Masa Pendudukan Jepang sarana dan prasarana

29 3.1.2 Zaman Penjajahan Belanda Pada tahun 1887 oleh pemerintah Hindia Belanda, Tebing Tinggi di tetapkan sebagai kota pemerintahan dimana pada tahun tersebut juga dibangun perkebunan besar yang berlokasi di sekitar Kota Tebing Tinggi. Menjelang Tebing Tinggi menjadi kota otonom, maka untuk melaksanakan roda pemerintahan pada tahun 1904 didirikan sebuah badan pemerintahan. Pada tahun 1910 sebelum di laksanakannya kerajaan padang, maka telah dibuat titik pusat perkembangan kota sebagai jarak ukur antara kota Tebing Tinggi dengan kota lainnya. Pada masa Kota Tebing Tinggi menjadi Kota Otonom maka untuk melaksanakan pemerintahan, selanjutnya dibentuk Badan Gementeraad Tebing Tinggi yang beranggotakan 9 orang dengan komposisinya 5 orang bangsa eropa, 3 orang bumi putera dan satu orang bangsa Timur Asing. Hal ini didasarkan kepada Akte perjanjian pemerintah Belanda dengan Sultan Deli, bahwa dalam lingkungan Zelfbestuur didudukan orang Asing Eropa dan dipersamakan dan ditambah dengan orang Timur Asing.

3.1.3 Masa Pendudukan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang, pelaksanaan pemerintah di Tebing Tinggi tidak lagi dilaksanakan oleh dewan kota yang bernama Gementeerad. Pemerintah Jepang menggantinya dengan nama Dewan Gementee Tebing Tinggi. pada tanggal 20 november 1945 Dewan Kota disusun kembali. Dalam formasi keanggotaannya sudah mengalami kemajuan, yamg para anggota Dewan kota terdiri dari pemuka masyarakat dan Anggota Komite Nasional Daerah. Dewan kota ini juga tidak berjalan lama, karena pada tanggal 13 Desember 1945 terjadilah pertempuran dengan militer Jepang dan sampai sekarang terkenal Universitas Sumatera Utara 30 dengan Peristiwa Berdarah 13 Desember 1945Yang di peringati setiap tahunnya. Pada masa RIS, Dewan Kota diadakan berdasarkan peraturan pemerintah No 39 tahun 1950 tetapi dalam proses pelaksanaannya panitia pemilihan belum sempat menjalankan tugsnya, Peraturan Pemerintahan No 39 tersebut telah dibatalkan. Pada tahun 1980 Presiden Republik Indonesia telah menganugrahkan tanda kehormatan ‘PARASAMYS PURNS KSRYS NUGRAHA”Kepada Kota Madya Dati II Tebing Tinggi sebagai penghargaan tertinggi atas hasil kerjanya dalam melaksanakan Pembangunan Lima Tahun Kedua, sehingga dinilai telah memberikan kemampuan bagi pembangunan, deni kemajuan Negara Indonesia pada umumnya daerah khusus nya 22 Visi adalah sudut pandang jauh kedepan, kemana motivasi pemerintah harus dapat inovativ serta produktif. Karena pengaruh lingkungan internal dan eksternal mengakibatkan terdapatnya persaingan serta tantangan yang mendorong Dinas Pemuda olahraga Kebudayaan Pariwisata mempersiapkan diri kea rah yang lebih baik. Adapun Visi dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Tebing Tinggi adalah : “Terwujudnya Pemuda Kota Tebing 3.2 Gambaran Umum Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Tebing Tinggi

3.2.1 Visi Misi 1. Visi

https:kotatebingtinggi.wordpress.com Universitas Sumatera Utara 31 Tinggi Yang Mandiri Dan Tangguh Serta Mencintai Olahraga, Budaya Dan Pariwisata Sebagai Modal Membangun Kota Tebing Tinggi” 2. Msi Misi adalah pernyatan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dari instansi pemerintahan. Misi diperlukan dalam rangka mewujudkan visi dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata kota Tebing Tinggi, dirumuskan sebagai berikut : 1. Meningkatkan peran dan fungsi pemuda dalam berkarya 2. Membentuk pemuda yang memiliki jiwa kewirausahaan dan kemandirian 3. Membudayakan dan mengembangkan IPTEK keolahragaan 4. Meningkatkan kemitraan dengan dunia usaha dalam pengembangan industri Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata 5. Menggali potensi-potensi Budaaya dan Pariwisata di kota Tebing Tinggi 3.2.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata berdasrkan peraturan daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 13 Tahunn 2008 bagian kesembilan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan pariwisata adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 32 3.2.3 Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 13 Tahun 2008 bagian ke Sembilan Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata paragraph ke satu, Kedudukan, Tugas dan Fungsi pasal 27 adalah: 1. