menyatakan bahwa koleksi yang disimpan dan dikelola untuk kepentingan pengguna perpustakan dalam upaya pemenuhan informasi. Universitas Sumatera Utara 8 Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa bahan perpustakaan merupakan peranan penting dalam meningkatkan pengetahuan pengguna yang mempunyai kebutuhan informasi yang bervariasi. Bahan perpustakaan yang dimiliki perpustakaan tidak hanya bahan perpustakaan tercetak tetapi dalam bentuk terekam atau elektronik. Bahan perpustakaan juga menentukan kelayakan suatu perpustakaan untuk sering digunakan ketika bahan perpustakaan yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan infomasi pengguna.

2.1.2. Fungsi Koleksi Perpustakaan

Koleksi berfungsi untuk memberikan pelayanan terhadap pengguna perpustakaan dengan informasi-informasi yang tersedia didalam sebuah koleksi. Sebaiknya informasi tersebut haruslah disesuaikan dengan kebutuhan informasi pengguna, sehingga dengan adanya bahan pustaka maka informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat memberikan kepuasan kepada pengguna. Menurut Siregar 2002, 3 fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Pendidikan yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan. 2. Fungsi Penelitian yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakatpengguna. 3. Fungsi Referensi yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakatpengguna perpustakaan. 4. Fungsi Umum yaitu dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat, fungsi ini berhubungan dengan pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia lainya. Universitas Sumatera Utara 9 Sedangkan dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2006, 6 dinyatakan bahwa: 1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. 2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui pembelian, langganan, tukar menukar dan lain–lain. 3. Pengolahan dan peyiapan setiap bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi. 5. Pendayagunaan koleksi. 6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang dating langsung keperpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil, dan lain-lain. 7. Pemasyarakatan perpustakaan. 8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan. 9. Pelaksanaan koordinasi denga pihak pemerintah Daerah, tokoh-tokoh masyarakat mitra kerja lainnya. 10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana prasarana. 11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa fungsi bahan pustaka tersebut dapat berguna dan bermanfaat dengan keberadaan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menunjang pelaksaan kegiatan rutinitas sehari-hari masyarakat umum berdasarkan dari informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, dalam dunia pekerjaan, pengajaran, dan pendidikan. Sehingga perpustakaan harus selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna dengan bahan pustaka yang memadai. Universitas Sumatera Utara 10

2.1.3. Jenis Bahan Perpustakaan

Perpustakaan umum memiliki bahan perpustakaan yang beranekaragam yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bahan perpustakaan tidak hanya menyajikan informasi dalam bentuk tercetak, namun juga berbentuk elektronik karena semakin banyaknya variasi informasi yang dibutuhkan oleh setiap pengguna, agar semakin mempermudah pengguna dalam mencari informasi. Menurut Hermawan 2000, 17 dilihat dari segi isinya koleksi perpustakaan dibagi dua yaitu : 1. Koleksi fiksi adalah karya yang bersifat khayalan atau imajinasi pengarangnya. 2. Koleksi non-fiksi adalah koleksi yang bersifat ilmiah atau mengandung ilmu pengetahuan berdasarkan data dan fakta. Adapun rincian dari bagian koleksi perpustakaan tersebut dikemukakan oleh Yusup 2009, 27 sebagai berikut : 1. Buku-buku Ilmu Pengetahuan • Buku-buku yang dihubungkan dengan agama • Buku-buku yang tentang perikanan • Buku-buku tentang ilmu pengetahuan dan teknologi • Buku-buku tentang kewiraswastaan • Buku-buku tentang lingkungan hidup 2. Buku-buku Referensi • Kamus • Ensiklopedia • Buku tahunan • Bibliografi • Atlas • Dokumen pemerintah • Laporan hasil penelitian • Sumber-sumber informasi geografi, biografi dan petunjuk perjalanan 3. Koleksi media cetak bukan buku • Terbitan berkala • Globe Universitas Sumatera Utara 11 4. Koleksi media elektronik • Komputer Selain itu, menurut Sutarno 2006, 82 pengelompokkan bahan perpustakaan di perpustakaan terdiri atas : 1. Kelompok bahan pustaka umum. 2. Kelompok bahan pustaka rujukan referensi. 3. Kelompok bahan pustaka berkala majalah dan surat kabar. 4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar audio visual. 5. Kelompok bahan pustaka terekam dan elektronik seperti film, kaset, video, dan lain-lain. 6. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan lain-lain. 7. Kelompok bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas bahwa perpustakaan umum memiliki berbagai jenis bahan perpustakaan yang berbeda-beda dari bentuk penyajian informasi, serta isi dari informasi yang terkandung didalamnya, namun tetap dengan tujuan yang sama yaitu perpustakaan umum menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan kelompok serta kebutuhan masing-masing, guna untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat.

