29 3.1.2 Zaman Penjajahan Belanda
Pada tahun 1887 oleh pemerintah Hindia Belanda, Tebing Tinggi di tetapkan sebagai kota pemerintahan dimana pada tahun tersebut juga dibangun perkebunan
besar yang berlokasi di sekitar Kota Tebing Tinggi. Menjelang Tebing Tinggi menjadi kota otonom, maka untuk melaksanakan roda pemerintahan pada tahun
1904 didirikan sebuah badan pemerintahan. Pada tahun 1910 sebelum di laksanakannya kerajaan padang, maka telah dibuat titik pusat perkembangan kota
sebagai jarak ukur antara kota Tebing Tinggi dengan kota lainnya. Pada masa Kota Tebing Tinggi menjadi Kota Otonom maka untuk melaksanakan
pemerintahan, selanjutnya dibentuk Badan Gementeraad Tebing Tinggi yang beranggotakan 9 orang dengan komposisinya 5 orang bangsa eropa, 3 orang bumi
putera dan satu orang bangsa Timur Asing. Hal ini didasarkan kepada Akte perjanjian pemerintah Belanda dengan Sultan Deli, bahwa dalam lingkungan
Zelfbestuur didudukan orang Asing Eropa dan dipersamakan dan ditambah dengan orang Timur Asing.
3.1.3 Masa Pendudukan Jepang
Pada masa pendudukan Jepang, pelaksanaan pemerintah di Tebing Tinggi tidak lagi dilaksanakan oleh dewan kota yang bernama Gementeerad. Pemerintah
Jepang menggantinya dengan nama Dewan Gementee Tebing Tinggi. pada tanggal 20 november 1945 Dewan Kota disusun kembali. Dalam formasi
keanggotaannya sudah mengalami kemajuan, yamg para anggota Dewan kota terdiri dari pemuka masyarakat dan Anggota Komite Nasional Daerah. Dewan
kota ini juga tidak berjalan lama, karena pada tanggal 13 Desember 1945
terjadilah pertempuran dengan militer Jepang dan sampai sekarang terkenal
Universitas Sumatera Utara
30 dengan Peristiwa Berdarah 13 Desember 1945Yang di peringati setiap
tahunnya. Pada masa RIS, Dewan Kota diadakan berdasarkan peraturan pemerintah No 39
tahun 1950 tetapi dalam proses pelaksanaannya panitia pemilihan belum sempat menjalankan tugsnya, Peraturan Pemerintahan No 39 tersebut telah dibatalkan.
Pada tahun 1980 Presiden Republik Indonesia telah menganugrahkan tanda
kehormatan ‘PARASAMYS PURNS KSRYS NUGRAHA”Kepada Kota Madya
Dati II Tebing Tinggi sebagai penghargaan tertinggi atas hasil kerjanya dalam melaksanakan Pembangunan Lima Tahun Kedua, sehingga dinilai telah
memberikan kemampuan bagi pembangunan, deni kemajuan Negara Indonesia pada umumnya daerah khusus nya
22
Visi adalah sudut pandang jauh kedepan, kemana motivasi pemerintah harus dapat inovativ serta produktif. Karena pengaruh lingkungan internal dan
eksternal mengakibatkan terdapatnya persaingan serta tantangan yang mendorong Dinas Pemuda olahraga Kebudayaan Pariwisata mempersiapkan diri kea rah
yang lebih baik. Adapun Visi dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Tebing Tinggi adalah : “Terwujudnya Pemuda Kota Tebing
3.2 Gambaran Umum Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Tebing Tinggi
3.2.1 Visi Misi 1. Visi
https:kotatebingtinggi.wordpress.com
Universitas Sumatera Utara
31
Tinggi Yang Mandiri Dan Tangguh Serta Mencintai Olahraga, Budaya Dan Pariwisata Sebagai Modal Membangun Kota Tebing Tinggi”
2. Msi Misi adalah pernyatan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai dari instansi pemerintahan. Misi diperlukan dalam rangka mewujudkan visi dari Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata kota Tebing Tinggi,
dirumuskan sebagai berikut : 1.
Meningkatkan peran dan fungsi pemuda dalam berkarya 2.
Membentuk pemuda yang memiliki jiwa kewirausahaan dan kemandirian 3.
Membudayakan dan mengembangkan IPTEK keolahragaan 4.