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata merupakan unsur Pelaksana Otonomi Daerah dibidang Pemuda, olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkeduduan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Sekretaris Kasubbag Program Perundang-Undangan Kasubbag Umum Kepegawaian Kasubbag Keuangan Kelompok Jabatan Fungsional Kabid Pemuda Kasi Kemitraan Kewirausahaan Kasi Pendidikan Pelatihan Pemberdayaan Pemuda Kasi Standarisasi Fasilitasi Kabid Olahraga Kasi Bina Organiasi Kemitraan Kasi Sarana Prasarana Fasilitasi Kasi Pendidikan Pelatihan Prestasi Kabid Kebudayaan Pariwsata Kasi Bina Kebudayaan Kasi Bina Parwisata Kasi Promosi Perizinan Unit Pelaksana Tugas Dinas Universitas Sumatera Utara 33 2. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dibidang Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Pariwisata berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan 3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan atau pelayanan umum dibidan Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya Mengenai Tata Kerja dan Rincian Tugas Jabatan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Tebing Tinggi sesuai dengan peraturan Walikota Nomor: 38 tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Tugas: Mempunyai tugas pokok membantu Walikota melaksanakan tugas otonomi, tugas pembantuan serta tugas dekonstrasi di bidang Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata. 2. Sekretaris Tugas: Universitas Sumatera Utara 34 Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dibidang Umum, Keuangan dan Program 2.1 kasubbag program dan perundang-undangan Tugas: mempunyai tugas melaksanakansebagian fungsi secretariat dibidang Program dan Perundang-undangan. Fungsi: 1. Mengumpulkan, mengola dan mengajikan bahandata untuk penyusunan bahan penyempurnaan standar pelaksanaan penyusunan program-program dinas 2. Melakukan pengkajian pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian rencana pembangunan jangka menengah dan tahunandinas sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Mengola, menyajikan bahandata untuk penyusunan bahan penyempurnaan standar ketatalaksanaan dan kelembagaan serta pengelolaan produk-produk hukum dinas. 2.2 kasubbag umum dan kepegawaian Tugas: mempunyai tugas membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi umum, perlengkapan, kearsipan dan rumah tangga. Fungsi: 1. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahandata untuk penyusunan dan standar penyelenggaraan urusan tata usaha, Universitas Sumatera Utara 35 administrasi umum dan barangperlengkapan perjalanan dinas dan pengelolaan kepegawaian. 2. Meyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umumdan barangperlengkapan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, penegakan disiplin dan pembinaan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. 2.3 kasubbag keuangan Tugas: mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi secretariat dibidang pengelolaan keuangan. Fungsi: 1. Mengumpulkan, mengelola dan mengajikan bahandata untuk penyusunan bahan penyempurnaan standar akuntabilitas pengelolaan keuangan. 2. Menyusun konsep rencana belanja dinas dan menyelenggarakan administrasi keuangan serta membuat laporan keuangan, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. Universitas Sumatera Utara 36 3. Kepala Bidang Pemuda Tugas: Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dibidang Pemuda Fungsi: 1. Mengendalikan tugas bawahan. 2. Memproses surat masuk dan menindak lanjutinya yang berakitan dengan kepemudaan. 3. Membuat rencana kerja dibidang kepemudaan 4. Mengalokasikan PA terhadap kegiatan Kepemudaan 5. Mengkoordinasikan setiap kegiatan kepemudaan dengan KNPI kota dan Dinas terkait. 