7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pestisida nabati
Upaya pengendalian vektor penyakit secara alamiah menggunakan biopestisidamerupakan upaya alternatif yang ramah lingkungan dan tidak
berbahaya bagi organisme lainnya. Biopestisida aman digunakan karena mudah terdegradasi di alam sehingga tidak meninggalkan residu di lingkungan
Soebaktiningsih, 2005. Bahan aktif bioinsektisida adalah produk alam yang berasal dari tanaman
yang mempunyai kelompok metabolit sekunder yang mengandung beribu – ribu senyawa bioaktif seperti alkaloid, terpenoid, fenolik, dan zat – zat kimia sekunder
lainnya. Senyawa bioaktif tersebut apabila diaplikasikan ke tanaman yang terinfeksi hama, tidak berpengaruh terhadap fotosintesis pertumbuhan ataupun
aspek fisiologis tanaman lainnya, namun berpengaruh terhadap sistem saraf otot, keseimbangan hormone, reproduksi, perilaku berupa penarik, anti makan dan
sistem pernafasan hama Setiawati dkk., 2008. Secara evolusi, tumbuhan telah mengembangkan bahan kimia sebagai alat
pertahanan alami terhadap pengganggunya. Tumbuhan mengandung banyak bahan kimia yang merupakan metabolit sekunder dan digunakan oleh tumbuhan
sebagai alat pertahanan dari serangan organisme pengganggu. Tumbuhan sebenarnya kaya akan bahan bioaktif, walaupun hanya sekitar 10.000 jenis
produksi metabolit sekunder yang telah teridentifikasi, tetapi sesungguhnya
A. Pestisida nabati
Upaya peng ng
e endalian vektor penyakit secar
a a
alamiah menggunakan biopestisidam
merupakan upaya al l
te te
rn rn
at at
if if
y y
an n
g g
ramah lingku kungan dan tidak
berbah h
a aya bagi organ
an is
s me
me lainnya. Biopes ti
si i
da da
a ama
ma n
n digunakan ka kare
r na mudah
te e
rd rdegrada
a si
si d
d i
i alam
m s
seh ingga tida
k mening
ga ga
lk lk
an r r
es esid
id u
u di lin
gk gk
ungan Soeba
ba kt
kt in
inin ingsih
ih ,
20 05
. Baha
ha n
ak tif bioins
ek tisida ada
la h produk a
la m yang ber
as asal d
dar ari
i t
tanama a
n n
ya ya
ng ng
me em
pu nyai kelompok
me taboli
t se
kund er
y ang mengandu
ng g
berib ib
u u –
– ribu –
senyaw w
a bioaktif
s ep
er ti alkaloi
d, t
er pe
no id
, fe nolik,
d an
z at
– zat k im
mia sekunde de
r –
lainny y
a. Senyawa bioak ti
f ters eb
ut apabi la
dia plik
asikan ke ta na
aman yang
g terinf
nfek ek
si h
ama, t
id ak
ak b
b er
er pe
pe ng
ng aruh terhada
a p
p fo
fo to
to si
si nt
nt es
e is
pertumb uh
uhan an ataup
p un
un as
a pek fisiologis tanaman lainnya, na
na mu
mun n
be rpengaruh terhadap sistem saraf
f ot otot
ot ,
ke kese
im im
ba b
ngan hormone, reproduksi, perilaku berupa penarik, anti m maka
kan n
d dan
si si
st stem
em perna
f fa
sa n
ha hama
ma S
Setiaw at
at i
i dk dkk.
k. ,
, 20
2008 08.
Se S
cara e e
vo vo
l lusi, tumbuhan
t t
elah men engembangkan
b b
ah ah
an a
kimia ia
s sebagai alat
pertahanan alami terhadap pen nggangguny
ya. Tumbuhan mengandung banyak bahan kimia yang merupakan me
etabolit se ekunder dan digunakan oleh tumbuhan
sebagai alat pertahanan dari ser ranga
gan organisme pengganggu. Tumbuhan sebenarnya kaya akan bahan bioak
k t
tif walaupun hanya sekitar 10 000 jenis
jumlah bahan kimia pada tumbuhan dapat melampaui 400.000 Sastrosiswojo, 2002.
Sastrosiswojo 2002, melaporkan ada 1800 jenis tanaman yang mengandung pestisida nabati yang dapat digunakan untuk pengendalian hama. Di
Indonesia, sebenarnya sangat banyak jenis tumbuhan penghasil pestisida nabati, dan diperkirakan ada sekitar 2400 jenis tanaman yang termasuk ke dalam 235
famili. Menurut Sastrosiswojo 2002, jenis tanaman dari famili Asteraceae, Fabaceae dan Euphorbiaceae, dilaporkan paling banyak mengandung bahan
bioinsektisida. Beberapa keuntungan atau kelebihan penggunaan bioinsektisida secara
khusus dibandingkan dengan pestisida konvensional menurut Sastrosiswojo 2002, adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai sifat cara kerja mode of action yang unik.
2. Mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan serta relatif
aman bagi manusia dan hewan peliharaan karena residunya mudah hilang.
3. Penggunaannya dalam jumlah dosis yang kecil atau rendah.
4. Mudah diperoleh di alam, contohnya di Indonesia sangat banyak jenis
tumbuhan penghasil bioinsektisida. Sastrosiswojo 2002
2 ,
melaporkan n
a a
da 1800 jenis tanaman yang mengandung pestisi
si da
da nabati yang dapat digunakan unt ntuk
uk pengendalian hama. Di
Indonesia, s s
eb ebenarnya sangat b
ban anya
ya k
k je
je ni
ni s
s tumb
m uhan penghas
s il
il pestisida nabati,
dan di i
p perkirakan ada
da s
sek ek
i itar 2400 jenis tanama
ma n
n ya
yang ng termasuk ke
ke dalam 235 fa
a m
mili. Me Me
nu nu
ru ru
t t
Sastro ro
si si
sw ojo 2002, jenis
tana a
ma m
n da ari
ri f
f am
amili Aste teraceae,
Fabace ce
ae ae d
dan E
E up
ho rb
iaceae, dila po
rkan paling ba
ny ak
k menga ga
nd nd
un un
g ba bahan
bi i
oi oi
ns k
ektisi i
d da
. B
Be berapa keuntunga
n atau k
el eb
ihan p
enggunaan bioins ek
ektisi ida
da s
s e
ecara khusus
s d
ibanding kan
dengan p
es ti
sida k
on vensio
na l menurut
S Sastrosiswoj
ojo o
2 002
, adalah sebagai ber
ik ut :
1 1.
Mempun ya
y i
i si
si fa
fa t
t ca
ca ra
ra k
k erja mode of
f ac
ac ti
ti on
on ya
ya ng
g u
ni k.
2. Mudah terurai di alam sehi
hi ng
ngga ga
t tidak mencemari lingkungan serta re
rela la
ti if
aman bagi manusia dan hewan peliharaan karena residu u
ny nya mu
mu d
dah hi
hi l
la ng
. 3
3. Peng
g gu
gu na
naannya dalam ju u
ml m
ah do o
s sis yang kecil
l at
at au
au rendah.
h. 4.
Mudah diperoleh di ala am, contohn
nya di Indonesia sangat banyak jenis tumbuhan penghasil bioin
insektisida a.
B. Morfologi dan Taksonomi akar tuba dan biji bengkuang