Perbedaan sumber air minum akan menyebabkan perbedaan komposisi air yang dihasilkannya. Sebagai contoh, air tanah dapat melarutkan mineral-mineral bahan
induk dari tanah yang dilewatinya. Mulia.2005
2.4 Pengolahan Air Minum
Yang dimaksud dengan pengolahan adalah usaha-usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat-sifat suatu zat. Pada proses pengolahan air ini lazimnya
dikenal dua cara, yaitu pengolahan lengkap atau Complete Treatment Process dan pengolahan sebagian atau Patrial Treatment Process.
- Pengolahan lengkap atau Complete Treatment Process adalah proses
pengolahan air secara lengkap, baik fisik, kimia maupun bakteriologi. Pengolahan cara ini biasanya dilakukan untuk air sungai yang kotor atau
keruh. Pada hakekatnya, pengolahan lengkap meliputi tiga tahapan pengolahan, yaitu :
1. Pengolahan Fisik yaitu suatu tingkat pengolahan yang bertujuan untuk
mengurangi atau menghilangkan kotoran-kotoran yang kasar, penyisihan lumpur dan pasir, serta mengurangi kadar zat-zat organik yang ada dalam
air yang akan diolah. 2.
Pengolahan Kimia yaitu suatu tingkat pengolahan dengan menggunakan zat-zat kimia untuk membantu proses pengolahan selanjutnya. Misalnya
dengan pembubuhan kapur dalam proses pelunakan dan sebagainya. 3.
Pengolahan Bakteriologi yaitu suatu tingkat pengolahan untuk membunuh atau memusnahkan bakteri-bakteri yang terkandung dalam air minum,
misalnya dengan cara membubuhkan kaporit bahan desinfektan.
Universitas Sumatera Utara
- Pengolahan Sebagian atau Partial Treatment Process adalah proses
pengolahan air sebagian saja misalnya, dilakukan pengolahan kimia atau pengolahan bakteriologi saja. Pengolahan ini lazimnya dilakukan untuk :
a. Mata air bersih
b. Air sumur yang dangkal dan dalam.
2.4.1 Unit-unit Pengolahan Air Minum
Adapun unit-unit pengolahan air minum terdiri dari : 1.
Bangunan Pengumpul Air Bangunan Pengumpul air merupakan bangunan untuk mengumpulkan air
dari sumbernya. Fungsi dari bangunan pengumpul air ini sangat penting artinya untuk menjaga kontinuitas pengaliran. Pengadaan bangunan
pengumpul air ini ditujukan untuk :
a. Kuantitas :
- Pencatatan debit air pada setiap saat, sehingga dapat diketahui fluktuasi dari kuantitas air yang masuk.
- Mengontrol peralatan pencatatan debit serta peralatan lainnya misalnya pompa, saringan, pintu air untuk menjaga kontinuitas debit pengaliran.
b. Kualitas :
- Penanganan ini penting terutama terhadap kemungkinan pencemaran
sumber asal air. -
Pemeriksaan kualitas air pada sumber air secara periodik agar dapat diketahui ada atau tidaknya pencemaran.
2. Bangunan Pengendap Pertama
Universitas Sumatera Utara
Bangunan pengendap pertama berfungsi untuk mengendapkan partikel- partikel padat dari air sungai secara gravitasi. Pengadaan unit ini terutama
ditujukan untuk : -
Aliran air Harus dijaga supaya aliran air pada unit ini relatif tenang, agar
pengendapan secara gravitasi tidak terganggu. Hal ini dilakukan dengan mengatur debit air masuk dan debit air keluar pada unit ini.
- Unit instalasi
Hasil pengendapan pada unit ini adalah lumpur endapan pada dasar bak. Untuk menjaga efektivitas ruang pengendapan dan pencegahan
pembuusukan lumpur endapan, maka secara periodic lumpur endapan harus dikeluarkan.
3. Pembubuhan Koagulan
Koagulan adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tak dapat mengenndap
dengan sendirinya secara gravitasi. Alat pembubuh koagulan yang banyak dikenal sekarang, dapat dibedakan dari cara pembubuhannya yaitu secara
gravitasi dan dengan menggunakan pompa. Zat kimia yang sering digunakan sebagai koagulan adalah Aluminium Sulfat dengan rumus
kimia Al
2
SO
4 3
.18 H
2
O. 4.
Bangunan Pengaduk Cepat Unit ini digunakan untuk meratakan koagulan yang ditambahkan agar
dapat bercampu dengan air secara baik, sempurna dan cepat.
Universitas Sumatera Utara
5. Bangunan Pembentuk Flok
Unit ini berfungsi untuk membentuk partikel padat yang lebih besar agar dapat diendapkan sebagai hasil reaksi partikel kecil koloidal dengan
koagulan yang dibubuhkan. 6.
Bangunan Pengendap Kedua Unit ini berfungsi untuk mengendapkan flok yang terbentuk pada bak
pembentukan flok, dengan gaya berat flok sendiri gravitasi. 7.
Filter Saringan Dalam proses penjernihan air minum dikenal dua jenis filter yaitu saringan
pasir lambat slow sand filter dan saringan filter cepat rapid sand filter. Dari bentuk bangunan saringan dikenal pula dua macam filter yaitu
saringan yang bangunannya terbuka gravity filter dan saringan yang bangunannya tertutup pressure filter.
8. Reservoir
Air yang telah melalui filter sudah dapat dipakai untuk air minum. Air tersebut telah bersih dan bebas dari bakteri sehingga dapat ditampung pada
bak reservoir tendon untuk diteruskan kepada konsumen. -
Desinfektasi Desinfektasi air minum adalah proses penghilangan bakteri patogen
bakteri yang dapat menimbulkan penyakit yang ada didalam air tersebut. Desinfektasi air dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara yaitu
- Pemanasan
- Penyinaran ion-ion logam dengan sinar ultraviolet
- Penambahan ion-ion logam antara lain dengan tembaga dan perak
Universitas Sumatera Utara
- Penambahan asam atau basa
- Penambahan senyawa kimia, seperti klor klorinasi dan ozon
ozonisasi -
Klorinasi Sederhana Dengan cara ini banyaknya klor yang diberikan hanya dikira-kira saja
yaitu sekitar 0,2 hingga 0,5 ppm, atau kadang-kadang 1 ppm, tanpa pemeriksaan selanjutnya akan kadar klor yang tersisa dalam air minum.
Cara ini tidak dilakukan kalau air bakunya mengandung zat organic. -
Klorinasi dibantu dengan Amonia
Cara ini digunakan jika air bakunya mempunyai baud an rasa yang jauh melampaui ambang batas yang ditetapkan. Penambahan amonia adalah
untuk memperbaiki bau dan rasa yang timbul pada saat klor bereaksi dengan zat-zat organik atau pada saat pembubuhan klor terlalu banyak
dengan waktu kontak selama 2 jam. Apabila tujuan utamanya adalah pengaturan bau dan rasa, amonia sebaiknya diberikan lebih dulu daripada
klor. Sutrisno.2004
2.5 Logam Dalam Air 2.5.1 Logam Mangan