3.1 Kasi Kemitraan dan Kewirausahaan Tugas: Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Pemuda dibidang kemitraan dan kewirausahaan Fungsi: 1. Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Kemitraan dan Kewirausahaan. 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kemitraan dan Kewirausahaan. 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. Universitas Sumatera Utara 37 3.2 kasi Pendidikan, Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda Tugas: melaksanakan sebagian fungsi Bidang Pemuda dibidang Pendidikan, Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda Fungsi: 1. Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda. 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda. 3. Mendistribusikan pekerjaaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 3.3 kasi Standarisasi dan Fasilitasi Tugas: melaksanakan sebagian fungsi Bidang Pemuda dibidang Standarisasi dan Fasilitasi. Fungsi: 1. memimpin pelaksanaan tugas Seksi Standarisasi dan Fasilitasi. 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Standarisasi dan Fasilitasi. 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. 5. Memfasilitasi aktifitas kepemudaan lintas kecamatan dan kelurahan. Universitas Sumatera Utara 38 4. Kepala Bidang Olahraga Tugas: Membantu Kepala Dinas melaksanakan memberdayakan olahraga prestasi, olahraga kemasyarakatan dan organisasi keolahragaan Fungsi: 1. Pengembangan dan keserasian kebijakan Olahraga. 2. Penyelenggaraan pekan dan kejuaraan Olahraga. 3. Pembangunan dan peningkatan prasarana dan sarana Olahraga 4. Pendidikan dan pelatihan keolahragaan. 5. Pengembangan kerja sama dan informasi keolahragaan. 4.1 kasi Bina Organisasi dan Kemitraan Tugas: melaksanakan sebagian fungsi Bidang Olahraga dibidang Bina Organisasi dan Kemitraan. Fungsi: 1. Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Bina Organisasi dan Kemitraan. 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Bina Organisasi dan Kemitraan. 3. Mendistribusikan pekerjaan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. 5. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. Universitas Sumatera Utara 39 4.2 Kasi Pendidikan, Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda Tugas: Melaksanakan sebagian fungsi bidang pemuda di bidang pendidikan, pelatihan dan pemberdayaan pemuda. Fungsi: 1. Memimpin Pelaksanaan tugas Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda. 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pendidikan, pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda. 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjukpelaksanaan tugas kepada bawahan. 4.3 kasi Sarana Prasarana dan Fasilitasi Tugas: Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Olahraga dibidang Sarana, Prasarana dan Fasilitasi Fungsi: 1. Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Sarana, Prasarana dan Fasilitasi. 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Sarana, Prasarana dan Fasilitasi 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. 5. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait. Universitas Sumatera Utara 40 6. Memberikan saran pertimbangan kepada atasan. 4.4 kasi Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Prestasi Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Olahraga dibidang Pendidikan, Pelatihan dan Prestasi 5. kabid Kebudayaan dan Pariwisata tugas: Membantu Kepala Dinas dibidang Kebudayaan dan Pariwisata Fungsi: 1. memimpin pelaksanaan tugas dibidang kebudayaan dan pariwisata. 2. Menyusun rencana dan program kerja dibidang Kebudayaan dan Pariwisata 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bawahan 5. Membimbing kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja 6. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam membina kreativitas prestasi dan pembangunan jati diri dalam Kebudayaan dan Pariwisata. 5.1 kasi Bina Kebudayaan Tugas: Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata dibidang Bina Kebudayaan Fungsi: Universitas Sumatera Utara 41 1. Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Bina Kebudayaan 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Bina Kebudayaan 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan 4. Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. 5. Mengumpul, mengelola dan menyajikan bahandata Kebudayaan dan Pariwisata. 6. Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai tradisi, kesenian, sejarah dan purbakala. 5.2 Kasi Bina Pariwisata Tugas: Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata dibidang Bina Pariwisata. Fungsi: 1. Memimpin pelaksanaan tugas seksi Bina Pariwisata. 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Bina Pariwisata 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. 5. Mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan bahandata dalam pengembangan pariwisata. Universitas Sumatera Utara 42 6. Melaksanakan even promosi keluar Negeri, Regional dan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. 5.3 Kasi Promosi dan Perijinan Tugas: Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata dibidang Promosi dan Perizinan Fungsi: 1. Memimpin pelaksanaan tugas Promosi dan Perizinan. 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Promosi dan Perizinan. 3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. 4. Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja 5. Memproses, pemberian izin usaha Pariwisata dan Pelaksanaan kegiatan-kegiatan Bina Kebudayaan di skala Kota. 6. Koordinasi pengawasan peredaran film dan rekaman video tingkat kota 23 . 23 www.disporabudpar-tebingtinggi.com Universitas Sumatera Utara 43 BAB IV PENYAJIAN DATA Pada bab ini akan disajikan data dan informasi yang diperoleh selama penelitian lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. Data tersebut terdiri data primer dan data skunder. Adapun yang dimaksud dengan data primer adalah data yang didapat dari hasil wawancara dengan informan dan dari observasi, sedangkan data skunder adalah data yang diperoleh dari sumber- sumber yang tertulis dan mendukung data primer. Permasalahan utama yang tampilkan pada bab ini yaitu strategi pengembangan sektor pariwisata pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan pariwisata Kota Tebing Tinggi.

4.1 pelaksanaa wawancara

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Tebing Tinggi, dalam proses pengumpulan data untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan penelitian, penulis melakukan beberapa tahapan. Yaitu: pertama, mencari informasi dan data-data tentang sektor pariwisata di tebing tinggi.informasi tersebut dicari dari media hingga melihat langsung kelapangan. Kedua, penulis melakukan wawancara terhadap informan yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan terkait dengan masalah penelitian. Wawancara Wawancara merupakan cara untuk mendapatkan informasi mengenai strategi pengembangan sektor pariwisata di tebing tinggi, adapun informan yang sudah ditetapkan sebelum nya adalah orang-orang yang dianggap berkompeten, berhubungan serta mampu memberikan jawaban dari permasalahan yang peneliti Universitas Sumatera Utara 44 lakukan. Informan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: informan kunci terdiri dari kepala dinas dan kepala bidang kebudayaan dan pariwisata, dan informan tambahan adalah masyarakat yang terlibat secara langsung. Sebelum melakukan penelitian penulis telah terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang ditujukan kepada para informan yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti, dalam hal ini penulis juga menyesuaikan pertanyaan- pertanyaan yang akan ditanyakan sesuai dengan tugas, fungsi dan kapasitas dari masing-masing informan. Hal ini dilakukan agar para informan dapat memberikan keterangan secara lengkap dan sesuai dengankapasitas yang dimilikinya, pertanyaan-pertanyaan yang telah di susun berkaitan dengan strategi pengembangan sektor pariwisata di tebing tinggi, namun pada dasarnya penulis tidak memberikan batasan terhadap pertanyaan lain yang bisa saja muncul dan akan memberikan tambahan data dan informasi sebanyak-banyaknya dari para informan tersebut.

