Prinsip Kerja Rem Dasar Teori Rem

commit to user 34

2.2. Dasar Teori Rem

Kendaraan yang berjalan dapat dipastikan mempunyai kecepatan, kecepatan ini tetap ada walaupun mesin kendaraan sudah dimatikan atau sistem pemindah daya sudah diputus. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya kelembaman dan tenaga dinamik dari kendaraan itu sendiri, untuk mengatasi keadaan tersebut maka rem sangat diperlukan dalam kendaraan. sumber : New Step 2 Rem digunakan untuk menuruti kemauan pengemudi dalam mengurangi kecepatan memperlambat atau menghentikan kendaraan, dengan kata lain melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan dan merupakan alat keamanan yang berguna menghentikan kendaraan secara berkala. Adapun rem yang digunakan pada kendaraan harus memenuhi syarat- syarat sebagai berikut : sumber : New Step 2 1. Dapat bekerja dengan baik dan mempunyai respon yang cepat 2. Gaya-gaya rem harus sebanding dengan muatan yang diterima oleh masing-masing roda. 3. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup. 4. Rem harus dapat diperiksa dan disetel.

2.2.1. Prinsip Kerja Rem

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan tidak dihubungkan dengan pemindahan sistem pemindah daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan jalan menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti dengan menggunakan commit to user 35 rem. Prinsip rem merupakan kebalikan dari mesin. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik energi gerak untuk mengerakkan kendaraan. Sebaliknya rem mengubah energi mekanik menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gaya putar. sumber : New Step 2 Efek pengereman braking effect diperoleh dari adanya gesekan antara dua benda yang timbul dari gaya-gaya tersebut. Prinsip kerja rem hidrolik adalah menggunakan prinsip hukum pascal yaitu gaya pada suatu penampang dari fluida akan menghasilkan tekanan yang akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar. Gaya penekanan pedal rem akan diubah menjadi tekanan fluida oleh piston dari master silinder. Tekanan ini dipindahkan ke caliper melalui pipa rem dan bekerja pada sepatu atau pad rem untuk menghasilkan pengereman. Untuk memperbesar gaya pengereman, maka diperlukan diameter silinder yang besar. Pada kenyataanya, dikendaraan menggunakan rem yang mempunyai daya pengereman yang berbeda antara rem belakang dan rem depan. Saat terjadi pengereman maka beban kendaran akan menumpu ke roda depan, dengan demikian daya pengereman untuk roda depan harus lebih besar dari daya pengereman roda belakang, untuk memperkuat daya pengereman roda depan maka silinder roda dibuat lebih besar. Besarnya gaya pengereman dapat diatur sesuai dengan perbandingan antara diameter master silinder dan silinder roda, dengan menggunakan persamaan : sumber : New Step 2 commit to user 36 2.7 Keterangan : F = gaya pengereman N Q = gaya penekanan N d1 = diameter master silinder m d2 = diameter silinder roda m a = panjang lengan pedal m b = jarak poros pedal dengan tuas master silinder m Rem hidrolik lebih terespon dan lebih cepat dibanding dengan tipe lainnya, dan juga konstruksinya lebih sederhana. Rem hidrolik juga mempunyai konstruksi yang khusus dan handal superior design flexibility . Dengan adanya keuntungan tersebut, rem hidrolik banyak digunakan pada kendaraan penumpang dan truck ringan .sumber : Basic Mechanic Training

2.2.2. Tipe Rem