dengan alat GC kromatografi gas kemudian diidentifikasi dengan alat MS spektrometri massa. GC dan MS merupakan kombinasi kekuatan yang simultan
untuk memisahkan dan mengidentifikasi komponen-komponen campuran Harvey 2000.
E. Ekstraksi
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang
sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan lalu masa dan serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian hingga memenuhi baku yang
ditetapkan Depkes RI, 2000. Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan kandungan kimia dari jaringan
tumbuhan ataupun hewan dengan menggunakan penyaring tertentu. Ekstraksi cara dingin memiliki keuntungan dalam proses ekstraksi total, yaitu memperkecil
kemungkinan terjadinya kerusakan pada senyawa termolabil yang terdapat pada sampel. Sebagian senyawa dapat terekstraksi dengan ekstraksi cara dingin,
walaupun ada beberapa senyawa yang memiliki keterbatasan kelarutan terhadap pelarut pada suhu ruangan Heinrich dkk., 2004.
Terdapat sejumlah metode ekstraksi, yang paling sederhana adalah ekstraksi dingin, dengan cara ini bahan kering hasil gilingan diekstraksi pada suhu
kamar secara berturut – turut dengan pelarut yang kepolarannya makin tinggi. Keuntungan cara ini merupakan metode ekstraksi yang mudah karena ekstrak
tidak dipanaskan sehingga kemungkinan kecil bahan alam menjadi terurai Heinrich dkk., 2004.
untuk memisahkan dan mengi gi
de dentifikasi komp
mpon o
en-komponen campuran Harvey 2000.
E. Ekstraks ksi
E Ekstrak adalah
ah s sed
d iaan pekat yang di
di pe
pe ro
role le
h h
d dengan menge
gekstraksi zat ak
k t
tif dari s sim
impl pl
i isia nab
ab a
at i
at au sim
pl isia h
ewan n
i i
menggu gu
na na
ka ka
n pelaru rut yang
sesuai ai
, ,
ke kemu
m di
an an s
emua atau hamp ir
semua pelar ut
d iu
uap ap
kan la la
lu lu
m m
asa dan
se e
rb rb k
uk yan an
g tersisa di
pe rlukan sedemikian
hi ng
ga mem en
nuh u
i ba ba
ku k
yan n
g g
di dite
te t
tapka an De
pkes RI, 2000 .
Ek straksi
ad al
ah suatu
pro ses
pe mi
saha n kand
unga n kimia
d dari jaringa
gan n
tumbu uh
an ataupun hewan den
ga n
me ngguna
ka n pe
nyaring tertentu. Ek
kstraks s
i i cara
ra ding
in in
m em
il ik
i ke un
un tu
tu ng
ng an
an d
d alam proses ek
ek st
st ra
ra ks
ks i
i total,
y aitu
m me
emperkec ec
il il
ke k
mungkinan terjadinya kerusakan p
pad da
a senyawa termolabil yang terdapat t
p pad
ad a
sa samp
mpel el
. Sebagian senyawa dapat terekstraksi dengan ekstraksi c c
ar ara d
ding ng
in, wa
wa la
la upun a
d da
b b
b eber
er ap
apa a senyawa
a ya
yang ng
m mem
em i
iliki ke
ke te
terb rb
at at
as an
k k
l elarutan
n t
ter erh
hadap pelaru
u t
t pa
pa da suh
uh u
u r
ruangan Heinr ic
ic h dkk., 2
2004. Terdapat sejumlah meto
tode ekstra aksi, yang paling sederhana adalah
ekstraksi dingin, dengan cara ini b bahan keri
ring hasil gilingan diekstraksi pada suhu kamar secara berturut – turut deng
gan p pelarut yang kepolarannya makin tinggi.
Keuntungan cara ini merupakan meto to
de ekstraksi yang mudah karena ekstrak
Salah satu caranya adalah cara dingin yaitu maserasi. Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa
kali pengocokan atau pengadukan pada temperatus ruangan kamar. Remeserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan
maserat pertama dan seterusnya. Maserasi bertujuan untuk menarik zat – zat berkhasiat yang tahan pemanasan manapun yang tidak tahan pemanasan Depkes
RI, 2000. Maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling sederhana. Dasar dari
maserasi adalah melarutnya bahan kandungan simplisia dari sel yang rusak, yang terbentuk pada saat penghalusan, ekstraksi bahan kandungan yang masih utuh.