4.2 Deskripsi hasil wawancara

Metode wawancara yang digunakan oleh penulis adalah tipe wawancara berstruktur, dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu penulis penulis menyususn daftar pertanyaan yang diajukan. Namun, didalam prosesmya sendiri tidak menutup kemungkinan bahwa akan muncul pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan penelitian. Kota Tebing Tinggi merupakan sebuah kota yang bergerak dan berkembang dibidang ekonomi dan jasa, dimana Kota Tebing Tinggi menjadi Universitas Sumatera Utara 45 gerbang dalam dunia usaha yang banyak dilirik investor. Pembangunan terus berlangsung dan dibenahi setelah beroprasinya Bandara Kuala Namu Internasional Airport yang terletak di Deli Serdang, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangke, dan pembangunan jalan tol Medan-Tebing. Dengan pembangunan dan penambahan infrastruktur ini, kota Tebing Tinggi yang terletak diantara semua pembangunan tersebut akan mendapat keuntungan, terutama dalam sektor jasa dan perdagangan. Posisi Tebing Tinggi sangat strategis, terletak disatu-satunya jalur lintas Sumatera yang ada di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Satu sisi menuju Lintas Timur, dan sisi lainnya menuju lintas Barat. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka seluruh SKPD harus saling bekerjasama agar pembangunan di Kota Tebing Tinggi dapat terealisasi sesuai dengan apa yang telah diremcamakan. Salah satu fokus utama yang akan dilakukan oleh pihak pemerintah Kota Tebing Tinggi ialah pengembangan sektor pariwisata, dimana Kota Tebing Tinggi memiliki potensi wisata yang cukup besar apabila dikembangkan. Setelah melakukan pengumpulan data dan penelitian di lapangan terkait dengan Strategi pengembangan sektor pariwisata Kota Tebing Tinggi di Kantor Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tebing Tinggi oleh berbagai narasumber melalui wawancara dan observasi maka diketahui bahwa Kota Tebing Tinggi memiliki potensi wisata terbesar antara lain: Wisata Tirta, Wisata Budaya, dan Wisata Kuliner. Hal ini juga sangat didukung dengan posisi strategis Kota Tebing Tinggi. Universitas Sumatera Utara 46 4.2.1 strategi pengembangan objek wisata di Kota Tebing Tinggi Strategi pariwisata merupakan suatu proses yang berlangsung untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung, karena menurut Robert C. Lonati pariwisata adalah jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya, karena itu dibutuhkan strategi pariwisata untuk melihat sudah sejauh mana tingkat keberhasilan dari kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung saat ini. 24 24 Pendit, nyoman. 2006: 3 ilmu pariwisata. PT. Pradaya paramita Kota Tebing Tinggi memiliki Potensi wisata yang cukup menarik diantaranya adalah pengembangan sektor wisata tirta, wisata kuliner, wisata budaya, dan wisata religi. Sesuai dengan pernyataan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tebing Tinggi yang menyatakan: “Kota Tebing Tinggi memiliki potensi Wisata Tirta, Kuliner, Budaya dan Religi. Strategi yang kami lakukan untuk mengembangkan potensi wisata tirta ialah dengan memanfaatkan sungai padang dan sungai bahilang untuk ajang perlombaan seperti lomba dayung ceria dan lomba renang. Strategi yang kami lakukan dibidang kuliner adalah memberikan pelatihan-pelatihan serta kegiatan pemberdayaan kepada para pelaku ukm, seperti para pedagang lemang dan roti kacang ynng merupakan makanan khas Kota Tebing Tinggi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya Kota Tebing Tinggi telah Mendapatkan rekor MURI di bidang Wisata Kuliner pada tahun 2015 dengan kategori Lemang Rasa terbanyak dan Terbesar serta sajian Soto Tebing Tinggi dengan peserta terbanyak. Oleh karena itu kami serius didalam mengembangkan program pariwisata ini” Universitas Sumatera Utara 47 Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwasannya Kota Tebing Tinggi melakukan Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata secara bertahap dan berkesinambungan. Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam hal ini diwaakili oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata untuk menjalankan program-program tersebut. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tebing Tinggi menyatakan: “Bahwasannya kami melakukan strategi untuk mengembangkan potensi pariwisata di tebing tinggi. Yang menjadi fokus utama kami adalah wisata sejarahbudaya, tirta, kuliner dan religi”. Adapun beberapa potensi wisata yang dimiliki kota tebing tinggi adalah: a. Wisata sejarahbudaya 1. Makam datuk bandar kajum 2. Istana kerajaan padang 3. Makam keturunan raja-raja kerajaan padang 4. Rumah adat melayu 5. Tugu 13 desember b. Wisata tirta 1. Sungai padang 2. Sungai bahilang c. Wisata kuliner 1. Lemang 2. Roti kacang Universitas Sumatera Utara 48 3. Ragam soto 4. Restoran india dan bayu lagon

