Sejarah Kota Tebing Tinggi

28 4. Kecamatan Bajenis 5. Kecamatan Tebing Tinggi Kota 20

3.1.1 Sejarah Kota Tebing Tinggi

Sekitar seratus tiga puluh enam tahun yang lalu Kota Tebing Tinggi sudah di diami suku bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari arsip lama, dimana pada catatan tersebut dinyatakan Tebing Tinggi telah menjadi tempat pemukiman, tepatnyapada tahun1864. 21 Dalam perjalanan ini tibalah beliau di sebuah desa yang pertama dikunjunginya yang bernama Tanjung Marulak yang sekarang menjadi perkebunan PN III Kebun Rambutan , setelah beberapa tahun Datuk Bandar Kajum tinggal dikampung Tanjung Marulak. Karena kelihaian kolonialis Belanda dengan politik pecah belahnya maka timbul sengketa dengan kerajaan Raya yang berdekatan dengan kerajaan padang yang terletak di sebelah selatan, dan akhirnya meluas menjadi perang saudara. Untuk mempertahankan serangan ini Datuk Bandar Kajum berhasil mencari tempat di sebuah dataran tinggi di tepi sungai padang, di sini dia membangun kampung yang di pagari dengan benteng-benteng pertahanan, dan kampung itu saat ini disebut Kampung Tebing Tinggi Lama. Dari sinilah kampung itu terus berkembang menjadi pemukiman sebagai asal-usul Kota Tebing Tinggi Dari cerita rakyat yang dikisahkan oleh orang tua, dari sebuah bandar di simalungun berangkatlah seorang tua yang bergelar Datuk Bandar Kajum, meninggalkan kampung halamannya yang diikuti para penggawa dan inang pengasuhnya melalui kerajaan Padang menuju Asahan. 20 https:kotatebingtinggi.wordpress,com Universitas Sumatera Utara 29 3.1.2 Zaman Penjajahan Belanda Pada tahun 1887 oleh pemerintah Hindia Belanda, Tebing Tinggi di tetapkan sebagai kota pemerintahan dimana pada tahun tersebut juga dibangun perkebunan besar yang berlokasi di sekitar Kota Tebing Tinggi. Menjelang Tebing Tinggi menjadi kota otonom, maka untuk melaksanakan roda pemerintahan pada tahun 1904 didirikan sebuah badan pemerintahan. Pada tahun 1910 sebelum di laksanakannya kerajaan padang, maka telah dibuat titik pusat perkembangan kota sebagai jarak ukur antara kota Tebing Tinggi dengan kota lainnya. Pada masa Kota Tebing Tinggi menjadi Kota Otonom maka untuk melaksanakan pemerintahan, selanjutnya dibentuk Badan Gementeraad Tebing Tinggi yang beranggotakan 9 orang dengan komposisinya 5 orang bangsa eropa, 3 orang bumi putera dan satu orang bangsa Timur Asing. Hal ini didasarkan kepada Akte perjanjian pemerintah Belanda dengan Sultan Deli, bahwa dalam lingkungan Zelfbestuur didudukan orang Asing Eropa dan dipersamakan dan ditambah dengan orang Timur Asing.

3.1.3 Masa Pendudukan Jepang