Meningkatkan kemitraan dengan dunia usaha dalam pengembangan industri Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata
5. Menggali potensi-potensi Budaaya dan Pariwisata di kota Tebing Tinggi
3.2.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata
berdasrkan peraturan daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 13 Tahunn 2008 bagian kesembilan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan pariwisata adalah sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
32 3.2.3 Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 13 Tahun 2008 bagian ke Sembilan Dinas Pemuda Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
paragraph ke satu, Kedudukan, Tugas dan Fungsi pasal 27 adalah: 1.
Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata merupakan unsur Pelaksana Otonomi Daerah dibidang Pemuda, olah Raga, Kebudayaan dan
Pariwisata dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkeduduan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan
Sekretaris
Kasubbag Program Perundang-Undangan
Kasubbag Umum Kepegawaian
Kasubbag Keuangan
Kelompok Jabatan Fungsional
Kabid Pemuda
Kasi Kemitraan Kewirausahaan
Kasi Pendidikan Pelatihan Pemberdayaan Pemuda
Kasi Standarisasi Fasilitasi Kabid Olahraga
Kasi Bina Organiasi Kemitraan
Kasi Sarana Prasarana Fasilitasi
Kasi Pendidikan Pelatihan Prestasi
Kabid Kebudayaan Pariwsata
Kasi Bina Kebudayaan Kasi Bina Parwisata
Kasi Promosi Perizinan
Unit Pelaksana Tugas Dinas
Universitas Sumatera Utara
33
2. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata mempunyai tugas
melaksanakan urusan Pemerintah Daerah dibidang Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Pariwisata berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan 3.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pemuda Olahraga Kebudayaan
Pariwisata b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan atau pelayanan umum dibidan Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pemuda Olahraga
Kebudayaan Pariwisata d.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya
Mengenai Tata Kerja dan Rincian Tugas Jabatan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Tebing Tinggi sesuai dengan peraturan Walikota
Nomor: 38 tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1.
Kepala Dinas Tugas:
Mempunyai tugas pokok membantu Walikota melaksanakan tugas otonomi, tugas pembantuan serta tugas dekonstrasi di bidang Pemuda Olahraga
Kebudayaan Pariwisata. 2.
Sekretaris Tugas:
Universitas Sumatera Utara
34
Mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dibidang Umum, Keuangan dan Program
2.1 kasubbag program dan perundang-undangan
Tugas: mempunyai tugas melaksanakansebagian fungsi secretariat dibidang
Program dan Perundang-undangan. Fungsi:
1. Mengumpulkan, mengola dan mengajikan bahandata untuk
penyusunan bahan penyempurnaan standar pelaksanaan penyusunan program-program dinas
2. Melakukan pengkajian pelaksanaan, pengkoordinasian dan
pengendalian rencana pembangunan jangka menengah dan tahunandinas sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
3. Mengola, menyajikan bahandata untuk penyusunan bahan
penyempurnaan standar ketatalaksanaan dan kelembagaan serta pengelolaan produk-produk hukum dinas.
2.2 kasubbag umum dan kepegawaian
Tugas: mempunyai tugas membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan
administrasi umum, perlengkapan, kearsipan dan rumah tangga. Fungsi:
1. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahandata untuk
penyusunan dan standar penyelenggaraan urusan tata usaha,
Universitas Sumatera Utara
35
administrasi umum dan barangperlengkapan perjalanan dinas dan pengelolaan kepegawaian.
2. Meyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umumdan
barangperlengkapan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3.
Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, penegakan disiplin dan pembinaan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan dan standar
yang ditetapkan. 2.3
kasubbag keuangan Tugas:
mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi secretariat dibidang pengelolaan keuangan.
Fungsi: 1.
Mengumpulkan, mengelola dan mengajikan bahandata untuk penyusunan bahan penyempurnaan standar akuntabilitas pengelolaan
keuangan. 2.
Menyusun konsep rencana belanja dinas dan menyelenggarakan administrasi keuangan serta membuat laporan keuangan, sesuai
dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3.
Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
Universitas Sumatera Utara
36
3. Kepala Bidang Pemuda
Tugas: Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dibidang Pemuda
Fungsi: 1.
Mengendalikan tugas bawahan. 2.
Memproses surat masuk dan menindak lanjutinya yang berakitan dengan kepemudaan.