4.2.2 sarana dan prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk mencapai makna dan tujuan, maka untuk mengembangkan pariwisata di Kota Tebing Tinggi pemerintah telah menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung, adapun pernyataan dari kepala dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata adalah: 25 25 www.kanalinfo.web.id “kami telah menyediakan sarana dan prasarana berupa museum, dimana terdapat banyak benda-benda bersejarah yang telah dijaga dan dilestarikan oleh dinas pemuda kebudayaan dan pariwisata untuk menarik minat para wisatawan yang mengunjungi daerah tebing tinggi untuk dapat melihat peninggalan bersejarah di Kota Tebing Tinggi. Dan pemerintah juga telah membangun sebuah pusat rekreasi untuk masyarakat kota tebing tinggi agar dapat berkumpul dan berolahraga bersama keluarga di taman kota tebing tinggi yang terletak dijalan ......... pemerintah tebing tinggi saat ini juga telah memperbaiki area sekitar kawasan sungai padang dan sungai bahilang agar dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik untuk parawisatawan lokal maupun luar, yang terakhir pemerintah tebing tinggi juga sedang membangun sebuah mesjid agung yang akan menjadi salah satu mesjid agung terbesar di sumatera utara, dimana mesjid agung ini mampu menampung jamaah hingga lebih dari lima ribu orang yang terletak dijalan lintas”. Universitas Sumatera Utara 49 Hal ini juga di perkuat dengan pernyataan dari kepala bidang kebudayaan dan pariwisata kota tebing tinggi yang menyatakan: “bahwa benar kami telah memiliki sarana dan prasarana yang dimaksud diatas, oleh karena itu kami akan terus meningkatkan fasilitas serta sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas dibidang sektor pariwisata’. Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasana sangat perlu untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di tebing tinggi, oleh karena itu sarana dan prasarana harus dijaga dengan baik dan terus ditingkatkan lagi kualitasnya agar menarik para wisatawan bahkan investor agar masuk ke tebing tinggi. Didalam upaya mengelola sarana dan prasarana di kota tebing tinggi yang dalam hal ini diwakili oleh dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata melakukan upaya sebagai berikut sesuai dengan pernyataan kepala dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata tebing tinggi: “memang benar dalam hal ini dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata mewakili pemerintah kota tebing tinggi untuk mengelola sarana dan prasarana telah melakukan upaya untuk pengelolaannya seperti menggalakkan kunjungan ke museum dan mengatur jadwal kunjungan bagi para siswa untuk dapat belajar dan melihat peninggalan kota tebing tinggi di museum, serta mengadakan kegiatan lokal maupun mancanegara seperti kegiatan karate tingkat internasional yang diadakan diawal bulan juli 2016 ini”. Hal ini juga diperkuat dalam keterangan yang diberikan kepala bidang kebudayaan dan pariwisata kota tebing tinggi: “Memang didalam upaya pengelolaan sarana dan prasarana pariwisata kota tebing tinggi dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata terus berbenah dan melakukan upaya-upaya seperti yang saat ini sedang Universitas Sumatera Utara 50 kami lakukan yaitu membuat rancangan peraturan daerah tentang pariwisata dan rancangan peraturan daerah mengenai Ripparda, serta kami juga melakukan kegiatan di museum sebagai tempat seleksi duta pariwisata tebing tinggi, selain itu kami juga memanfaatkan ruangan sanggar untuk latihan seni tari dan musik tradisional serta kami juga mengadakan kegiatan panggung seni sebagai ajang kreatifitas bagi pemudai serta masyarakat kota tebing tinggi pada umumnya”. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan sarana dan prasarana pariwisata di kota tebing tinggi, dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata telah terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dari sarana dan prasarana yang ada saat ini.

4.2.3. Kendala yang dihadapi