Analisis Strategi. Produk Rokok PT.Djarum

3. PT Bukit Muria Jaya Estate C. Elektronik PT Hartono Istana Teknologi Polytron, Polyvision, Digitec D. Bank Alaerka Investment BCA E. Lain-lain 1. PT Busana Rama Textile and Garment 2. PT Istana Busana Mahkota 3. PT Supra Visi Rama Optic Manufacturing 4. PT Perada Communications

5. Analisis Strategi.

PT. Djarum mengeluarkan beberapa produk diantaranya Djarum Super, Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Istimewa. Kesemuanya merupakan rokok berjenis kretek. Akan tetapi Djarum melihat pangsa pasar ini stagnan sehingga PT.Djarum merambah pasar rokok mild, diantaranya adalah L.A Light, L.A Menthol, Djarum Super Mezzo, Djarum Black dan Djarum Black Menthol. Selain itu Djarum mengembangkan cita rasa yang lebih varian dengan mengkombinasikan cita rasa cappucino, dan Teh yang dikenal dengan nama Brand Djarum Black Tea dan Djarum Black cappuccino. Produk dalam kategori rokok mild diluncurkan oleh PT Djarum di akhir tahun 2005, perusahaan ini meluncurkan rokok mild dengan merek Djarum Super Mezzo untuk melengkapi portofolio produk Djarum Super dan merambah segmen premium serta menjadi alternatif pilihan rokok mild baru dengan cita rasa tinggi. commit to users

6. Produk Rokok PT.Djarum

Merek rokok produk Djarum antara lain adalah sebagai berikut ; 1. Djarum Istimewa 2. Djarum Coklat 3. Djarum 76 4. Nuu Mild 5. Djarum Super 6. L.A Lights 7. L.A Menthol Lights 8. Djarum BLACK 9. Djarum BLACK Slimz 10. Djarum BLACK Cappucino 11. Djarum BLACK Tea 12. The President dicabut dari peredaran 13. Inspiro dicabut dari peredaran 14. Djarum Classic dicabut dari peredaran 15. Djarum Vanilla 16. Djarum Splash 17. Djarum Original 18. Djarum Cherry 19. Djarum Menthol 20. Djarum Special 21. Djarum Super Mezzo commit to users

BAB III PENYAJIAN DATA

A. Indonesia Super League 20082009 Perkembangan sepakbola di Indonesia selalu menarik untuk diikuti, meskipun belum mempunyai prestasi di tingkat dunia sepakbola Indonesia tetaplah menjadi olahraga terfavorit di negeri ini. Berdasarkan hasil riset tahun 2009 ada sebanyak 1,26 juta individu menyaksikan siaran langsung sepakbola Indonesia, khususnya Indonesia Super League AGB Nielsen Media Research . “sports today, the amateur and professional level, is big business, and more people becoming involved in the exciting career and financial opportunities that sports entertainment offers” Phils Schaaf, from his book Sport Inc Peluang ini coba dimanfaatkan oleh PT. Liga Indonesia dengan mengemas sepakbola sebagai sebuah produk berupa kompetisi yang berkualitas sehingga mempunyai nilai jual tinggi karena di level internasional, sepakbola telah berhasil menjadi industri bukan lagi hanya sekedar olahraga. Indonesia Super League ISL merupakan produk PT. Liga Indonesia yang sejalan dengan proyek Asian Football Confederation AFC untuk menetapkan standar baru bagi peserta AFC Clubs Champions League , melalui pembentukan AFC Professional League Ad- Hoc Committee . Implementasi dari proyek ini, mendorong setiap asosiasi sepakbola di ASIA yang tergabung dalam AFC, sudah tidak bisa lagi mengelola liga dengan caranya sendiri di luar ketentuan yang ditetapkan AFC. Tidak hanya commit to users