Alat Bantu pengumpulan Data

wawancara dalam bentuk catatan tertulis. Selanjutnya penulismelakukan analisis data dan interprestasi data sesuai dengan data hasil wawancara yang didapatkan. Setelah itu, penulis membuat dinamika penulisandan kesimpulan yang dilakukan, penulis memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya demi menunjang kelengkapan data yang dibutuhkan selama penelitian, agar data yang didapatkan sesuai dengan konsep dan tujuan penelitian yang dilakukan.

3.7 Alat Bantu pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data penelitian yang bersifat kualitatif penulis membutuhkan alat bantu instrumen penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2dua alat bantu, yaitu : a. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari rumusan permasalahan dan tujuan penelitian.Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. b. Alat Perekam Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari informan artau responden penelitian. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat ijin dari informan atau responden penelitian untuk mempergunakan alat tersebut pada saat wawancara berlangsung. Universitas Sumatera Utara 3.8Teknik Analisis Data Dalam menganalisa penelitian deskriptf kualitatif terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan diantaranya : a. Mengorganisasikan data Penulis mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam indepth inteviewer, dimana data tersebut direkam dengan tape recorderhandphone dibantu dengan menggunakan alat tulis.Kemudian dibuatkan transkripnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis.Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil wawancara yang telah di dapatkan. b. Pengelompokan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban dari setiap respondeninforman Pada tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data yang didapatkan dari hasil wawancara, perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, penulis menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan wawancara.Dengan pedoman ini, penulis kemudian kembali membaca transkip wawancara dan melakukan penulisan hasil wawancara, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan.Data yang relevan inilah yang ditulis sebagai hasil penelitian. Pada proses ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti. Penulis menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal diungkapkan oleh responden atau informan.Data yang telah dikelompokan tersebut oleh penulis dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema- Universitas Sumatera Utara tema penting serta kata kuncinya.Sehingga penulis dapat menangkap pengalaman, permasalahan, dan dinamika jawaban yang diberikan oleh responden atau informan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. c. Menguji asumsi atau permasalahan yang ada terhadap data Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, penulis menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan dalam Bab II mengenai kerangka teoritis dan kerangka konseptual atau kerangka pikir penelitian, sehingga dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai dan dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang ada dari data hasil wawancara yang di dapatkan. d. Mencari alternatif penjelasan bagi data Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, penulis masuk ke dalam tahap penjelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah didapat dari kaitannya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatu alternatif penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian deskriptif kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran. Universitas Sumatera Utara e. Menulis hasil penelitian Penulisan data dari informan yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah hasil penelitian dan kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini penulisan yang dipakai adalah presentase data yang didapat yaitu penulisan data- data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam indepth interviewdibaca berulang kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya, kemudian dianalisis, sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan dan pengalaman dari subjek. Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, dimana di dalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil. Dari penjelasan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa analisis data merupakan tahap-tahap yang digunakan selanjutnya guna mencari, menata, dan merumuskan rumusan secara sistematis dari wawancara mendalam indepth interview dan lain-lain guna meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang sedang diteliti.Dari hasil wawancara yang diperoleh serta didukung oleh data lainnya, maka penulis akan mendapatkan jawaban dari rumusan-rumusan masalah penelitian yang ada tersebut yang menunjang penelitian mengenai pelaksanaan pengelolaan bank sampah mutiara dalam menciptakan kebersihan di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan tahun 2016. Universitas Sumatera Utara 40

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Medan Dalam Angka jumlah Penduduk di Kecamatan Medan Denai tahun 2010 adalah 138.689 jiwa. Jika dibandingkan dengan tahun 2010 139.939 jiwa terjadi penambahan jumlah penduduk kecamatan Medan Denai sebanyak 1.250 jiwa. Penyebaran penduduk kecamatan Medan Denai belum benar-benar merata. Rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Medan Denai tercatat sebesar 15.324,8 jiwa setiap kilometer persegi, dimana wilayah terpadat adalah kelurahan Tegal Sari Mandala III dengan tingkat kepadatan sekitar 32.241 setiap kilometer persegi. Kecamatan Medan Denai adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Denai berbatasan langsung dengan : - Sebelah Barat berbatasan dengan Medan Kota dan Medan Area. - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Medan Amplas. - Sebelah Utara berbatasan dengan Medan Tembung. Kecamatan Medan Denai merupakan salah satu kecamatan di kota Medan yang mempunyai luas sekitar 9,91 KmĀ² yang dihuni oleh 139.939 jiwa atau 31.402 Kepala Keluarga. Jarak kantor kecamatan ke kantor Walikota Medan yaitu sekitar 8 Km. Kecamatan Medan Denai terdiri dari 6 Kelurahan dan 82 lingkungan yang dihuni oleh berbagai latar belakang suku bangsa. Meskipun Universitas Sumatera Utara