Analisa Data Metodologi Penelitian 1.

2. Trigulasi Waktu berkaitan dengan perubahan suaru proses dan prilaku manusia, karena prilaku manusia bisa berubah setiap waktu. 3. Trigulasi Teori memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya hasilnya komprehensif. 4. Trigulasi Periset menggunakan lebih dari satu periset dalam mengadakan observasi atau wawancara. Karena masing-masing periset mempunyai gaya, sikap, dan persepsi yang berbeda dalam mengamati fenomena maka hasil pengamatannya bisa berbeda meski pengamatannya sama. 5. Trigulasi Metode usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset. Trigulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan yang sama.

8. Analisa Data

Definisi analisis data kualitatif menurut Bogdan Biklen dalam Moleong, 2007: 248 adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, commit to users mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting, dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain. Metode analisis kualitatif merupakan sebuah usaha untuk mengambil kesimpulan berdasarkan pemikiran yang logis dari berbagai data yang diperoleh. Menurut Janice McDrury dalam Moleong, 2007: 248 tahapan analisis data kualitatif sebagai berikut : a. Membacamempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data. b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data. c. Menuliskan model yang ditemukan. d. Koding yang telah dilakukan. Sedangkan menurut Matthew B. Milles dan A. Michael Huberman dalam buku Analisis Data Kualitatif, komponen analisis data kualitatif meliputi; a. Pengumpulan data yakni data diperoleh dari sumber data. b. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data ―kasar‖ yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Secara sederhana dapat dijelaskan yakni dengan reduksi data peneliti tidak perlu mengartikannya sebagai kualifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka macam cara : melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas. commit to users c. Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut. Sajian data dapat disajikan dalam bentuk narasi kalimat, juga rapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau skema, jaringan kerja, dan juga tabel sebagai pendukung narasinya. Susunan penyajian data yang baik dan jelas sistematikanya akan banyak menolong peneliti sendiri Sutopo, 2002: 92. d. Penarikan kesimpulan verifikasi. Proses penarikan kesimpulan tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan model analisis ”Interactive Model of Analysis”, data yang terkumpul akan dianalisis melalui tiga tahap yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Selama ini dilakukan pula suatu siklus antara tahap-tahap tersebut sehingga data-data yang terkumpul berhubungan satu dengan yang lain secara otomatis. commit to users

BAB II DISKRIPSI LOKASI

A. Badan Liga Sepakbola Indonesia BLI

1. Sejarah BLI

Badan Liga Sepakbola Indonesia BLI dibentuk oleh Persatuan Sepakbola Indonesia PSSI pada tanggal 11 Juli 2005 melalui Surat Keputusan PSSI Nomor : SKEP 62 VII 2005 tentang Pendirian : Badan Liga Sepakbola Indonesia BLI . Surat Keputusan ini ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Surat Keputusan PSSI : Nomor KEP 94 XI 2005 , tanggal 18 November 2005 , tentang Kedudukan , Fungsi dan Wewenang Badan Liga Sepakbola Indonesia. Alasan utama pembentukan BLI adalah karena keinginan PSSI untuk mewujudkan kompetisi sepakbola yang berkualitas. Sebagai terobosan modern dan rasional dari PSSI dalam upaya menjadikan Kompetisi Sepakbola Indonesia kearah dan tatanan yang professional, lebih bermutu, fairplay, mandiri dan menguntungkan , maka Manajemen PSSI telah menetapkan kebijakan strategis , yaitu memisahkan aktifitas kegiatan kompetisi menjadi suatu Badan Otonom yang dikelola secara profesional . Fungsi , Wewenang, Kedudukan, Tugas dan Tanggung Jawab BLI A. Fungsi commit to users