didapatkan nilai β sebesar 0,132, yang berarti jika pengetahuan naik satu tingkat,
maka akan menaikkan perilaku responden sebesar 0,132 derajat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rita Wulandari 2008
bahwa pengetahuan signifikan mempengaruhi program PSN DBD dengan Kepala Keluarga. Untuk itu diperlukan usaha-usaha dari pemerintah untuk meningkatkan
Pengetahuan masyarakat agar ada peningkatan perilaku PSN masyarakat. Usaha- usaha itu bisa melalui iklan layanan masyarakat di radio, televisi dan koran.
2. Persepsi Responden tentang PSN DBD
Berdasarkan hasil penelitian, Persepsi Responden tentang PSN DBD mempengaruhi Perilaku Responden
tentang PSN DBD dengan β= 0,054, p value = 0.000 dan CI 95 untuk β 0,033 – 0,074. Menurut Irwanto, 1997, Persepsi
merupakan proses di mana rangsangan obyek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti, karena persepsi
bukan sekedar penginderaan, maka ada penulis yang menyatakan persepsi sebagai penafsiran pengalaman. Faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain faktor
internal dan faktor eksternal. Menurut Walgito, 1999 faktor internal meliputi 1 alat indra, saraf dan pusat susunan saraf, 2 perhatian; sedangkan faktor eksternal
meliputi 1 objek yang dipersepsi, 2 intensitas rangsangan 3 ukuran rangsangan, dan 4 perubahan rangsangan.
Persepsi yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1 penyebab dan vektor dari penyakit Demam Berdarah 2 siapa saja dan kapan seseorang akan terjangkit DBD
3 Gejala dan akibat fatal penyakit Demam Berdarah 4 Hal-hal yang bisa dilakukan
oleh masyarakat untuk mencegah menularnya penyakit Demam Berdarah PSN DBD. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan jawaban responden tentang
Pengetahuan PSN DBD yang rendah tingkat kebenaran responden kurang dari 30 ada pada pertanyaan mengenai bagaimana PSN DBD itu harus dilakukan, khususnya
mengenai manfaat fogging. Sedangkan jawaban responden yang memiliki tingkat persepsi baik tingkat kebenaran responden di atas 90 ada pada pertanyaan
mengenai slogan Pemberantasan Sarang Nyamuk seperti 3M, yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur. Hal ini bisa dimengerti karena slogan 3M ini sudah sangat
familiar di masyarakat, bahkan iklannya sudah banyak ditemui di media cetak maupun elektronik. Hasil pengertian ini menunjukkan sangat berpengaruhnya media
iklan masyarakat terhadap persepsi masyarakat tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian didapatkan jawaban persepsi yang
buruk ada pada pertanyaan mengenai manfaat dari fogging. Sebagian besar responden 70 menyatakan bahwa dengan fogging penyemprotan adalah cara cepat dan
efektif untuk menanggulangi dan mencegah penyakit demam berdarah. Persepsi masyarakat mengenai fogging ini tentunya salah, karena dengan fogging hanya akan
membunuh nyamuk dewasa saja. Masih ada larva nyamuk yang itu tidak bisa dibunuh dengan cara fogging pengasapan.
Ber dasarkan uji multivariat didapatkan nilai β = 0,054, yang berarti setiap
kenaikan satu tingkat dari persepsi responden tentang PSN akan menyebabkan kenaikan Perilaku responden sebesar 0,054. Untuk itu, dalam hal ini yang paling
penting adalah meningkatkan Persepsi masyarakat akan pentingnya program PSN dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD, sehingga masyarakat akan
tahu dan memahami program PSN DBD ini dan akhirnya memiliki Persepsi yang baik serta mau mendukung dan melaksanakan program PSN DBD dengan penuh
kesadaran.
3. Keterbatasan Penelitian