2.1.4. Ketersediaan Bahan Perpustakaan

Ketersediaan bahan perpustakaan merupakan ketersediaan informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Ketersediaan bahan perpustakaan berhubungan erat dengan kebutuhan pengguna untuk melihat jenis bahan perpustakaan yang disajikan oleh perpustakaan yang dikaitkan dengan pengembanganpengadaan bahan pustakaan. Peran dari adanya kebutuhan Universitas Sumatera Utara 12 informasi menjadi dasar ketersediaan bahan perpustakaan agar bahan perpustakaan yang dilayankan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ketersediaan bahan perpustakaan menurut Yulia dan Sujana 2009, 1 sebagai berikut: Ketersediaan bahan pustaka adalah kesiapan bahan pustaka yang telah dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk kemudian dilayankan dan disebarluaskan informasinya kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka. Sedangkan menurut Sutarno 2006, 75 hal–hal yang penting diperhatikan dalam memenuhi ketersediaan koleksi suatu perpustakaan adalah : 1. Kerelevanan, koleksi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan. 2. Berorientasi kepada pengguna perpustakaan. 3. Kelengkapan koleksi. 4. Kemutakhiran koleksi. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ketersediaan bahan perpustakaan adalah kesiapan perpustakaan dalam mengumpulkan, mengolah dan menyimpan bahan pustaka yang akan dilayankan kepada masyarakat pengguna sesuai dengan kebutuhan informasinya. Kelengkapan jumlah bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan agar dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

2.1.5 Pengadaan Bahan Perpustakaan

Pengadaan bahan perpustakaan merupakan proses penambahan bahan perpustakaan baru dalam mengembangkan bahan perpustakaan agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Sutarno 2006, 174 pengadaan atau akuisisi koleksi bahan pustaka adalah Universitas Sumatera Utara 13 Proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi. Kegiatan perpustakaan tujuannya untuk menambah dan melengkapi koleksi yang sudah ada, dan menjadi titik tolak kegiatan pembinaan dan pengembangan koleksi selanjutnya. Selanjutnya Sutarno menjelaskan tentang proses pengadaan ialah pengadaan koleksi bahan perpustakaan dapat dilakukan dengan berberapa cara, antara lain : 1. Pembelian, baik langsung maupun melalui pihak ketiga 2. Melakukan tukar menukar 3. Mendapatkan bantuan atau sumbangan 4. Menggandakan, seperti membuat fotocopy, membuat duplikasi, membuat CD, dan lain sebagainya 5. Menerbitkan, termasuk di dalamnya membuat kliping koran Sedangkan menurut Winarta 2014, 3 pengembangan bahan perpustakaan adalah: Pengembangan koleksi pembelian bahan perpustakaan dilakukan untuk koleksi yang memiliki kontent Indonesiana manuskrip, budaya etnis nusantara, umum, anak, remaja, dan lansia, pemustaka berkebutuhan khusus tuna netra, bidang ilmu perpustakaan, terbitan luar negeri tentang Indonesia, ASEAN, Asia, dan E-resources e-book dan e-journal. Ada beberapa tahapan kegiatan yang dilakukan dalam rangka penghimpunan data informasi dalam pengadaan bahan yaitu, yaitu: 1. Hunting adalah kegiatan mencari dan menemukan bahan perpustakaan yang sudah ditetapkan subjek dan topiknya ke penerbit, pameran, yang berada baik di dalam maupun di luar negeri. 2. Survei adalah kegiatan menghimpun informasi bahan perpustakaan melalui penerbit, internet, pameran dan peluncuran bahan perpustakaan baru untuk memperoleh gambaran tentang bahan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan. 3. Seleksi adalah kegiatan mengidentifikasi, menilai dan menentukan bahan perpustakaan untuk keperluan pengadaan dan pengembangan koleksi berdasarkan visi dan misi perpustakaan dan kebijakan pengembangan koleksi. Universitas Sumatera Utara 14 4. Tata cara pengadaan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka pembelian bahan perpustakaan yang dilakukan melalui hunting, survei, seleksi, pembuatan daftar pesanan, memesan, menerima dan pengecekan bahan perpustakaan yang datang. 5. Inventarisasi adalah meregistrasi bahan perpustakaan yang menjadi koleksi yakni mencatat identitas bahan perpustakaan yang diadakan pada buku induk atau sistem simpan elektronis serta pembubuhan nomor induk dan pemberian cap kepemilikan. 6. Pelaporan adalah membuat laporan tertulis yang berisi tentang penjelasan pelaksanaan pengadaan bahan perpustakaan melalui pembelian beserta daftar judul bahan perpustakaan yang dibeli sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban kerja. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui pengadaan bahan perpustakaan merupakan suatu proses kerja yang ada dalam sistem layanan perpustakaan, bertujuan untuk menambah koleksi dengan sumber informasi baru atau yang sudah ada. Proses pengadaan bahan perpustakaan bisa berupa pembelian, hadiah, tukar menukar, dan sebagainya.

2.2. Relevansi