3. Membuat rencana kerja dibidang kepemudaan
4. Mengalokasikan PA terhadap kegiatan Kepemudaan
5. Mengkoordinasikan setiap kegiatan kepemudaan dengan KNPI kota dan
Dinas terkait. 3.1
Kasi Kemitraan dan Kewirausahaan Tugas:
Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Pemuda dibidang kemitraan dan kewirausahaan
Fungsi: 1.
Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Kemitraan dan Kewirausahaan. 2.
Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kemitraan dan Kewirausahaan.
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan. 4.
Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
37
3.2 kasi Pendidikan, Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda
Tugas: melaksanakan sebagian fungsi Bidang Pemuda dibidang Pendidikan,
Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda Fungsi:
1. Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Pendidikan, Pelatihan dan
Pemberdayaan Pemuda. 2.
Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda.
3. Mendistribusikan pekerjaaan dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan. 3.3
kasi Standarisasi dan Fasilitasi Tugas:
melaksanakan sebagian fungsi Bidang Pemuda dibidang Standarisasi dan Fasilitasi.
Fungsi: 1.
memimpin pelaksanaan tugas Seksi Standarisasi dan Fasilitasi. 2.
Menyusun rencana dan program kerja Seksi Standarisasi dan Fasilitasi.
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan. 4.
Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja.
5. Memfasilitasi aktifitas kepemudaan lintas kecamatan dan kelurahan.
Universitas Sumatera Utara
38
4. Kepala Bidang Olahraga
Tugas: Membantu Kepala Dinas melaksanakan memberdayakan olahraga prestasi,
olahraga kemasyarakatan dan organisasi keolahragaan Fungsi:
1. Pengembangan dan keserasian kebijakan Olahraga.
2. Penyelenggaraan pekan dan kejuaraan Olahraga.
3. Pembangunan dan peningkatan prasarana dan sarana Olahraga
4. Pendidikan dan pelatihan keolahragaan.
5. Pengembangan kerja sama dan informasi keolahragaan.
4.1 kasi Bina Organisasi dan Kemitraan
Tugas: melaksanakan sebagian fungsi Bidang Olahraga dibidang Bina
Organisasi dan Kemitraan. Fungsi:
1. Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Bina Organisasi dan Kemitraan.
2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Bina Organisasi dan
Kemitraan. 3.
Mendistribusikan pekerjaan pekerjaan dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
4. Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan
dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. 5.
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.
Universitas Sumatera Utara
39
4.2 Kasi Pendidikan, Pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda
Tugas: Melaksanakan sebagian fungsi bidang pemuda di bidang pendidikan,
pelatihan dan pemberdayaan pemuda. Fungsi:
1. Memimpin Pelaksanaan tugas Seksi Pendidikan, Pelatihan dan
Pemberdayaan Pemuda. 2.
Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pendidikan, pelatihan dan Pemberdayaan Pemuda.
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjukpelaksanaan tugas
kepada bawahan. 4.3
kasi Sarana Prasarana dan Fasilitasi Tugas:
Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Olahraga dibidang Sarana, Prasarana dan Fasilitasi
Fungsi: 1.
Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Sarana, Prasarana dan Fasilitasi. 2.
Menyusun rencana dan program kerja Seksi Sarana, Prasarana dan Fasilitasi
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan. 4.
Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja.
5. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.
Universitas Sumatera Utara
40
6. Memberikan saran pertimbangan kepada atasan.
4.4 kasi Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Prestasi
Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Olahraga dibidang Pendidikan, Pelatihan dan Prestasi
5. kabid Kebudayaan dan Pariwisata
tugas: Membantu Kepala Dinas dibidang Kebudayaan dan Pariwisata
Fungsi: 1.
memimpin pelaksanaan tugas dibidang kebudayaan dan pariwisata. 2.
Menyusun rencana dan program kerja dibidang Kebudayaan dan Pariwisata
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan. 4.
Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bawahan 5.
Membimbing kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja
6. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam membina
kreativitas prestasi dan pembangunan jati diri dalam Kebudayaan dan Pariwisata.
5.1 kasi Bina Kebudayaan
Tugas: Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata
dibidang Bina Kebudayaan Fungsi:
Universitas Sumatera Utara
41
1. Memimpin pelaksanaan tugas Seksi Bina Kebudayaan
2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Bina Kebudayaan
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan 4.
Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja.
5. Mengumpul, mengelola dan menyajikan bahandata Kebudayaan dan
Pariwisata. 6.
Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai tradisi, kesenian, sejarah dan purbakala.
5.2 Kasi Bina Pariwisata
Tugas: Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata
dibidang Bina Pariwisata. Fungsi:
1. Memimpin pelaksanaan tugas seksi Bina Pariwisata.
2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Bina Pariwisata
3. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan. 4.
Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja.
5. Mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan bahandata dalam
pengembangan pariwisata.
Universitas Sumatera Utara
42
6. Melaksanakan even promosi keluar Negeri, Regional dan Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Pusat. 5.3
Kasi Promosi dan Perijinan Tugas:
Melaksanakan sebagian fungsi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata dibidang Promosi dan Perizinan
Fungsi: 1.
Memimpin pelaksanaan tugas Promosi dan Perizinan. 2.
Menyusun rencana dan program kerja Seksi Promosi dan Perizinan. 3.
Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
4. Membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi kerja bawahan
dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja 5.
Memproses, pemberian izin usaha Pariwisata dan Pelaksanaan kegiatan-kegiatan Bina Kebudayaan di skala Kota.
6. Koordinasi pengawasan peredaran film dan rekaman video tingkat
kota
23
.
23
www.disporabudpar-tebingtinggi.com
Universitas Sumatera Utara
43 BAB IV
PENYAJIAN DATA
Pada bab ini akan disajikan data dan informasi yang diperoleh selama penelitian lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. Data
tersebut terdiri data primer dan data skunder. Adapun yang dimaksud dengan data primer adalah data yang didapat dari hasil wawancara dengan informan dan dari
observasi, sedangkan data skunder adalah data yang diperoleh dari sumber- sumber yang tertulis dan mendukung data primer. Permasalahan utama yang
tampilkan pada bab ini yaitu strategi pengembangan sektor pariwisata pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan pariwisata Kota Tebing Tinggi.
4.1 pelaksanaa wawancara
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Tebing Tinggi, dalam proses pengumpulan data untuk
memperoleh jawaban terhadap permasalahan penelitian, penulis melakukan beberapa tahapan. Yaitu: pertama, mencari informasi dan data-data tentang sektor
pariwisata di tebing tinggi.informasi tersebut dicari dari media hingga melihat langsung kelapangan. Kedua, penulis melakukan wawancara terhadap informan
yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan terkait dengan masalah penelitian. Wawancara
Wawancara merupakan cara untuk mendapatkan informasi mengenai strategi pengembangan sektor pariwisata di tebing tinggi, adapun informan yang
sudah ditetapkan sebelum nya adalah orang-orang yang dianggap berkompeten, berhubungan serta mampu memberikan jawaban dari permasalahan yang peneliti
Universitas Sumatera Utara
44
lakukan. Informan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: informan kunci terdiri dari kepala dinas dan kepala bidang kebudayaan
dan pariwisata, dan informan tambahan adalah masyarakat yang terlibat secara langsung.
Sebelum melakukan penelitian penulis telah terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang ditujukan kepada para informan yang berkaitan dengan masalah
yang akan di teliti, dalam hal ini penulis juga menyesuaikan pertanyaan- pertanyaan yang akan ditanyakan sesuai dengan tugas, fungsi dan kapasitas dari
masing-masing informan. Hal ini dilakukan agar para informan dapat memberikan keterangan secara lengkap dan sesuai dengankapasitas yang dimilikinya,
pertanyaan-pertanyaan yang telah di susun berkaitan dengan strategi pengembangan sektor pariwisata di tebing tinggi, namun pada dasarnya penulis
tidak memberikan batasan terhadap pertanyaan lain yang bisa saja muncul dan akan memberikan tambahan data dan informasi sebanyak-banyaknya dari para
informan tersebut.
4.2 Deskripsi hasil wawancara
Metode wawancara yang digunakan oleh penulis adalah tipe wawancara berstruktur, dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu penulis penulis
menyususn daftar pertanyaan yang diajukan. Namun, didalam prosesmya sendiri tidak menutup kemungkinan bahwa akan muncul pertanyaan-pertanyaan baru
yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan penelitian. Kota Tebing Tinggi merupakan sebuah kota yang bergerak dan
berkembang dibidang ekonomi dan jasa, dimana Kota Tebing Tinggi menjadi
Universitas Sumatera Utara
45
gerbang dalam dunia usaha yang banyak dilirik investor. Pembangunan terus berlangsung dan dibenahi setelah beroprasinya Bandara Kuala Namu
Internasional Airport yang terletak di Deli Serdang, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangke, dan pembangunan jalan tol Medan-Tebing.
