Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerance. Hasil penelitian ini mengidikasikan bahwa tidak terjadi multikolinearitas di antara variabel
independen dalam penelitian.
4.4. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda digunkan untuk mengetahui pengaruh hubungan antara variabel Kekuatan Pasar, Diversifikasi Pendapatan terhadap
Stabilitas bank pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai 2014. Beberapa tahapan yang dilakukan untuk mencari hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh Lerner X
1,
Nii X
2
terhadap Zscore. Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Pengujian Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant 1.167
.053 21.971
.000 Lerner
1.404 .506
.154 2.777
.006 .989
1.012 Nii
1.172 .728
.089 1.610
.108 .989
1.012 a. Dependent Variable: Zscore
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah
Berdasarkan pengelolaan data pada tabel 4.7 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B, diperoleh model persamaan regresi berganda berikut:
Y = ∝ +b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ �
Sehingga, persamaan regresinya menjadi sebagai berikut:
Zscore= 1,167 + 1,404 X
1
+ 1,172 X
2
+ �
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda, berikut interpretasi dari model persamaan regresi diatas:
a. Nilai konstanta sebesar 1,167 artinya tanpa mempertimbangkan variabel
independen, maka nilai Zscore akan diperoleh sebesar 1.167. b.
Kekuatan pasar Koefisien Lerner X
1
1,167, artinya setiap penambahan Lerner sebesar 1, jika variabel lain dianggap konstan, maka akan
meningkatkan Zscore sebesar 1,167. c.
Diversifikasi pendapatan Koefisien Nii X
2
= 1,404, artinya setiap penambahan Nii sebesar 1, jika variabel lain dianggap kostan, maka akan
meningkatkan Zscore sebesar 1,404.
4.5. Pengujian Hipotesis 4.5.1. Hasil Uji SerempakUji F
Kemudian untuk menguji Kekutan Pasar, Diversifikasi Pendapatan secara bersama-sama serempak terhadap Stabilitas Bank, digunakan uji statistik F.
Langkah-langkah melakukan uji F adalah sebagai berikut: 1.
Merumuskan Formulasi Hipotesis H
: b
1
= b
2
= 0 Artinya secara serempak kekuatan pasar dan diversifikasi pendapatan berpengaruh tidak signifikan terhadap stabilitas bank pada
Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H
1
: b
1
≠ b
2
≠ 0 Artinya secara serempak kekuatan pasar dan diversifikasi pendapatan
berpengaruh signifikan terhadap Stabilitas Bank pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2. Merumuskan Kriteria Pengujian
Bila Fhitung Ftabel, maka H
1
diterima dan H
ditolak Bila Fhitung
≤ Ftabel, maka H diterima dan
H
1
ditolak 3.
Analisis Data Hasil uji statistik F dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji SerempakUji F
Berdasarkan Tabel, diperoleh nilai F
hitung
sebesar 5,695 lebih besar dari F
tabel
, yaitu dengan tingkat signifikansi 0,004, jauh lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu, maka model regresi bisa dipakai untuk memperdiksi Zscore dengan
kata lain, variabel Lerner dan Nii berpengaruh signifikan terhadap Zscore.
4.5.2. Hasil Uji ParsialUji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen, yaitu Lerner dan Nii secara parsial berpengaruh terhadap Zscore. Uji
t juga dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
3.172 2
1.586 5.695
.004
a
Residual 88.009
316 .279
Total 91.181
318 a. Predictors: Constant, Nii, Lerner
b. Dependent Variable: Zscore Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah
ditolak menggunakan statistik t uji t. jika t
hitung
t
tabel
, maka H
1
ditolah dan H
diterima, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H
1
diterima dan H
ditolak. Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka
H
1
diterima dan H
ditolak. Secara parsial pengaruh dari kedua variabel independen tersebut terhadap Zscoreditunjukkan
pada Tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9 Hasil Uji ParsialUji t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant 1.167
.053 21.971
.000 Lerner
1.404 .506
.154 2.777
.006 .989
1.012 Nii
1.172 .728
.089 1.610
.108 .989
1.012 a. Dependent Variable: Zscore
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis tersebut adalah:
a. Lerner terhadap Zscore menunjukan signifikansi 0,006
α 0,05 dan t
hitung
adalah 2,777 dimana t
hitung
2,777 t
tabel
1,65, maka H
1
diterima dan
H ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Lerner
dengan Zscore. b.
Nii terhadap Zscore menujukan signifikasi 0,108 α 0,05 dan t
hitung
adalah 1,610 dimana t
hitung
1,610 t
tabel
1,65, maka H
1
ditolak dan H
diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Nii dengan Zscore.
4.5.3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R
2
terletak antara 0 sampai dengan 1 0 ≤
R
2
≤ 1. Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis data diperoleh hasil yang
ditunjukkan pada Tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai adjusted R
2
adalah 0,029. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 2,9 . Zscore Bank Umum yang
terdaftar Di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh Lerner dan Nii. Sedangkan sisanya sebesar 97,1 di pengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
4.6. Pembahasan 4.6.1 Pengaruh Kekuatan Pasar terhadap Stabilitas bank.