Setelah selesai waktu maserasi, artinya keseimbangan antara bahan yang diekstraksi pada bagian dalam sel dengan masuk ke dalam cairan, telah tercapai
maka proses difusi segera berakhir. Selama maserasi atau proses perendaman dilakukan pengocokan berulang – ulang. Upaya ini menjamin keseimbangan
konsentrasi bahan ekstraksi yang lebih cepat didalam cairan. Waktu lamanya maserasi berbeda-beda, masing-masing farmakope mencantumkan 4-10 hari,
menurut pengalaman 5 hari sudah memadai. Selama maserasi bahan disimpan di tempat yang terlindungi dari cahaya langsung untuk mencegah reaksi perubahan
warna. Voigh, 1994. Ekstraksi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam pelarut,
akan tetapi penggunaan pelarut toksik harus dihindari. Pelarut yang digunakan dalam mengekstraksi senyawa dapat dipertimbangkan berdasarkan suhu didihnya
agar mudah dihilangkan Agoes, 2007. Guenther 1987 mengatakan bahwa kali pengocokan atau pengadu
du ka
kan pada tem m
pe pe
ra r
tus ruangan kamar. Remeserasi berarti dilakukan pe
pe n
ngulangan penambahan pelarut set el
el ah
a dilakukan penyaringan
maserat pert rt
a ama dan seterusnya
y . Ma
M se
se ra
ra si
si b
b er
e tujuan untuk
m m
enarik zat – zat –
berkha a
si siat yang taha
a n
n pe
pe ma
m nasan manapun yang
ng t
tid id
ak ak
t ahan pemanas
asan Depkes RI
RI , 2000.
Ma Mas
serasi i
m erup
ak an cara ek
st ra
ksi yang p alin
g se
sederh h
an n
a. a.
D D
as a
ar d
d ari
ma ma
se s
rasi ada da
la h
melarutn ya
bahan k an
du ngan sim
pl is
ia dari sel ya
y ng
r rus
us a
ak, yang ng
te terb
rb e
entuk k
pa da saat pengha
lu san, eks
tr aksi b
ah an kandungan y
an n
g g ma
a si
si h
h ut
u uh.
Setelah h
selesai wa
kt u mase
ra si
, ar ti
nya ke
seimbang an
antara ba
b han ya
a ng
ng diekstr
ra ksi pada bagian
da lam sel dengan
m asuk
k e dalam cairan, te
lah terc rcapa
ai maka
ka p
p ro
ses di
fusi s
s eg
eg er
er a
a be
be ra
r khir. Selama
ma m
m as
as er
er as
as i
i at
au proses
pe pe
rendam m
an an
di d
lakukan pengocokan berulang – u u
la lan
ng. Upaya ini menjamin keseimban an
ga gan
n –
ko kons
s en
en tr
t asi bahan ekstraksi yang lebih cepat didalam cairan. Wak
k tu
tu l l
am aman
an ya
ma mase
serasi i
b b
er b
be d
da -b
-b ed
ed a,
a, masing- g
ma ma
si si
ng ng
f f
a armakope
pe m
m en
e ca
t nt
um k
kan 4- 4-10
10 hari,
menu u
ru ru
t t
pe p
ng g
al l
am aman 5 hari suda
h h
memada dai. Selama mase
e ra
ra si
si bahan
n d
d i
isimpan di tempat yang terlindungi dari cah
haya langsu ung untuk mencegah reaksi perubahan
warna. Voigh, 1994. Ekstraksi dapat dilakukan de
dengan an menggunakan berbagai macam pelarut,
akan tetapi penggunaan pelarut toksi ik
k harus dihindari Pelarut yang digunakan
pelarut metanol merupakan pelarut yang paling banyak digunakan dalam proses isolasi senyawa organik bahan alam, titik didih metanol adalah 64,7
o
C.Menurut Guenther 1987, pelarut sangat mempengaruhi proses ekstraksi. Pemilihan
pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh faktor – faktor antara lain : 1. Selektivitas, pelarut dapat melarutkan semua zat yang akan diekstrak
dengan cepat dan sempurna. 2. Titik didih pelarut, pelarut harus mempunyai titik didih yang cukup rendah
sehingga pelarut mudah diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi pada proses pemurnian dan jika diuapkan tidak tertinggal dalam minyak.
3. Pelarut tidak larut dalam air. 4. Harga pelarut semurah mungkin.
F. Karakter hama serangga walang sangit