Dengan pembangunan dan penambahan infrastruktur ini, kota Tebing Tinggi yang terletak diantara semua pembangunan tersebut akan mendapat keuntungan,
terutama dalam sektor jasa dan perdagangan. Posisi Tebing Tinggi sangat strategis, terletak disatu-satunya jalur lintas Sumatera yang ada di Provinsi
Sumatera Utara dan Aceh. Satu sisi menuju Lintas Timur, dan sisi lainnya menuju lintas Barat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka seluruh SKPD harus saling bekerjasama agar pembangunan di Kota Tebing Tinggi dapat terealisasi sesuai
dengan apa yang telah diremcamakan. Salah satu fokus utama yang akan dilakukan oleh pihak pemerintah Kota Tebing Tinggi ialah pengembangan sektor
pariwisata, dimana Kota Tebing Tinggi memiliki potensi wisata yang cukup besar apabila dikembangkan.
Setelah melakukan pengumpulan data dan penelitian di lapangan terkait dengan Strategi pengembangan sektor pariwisata Kota Tebing Tinggi di Kantor
Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tebing Tinggi oleh berbagai narasumber melalui wawancara dan observasi maka diketahui bahwa
Kota Tebing Tinggi memiliki potensi wisata terbesar antara lain: Wisata Tirta, Wisata Budaya, dan Wisata Kuliner. Hal ini juga sangat didukung dengan posisi
strategis Kota Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
46 4.2.1 strategi pengembangan objek wisata di Kota Tebing Tinggi
Strategi pariwisata merupakan suatu proses yang berlangsung untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung,
karena menurut Robert C. Lonati pariwisata adalah jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan
penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya, karena itu dibutuhkan strategi pariwisata untuk melihat sudah sejauh mana tingkat
keberhasilan dari kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung saat ini.
24
24
Pendit, nyoman. 2006: 3 ilmu pariwisata. PT. Pradaya paramita
Kota Tebing Tinggi memiliki Potensi wisata yang cukup menarik diantaranya adalah pengembangan sektor wisata tirta, wisata kuliner, wisata
budaya, dan wisata religi. Sesuai dengan pernyataan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tebing Tinggi yang menyatakan:
“Kota Tebing Tinggi memiliki potensi Wisata Tirta, Kuliner, Budaya dan Religi. Strategi yang kami lakukan untuk mengembangkan potensi wisata
tirta ialah dengan memanfaatkan sungai padang dan sungai bahilang untuk ajang perlombaan seperti lomba dayung ceria dan lomba renang.
Strategi yang kami lakukan dibidang kuliner adalah memberikan pelatihan-pelatihan serta kegiatan pemberdayaan kepada para pelaku
ukm, seperti para pedagang lemang dan roti kacang ynng merupakan makanan khas Kota Tebing Tinggi. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwasanya Kota Tebing Tinggi telah Mendapatkan rekor MURI di bidang Wisata Kuliner pada tahun 2015 dengan kategori Lemang Rasa
terbanyak dan Terbesar serta sajian Soto Tebing Tinggi dengan peserta terbanyak. Oleh karena itu kami serius didalam mengembangkan program
pariwisata ini”
Universitas Sumatera Utara
47
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwasannya Kota Tebing Tinggi melakukan Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata secara
bertahap dan berkesinambungan. Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam hal ini diwaakili oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata untuk
menjalankan program-program tersebut. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Kepala Bidang Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Tebing Tinggi menyatakan: “Bahwasannya kami melakukan strategi untuk mengembangkan potensi
pariwisata di tebing tinggi. Yang menjadi fokus utama kami adalah wisata sejarahbudaya, tirta, kuliner dan religi”.
Adapun beberapa potensi wisata yang dimiliki kota tebing tinggi adalah: a.
Wisata sejarahbudaya 1.
Makam datuk bandar kajum 2.
Istana kerajaan padang 3.
Makam keturunan raja-raja kerajaan padang 4.
Rumah adat melayu 5.
