43 BAB IV
PENYAJIAN DATA
Pada bab ini akan disajikan data dan informasi yang diperoleh selama penelitian lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. Data
tersebut terdiri data primer dan data skunder. Adapun yang dimaksud dengan data primer adalah data yang didapat dari hasil wawancara dengan informan dan dari
observasi, sedangkan data skunder adalah data yang diperoleh dari sumber- sumber yang tertulis dan mendukung data primer. Permasalahan utama yang
tampilkan pada bab ini yaitu strategi pengembangan sektor pariwisata pada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan pariwisata Kota Tebing Tinggi.
4.1 pelaksanaa wawancara
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Tebing Tinggi, dalam proses pengumpulan data untuk
memperoleh jawaban terhadap permasalahan penelitian, penulis melakukan beberapa tahapan. Yaitu: pertama, mencari informasi dan data-data tentang sektor
pariwisata di tebing tinggi.informasi tersebut dicari dari media hingga melihat langsung kelapangan. Kedua, penulis melakukan wawancara terhadap informan
yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan terkait dengan masalah penelitian. Wawancara
Wawancara merupakan cara untuk mendapatkan informasi mengenai strategi pengembangan sektor pariwisata di tebing tinggi, adapun informan yang
sudah ditetapkan sebelum nya adalah orang-orang yang dianggap berkompeten, berhubungan serta mampu memberikan jawaban dari permasalahan yang peneliti
Universitas Sumatera Utara
44
lakukan. Informan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: informan kunci terdiri dari kepala dinas dan kepala bidang kebudayaan
dan pariwisata, dan informan tambahan adalah masyarakat yang terlibat secara langsung.
Sebelum melakukan penelitian penulis telah terlebih dahulu menyusun pertanyaan yang ditujukan kepada para informan yang berkaitan dengan masalah
yang akan di teliti, dalam hal ini penulis juga menyesuaikan pertanyaan- pertanyaan yang akan ditanyakan sesuai dengan tugas, fungsi dan kapasitas dari
masing-masing informan. Hal ini dilakukan agar para informan dapat memberikan keterangan secara lengkap dan sesuai dengankapasitas yang dimilikinya,
pertanyaan-pertanyaan yang telah di susun berkaitan dengan strategi pengembangan sektor pariwisata di tebing tinggi, namun pada dasarnya penulis
tidak memberikan batasan terhadap pertanyaan lain yang bisa saja muncul dan akan memberikan tambahan data dan informasi sebanyak-banyaknya dari para
informan tersebut.
4.2 Deskripsi hasil wawancara
Metode wawancara yang digunakan oleh penulis adalah tipe wawancara berstruktur, dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu penulis penulis
menyususn daftar pertanyaan yang diajukan. Namun, didalam prosesmya sendiri tidak menutup kemungkinan bahwa akan muncul pertanyaan-pertanyaan baru
yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan penelitian. Kota Tebing Tinggi merupakan sebuah kota yang bergerak dan
berkembang dibidang ekonomi dan jasa, dimana Kota Tebing Tinggi menjadi
Universitas Sumatera Utara
45
gerbang dalam dunia usaha yang banyak dilirik investor. Pembangunan terus berlangsung dan dibenahi setelah beroprasinya Bandara Kuala Namu
Internasional Airport yang terletak di Deli Serdang, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangke, dan pembangunan jalan tol Medan-Tebing.
Dengan pembangunan dan penambahan infrastruktur ini, kota Tebing Tinggi yang terletak diantara semua pembangunan tersebut akan mendapat keuntungan,
terutama dalam sektor jasa dan perdagangan. Posisi Tebing Tinggi sangat strategis, terletak disatu-satunya jalur lintas Sumatera yang ada di Provinsi
Sumatera Utara dan Aceh. Satu sisi menuju Lintas Timur, dan sisi lainnya menuju lintas Barat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka seluruh SKPD harus saling bekerjasama agar pembangunan di Kota Tebing Tinggi dapat terealisasi sesuai
dengan apa yang telah diremcamakan. Salah satu fokus utama yang akan dilakukan oleh pihak pemerintah Kota Tebing Tinggi ialah pengembangan sektor
pariwisata, dimana Kota Tebing Tinggi memiliki potensi wisata yang cukup besar apabila dikembangkan.
Setelah melakukan pengumpulan data dan penelitian di lapangan terkait dengan Strategi pengembangan sektor pariwisata Kota Tebing Tinggi di Kantor
Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tebing Tinggi oleh berbagai narasumber melalui wawancara dan observasi maka diketahui bahwa
Kota Tebing Tinggi memiliki potensi wisata terbesar antara lain: Wisata Tirta, Wisata Budaya, dan Wisata Kuliner. Hal ini juga sangat didukung dengan posisi
strategis Kota Tebing Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
46 4.2.1 strategi pengembangan objek wisata di Kota Tebing Tinggi
Strategi pariwisata merupakan suatu proses yang berlangsung untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung,
karena menurut Robert C. Lonati pariwisata adalah jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan
penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya, karena itu dibutuhkan strategi pariwisata untuk melihat sudah sejauh mana tingkat
keberhasilan dari kegiatan pariwisata yang sedang berlangsung saat ini.
24
24
Pendit, nyoman. 2006: 3 ilmu pariwisata. PT. Pradaya paramita
Kota Tebing Tinggi memiliki Potensi wisata yang cukup menarik diantaranya adalah pengembangan sektor wisata tirta, wisata kuliner, wisata
budaya, dan wisata religi. Sesuai dengan pernyataan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tebing Tinggi yang menyatakan:
“Kota Tebing Tinggi memiliki potensi Wisata Tirta, Kuliner, Budaya dan Religi. Strategi yang kami lakukan untuk mengembangkan potensi wisata
tirta ialah dengan memanfaatkan sungai padang dan sungai bahilang untuk ajang perlombaan seperti lomba dayung ceria dan lomba renang.
Strategi yang kami lakukan dibidang kuliner adalah memberikan pelatihan-pelatihan serta kegiatan pemberdayaan kepada para pelaku
ukm, seperti para pedagang lemang dan roti kacang ynng merupakan makanan khas Kota Tebing Tinggi. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwasanya Kota Tebing Tinggi telah Mendapatkan rekor MURI di bidang Wisata Kuliner pada tahun 2015 dengan kategori Lemang Rasa
terbanyak dan Terbesar serta sajian Soto Tebing Tinggi dengan peserta terbanyak. Oleh karena itu kami serius didalam mengembangkan program
pariwisata ini”
Universitas Sumatera Utara
47
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwasannya Kota Tebing Tinggi melakukan Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata secara
bertahap dan berkesinambungan. Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam hal ini diwaakili oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata untuk
menjalankan program-program tersebut. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Kepala Bidang Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Tebing Tinggi menyatakan: “Bahwasannya kami melakukan strategi untuk mengembangkan potensi
pariwisata di tebing tinggi. Yang menjadi fokus utama kami adalah wisata sejarahbudaya, tirta, kuliner dan religi”.
Adapun beberapa potensi wisata yang dimiliki kota tebing tinggi adalah: a.
Wisata sejarahbudaya 1.
Makam datuk bandar kajum 2.
Istana kerajaan padang 3.
Makam keturunan raja-raja kerajaan padang 4.
Rumah adat melayu 5.
Tugu 13 desember b.
Wisata tirta 1.
Sungai padang 2.
Sungai bahilang c.
Wisata kuliner 1.
Lemang 2.
Roti kacang
Universitas Sumatera Utara
48
3. Ragam soto
4. Restoran india dan bayu lagon
4.2.2 sarana dan prasarana