commit to user
purposive sampling, yaitu mengacu pada tujuan penelitian. Purposive sampling dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan ke dalam data di dalam
menghadapi realitas yang tidak tunggal. Patton dalam Sutopo, 2002: 56 menyatakan bahwa purposive sampling adalah pemilihan sampel yang
disesuaikan dengan masalah, kebutuhan, dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Purposive sampling ini diugunakan karena tidak mungkin
semua populasi diteliti atau dianalisis. Oleh karena itu hanya sampel atau subjek yang terpaut erat dengan tujuan penelitian saja yang diambil, yaitu penulis novel
De Winst itu sendiri, narasumber yang lain yang mendukung data struktur sosial dalam pendekatan struktural genetik seperti budayawan keraton, data-data dari
buku sejarah ataupun data-data dari internet, data wawancara beberapa guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan beberapa siswa SMA yang dapat mewakili
sampel secara umum dan dapat terpaut erat dengan tujuan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif deskriptif dan sumber data yang dimanfaatkan untuk penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi atau analisis
dokumen dan wawancara. Data yang digunkan dalam penelitian ini adalah dokumentasi yang berupa novel De Winst, buku-buku sejarah, arsip, dokumen
dari internet, buletin, dan sebagainya yang berkaitan dengan sumber materi yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas strukturalisme genetik.
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data strukturalisme genetik. Kemudian untuk wawancara penulis melakukan wawancara kepada penulis novel,
narasumber yang lain yang mendukung data struktur sosial dalam pendekatan struktural genetik seperti budayawan keraton, serta beberapa guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia dan beberapa siswa SMA. Di sini wawancara kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan beberapa siswa SMA dilakukan dengan cara
menyuruh merekanarasumber membaca isi novel De Winst dan menanggapinya. Hal itu dilakukan untuk memperkuat relevansi isi novel sebagai materi ajar
alternatif Bahasa Indonesia di SMA.
commit to user
F. Teknik Uji Validitas Data
Data yang terkumpul diperiksa keabsahannya. Oleh karena itu, untuk mengusahakan terjadinya validitas data yang diperoleh maka digunakan
trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi terdiri dari empat macam, yaitu trianggulasi sumber data, penelitian, metodologi, teori Sutopo,
2002: 78. Dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber data dan teori. Trianggulasi data adalah mengecek kebenaran data dari beberapa sumber
yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis Sutopo, 2002: 79. Peneliti bisa memperoleh dari narasumber manusia yang berbeda-beda posisinya dengan
teknik wawancara yang mendalam sehingga informasi dari narasumber yang satu dibandingkan dengan yang lainnya. Trianggulasi teori mengecek kebenaran data
berdasarkan prespektif teori yang berbeda. Dari beberapa prespektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak hanya sepihak sehingga bisa
dianalisis dan ditarik simpulan yang lebih utuh dan menyeluruh. Adapun alasan digunakannya trianggulasi data dan trianggulasi teori ini karena cara menggali
data dari sumber yang berbeda-beda akan dapat menguji kemantapan dan kebenaran data yang diteliti serta mengingat sumber data berupa dokumen maka
digunakan trianggulasi ini dan sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan.
G. Teknik Analisis Data