Frekuensi Fast Food HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan Aktivitas Fisik Dan Frekuensi Fast Food Dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Di Smp N 5 Karanganyar.

WHO, 2011. Melakukan aktivitas fisik perlu memperhatikan 4 aspek yaitu tipe, frekuensi, durasi dan intensitas aktivitas fisik. Olahraga yang efektif dilakukan secara teratur minimum 30 menithari Rimbawan, 2004. Faktor terjadinya overweight selain dari kurangnya melakukan aktivitas fisik, hal itu disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhan normal tubuh manusia. Pola makan yang tinggi kalori dan lemak, menyebabkan terjadinya penimbunan energi dalam bentuk lemak di dalam tubuh, apabila tidak disertai dengan kurangnya aktivitas fisik misal dengan berolahraga. Pola hidup yang seperti itu, jika dibiarkan terus-menerus dan menjadi kebiasaan yang terpola, maka akan terakumulasi dalam tubuh dan akhirnya menjadi overweight bahkan obesitas Novitasari, 2005.

D. Frekuensi Fast Food

Fast food merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya overweight pada remaja karena makanan ini merupakan makanan yang memiliki tinggi energi dan tinggi lemak. Frekuensi fast food pada penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu sering jika ≥ 3xminggu dan jarang apabila 3xminggu. Distribusi frekuensi fast food pada remaja SMP 5 Karanganyar dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel. 9 Distribusi Frekuensi Fast Food Frekuensi Fast Food Overweight Normal TOTAL N N N Sering 31 60.8 20 39.2 51 100 Jarang 9 31.0 20 69.0 29 100 JUMLAH 40 40 80 Tabel.9 menunjukkan distribusi frekuensi fast food responden. Berdasarkan hasil pada Tabel.9 menunjukkan bahwa responden dengan frekuensi fast food kategori sering lebih tinggi mengalami overweight yaitu sebesar 60.8 dan pada responden yang memiliki kategori frekuensi fast food jarang lebih tinggi untuk memiliki status gizi normal yaitu sebesar 69,0. Berdasarkan dari form frekuensi fast food, penelitian ini memperoleh hasil bahwa jenis fast food yang paling sering dikonsumsi responden berdasarkan hasil penelitian adalah mie instan, mie goreng, mie ayam, cilok, dan gorengan dengan rata-rata frekuensi konsumsi makanan tersebut 3-4 kaliminggu. Pola makan remaja sering kali tidak menentu yang merupakan resiko terjadinya masalah nutrisi. Kebiasaan pola makan remaja saat ini seperti makan camilan, melewatkan waktu makan terutama sarapan pagi, waktu makan tidak teratur, sering makan fast food, dan jarang mengkonsumsi sayur ataupun buah. Hal tersebut dapat mengakibatkan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan gizi seimbang akibatnya dapat menyebabkan gizi kurang atau gizi lebih Irianto, 2014. Fast food dapat menyebabkan terjadinya overweight karena fast food tersebut mengandung tinggi kalori, tinggi lemak dan rendah serat Zulfa, 2011. Energi berlebih akan disimpan dalam bentuk glikogen dalam jaringan otot dan juga dalam bentuk lemak yang akan disimpan dalam jaringan-jaringan adipose seperti perut, bagian bawah kulit Nazari, 2011.

E. Analisis Hubungan Antara Aktivitas Fisik dengan Kejadian Overweight pada Remaja

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN FREKUENSI FAST Hubungan Aktivitas Fisik Dan Frekuensi Fast Food Dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Di Smp N 5 Karanganyar.

0 5 13

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN FREKUENSI FAST FOOD DENGAN KEJADIAN OVERWEIGHT PADA REMAJA Hubungan Aktivitas Fisik Dan Frekuensi Fast Food Dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Di Smp N 5 Karanganyar.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Aktivitas Fisik Dan Frekuensi Fast Food Dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Di Smp N 5 Karanganyar.

0 2 6

Daftar Pustaka Hubungan Aktivitas Fisik Dan Frekuensi Fast Food Dengan Kejadian Overweight Pada Remaja Di Smp N 5 Karanganyar.

0 3 6

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN Perbedaan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Pada Remaja Overweight Dan Tidak Overweight Di SMA Nasima Semarang.

1 32 15

SKRIPSI Perbedaan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Pada Remaja Overweight Dan Tidak Overweight Di SMA Nasima Semarang.

0 3 17

PENDAHULUAN Perbedaan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Pada Remaja Overweight Dan Tidak Overweight Di SMA Nasima Semarang.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Pada Remaja Overweight Dan Tidak Overweight Di SMA Nasima Semarang.

0 4 4

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OVERWEIGHT Hubungan Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Overweight Pada Siswa SMP Al Islam 1 Surakarta.

0 2 17

HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 5 MAKASSAR

0 0 122