Tugu 13 desember b.
Wisata tirta 1.
Sungai padang 2.
Sungai bahilang c.
Wisata kuliner 1.
Lemang 2.
Roti kacang
Universitas Sumatera Utara
48
3. Ragam soto
4. Restoran india dan bayu lagon
4.2.2 sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk mencapai makna dan tujuan, maka untuk mengembangkan pariwisata di Kota Tebing Tinggi
pemerintah telah menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung, adapun pernyataan dari kepala dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata
adalah:
25
25
www.kanalinfo.web.id
“kami telah menyediakan sarana dan prasarana berupa museum, dimana terdapat banyak benda-benda bersejarah yang telah dijaga dan
dilestarikan oleh dinas pemuda kebudayaan dan pariwisata untuk menarik minat para wisatawan yang mengunjungi daerah tebing tinggi untuk dapat
melihat peninggalan bersejarah di Kota Tebing Tinggi. Dan pemerintah juga telah membangun sebuah pusat rekreasi untuk masyarakat kota
tebing tinggi agar dapat berkumpul dan berolahraga bersama keluarga di taman kota tebing tinggi yang terletak dijalan ......... pemerintah tebing
tinggi saat ini juga telah memperbaiki area sekitar kawasan sungai padang dan sungai bahilang agar dapat melakukan kegiatan-kegiatan
yang menarik untuk parawisatawan lokal maupun luar, yang terakhir pemerintah tebing tinggi juga sedang membangun sebuah mesjid agung
yang akan menjadi salah satu mesjid agung terbesar di sumatera utara, dimana mesjid agung ini mampu menampung jamaah hingga lebih dari
lima ribu orang yang terletak dijalan lintas”.
Universitas Sumatera Utara
49
Hal ini juga di perkuat dengan pernyataan dari kepala bidang kebudayaan dan pariwisata kota tebing tinggi yang menyatakan:
“bahwa benar kami telah memiliki sarana dan prasarana yang dimaksud diatas, oleh karena itu kami akan terus meningkatkan fasilitas serta
sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas dibidang sektor pariwisata’.
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasana sangat perlu untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di tebing
tinggi, oleh karena itu sarana dan prasarana harus dijaga dengan baik dan terus ditingkatkan lagi kualitasnya agar menarik para wisatawan bahkan investor agar
masuk ke tebing tinggi. Didalam upaya mengelola sarana dan prasarana di kota tebing tinggi yang
dalam hal ini diwakili oleh dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata melakukan upaya sebagai berikut sesuai dengan pernyataan kepala dinas pemuda
olahraga kebudayaan dan pariwisata tebing tinggi: “memang benar dalam hal ini dinas pemuda olahraga kebudayaan dan
pariwisata mewakili pemerintah kota tebing tinggi untuk mengelola sarana dan prasarana telah melakukan upaya untuk pengelolaannya
seperti menggalakkan kunjungan ke museum dan mengatur jadwal kunjungan bagi para siswa untuk dapat belajar dan melihat peninggalan
kota tebing tinggi di museum, serta mengadakan kegiatan lokal maupun mancanegara seperti kegiatan karate tingkat internasional yang diadakan
diawal bulan juli 2016 ini”. Hal ini juga diperkuat dalam keterangan yang diberikan kepala bidang
kebudayaan dan pariwisata kota tebing tinggi: “Memang didalam upaya pengelolaan sarana dan prasarana pariwisata
kota tebing tinggi dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata terus berbenah dan melakukan upaya-upaya seperti yang saat ini sedang
Universitas Sumatera Utara
50
kami lakukan yaitu membuat rancangan peraturan daerah tentang pariwisata dan rancangan peraturan daerah mengenai Ripparda, serta
kami juga melakukan kegiatan di museum sebagai tempat seleksi duta pariwisata tebing tinggi, selain itu kami juga memanfaatkan ruangan
sanggar untuk latihan seni tari dan musik tradisional serta kami juga mengadakan kegiatan panggung seni sebagai ajang kreatifitas bagi
pemudai serta masyarakat kota tebing tinggi pada umumnya”. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan sarana
dan prasarana pariwisata di kota tebing tinggi, dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata telah terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga dan
meningkatkan kualitas dari sarana dan prasarana yang ada saat ini.
4.2.3. Kendala yang dihadapi