39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum SMP Negeri 5 Karanganyar
SMP Negeri 5 Karanganyar merupakan salah satu sekolah menengah pertama negeri yang terletak di kota Karanganyar. Letaknya
di tengah pusat kota Karanganyar. Kegiatan kesehatan yang terdapat di SMP N 5 Karanganyar adalah UKS yang berfungsi untuk penanganan
pertama ketika siswa-siswi mengalami gangguan kesehatan ketika di sekolah. Ekstrakurikuler yang dapat diikuti di sekolah ini antara lain
pramuka, voli, sepak bola, TIK, dan musik. SMP N 5 Karanganyar memiliki kantin yang menjual beragam
makanan kecil, gorengan, dan minuman. Siswa-siswi di sekolah ini, masih jarang mendapatkan edukasi tentang pentingnya makanan sehat
sehingga dapat ditemukan kejadian overweight di sekolah ini. Selain itu, banyak pedagang yang menjual beragam jajanan di depan sekolah
ketika pulang sekolah. Faktor lainnya adalah di depan sekolah ini terdapat taman kota yang sering mengadakan acara festival makanan,
busana dan berbagai macam barang di pagi hari sampai siang hari.
B. Karakteristik Responden 1. Karakteristik Responden Menurut Usia
Responden pada penelitian ini adalah remaja di SMP Negeri 5 Karanganyar yang berjumlah 80 siswa. Usia responden pada penelitian
ini adalah usia 13 tahun sampai 15 tahun. Karakteristik responden menurut umur dapat dilihat pada Tabel.5.
Tabel. 5 Distribusi Responden Menurut Usia
Umur Overweight
Normal TOTAL
N N
N
13 Tahun 6
66.7 4
33.3 10
100
14 Tahun
23 57.5
17 42.5
40 100
15 Tahun 11
36.7 19
63.3 30
100
JUMLAH 40
40 80
Tabel 5 menunjukkan bahwa data distribusi responden menurut usia ada dalam rentang 13-15 tahun. Persentase tertinggi pada
kelompok overweight adalah usia 14 tahun yaitu 57.5. Presentase terendah pada kelompok overweight adalah usia 13 tahun yaitu
sebanyak 66.7.
2. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Penelitian ini distribusi karakteristik responden menurut jenis kelamin dibagi menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Karakteristik
responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel.6.
Tabel. 6 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Overweight
Normal TOTAL
N N
N Laki-Laki
17 44.7
21 53.3
38 100
Perempuan 23
54.8 19
45.2 42
100
JUMLAH 40
40 80
Tabel. 6 menunjukkan karakteristik responden menurut jenis kelamin. Berdasarkan Tabel 6 sebagian besar remaja perempuan lebih
tinggi untuk mengalami kejadian overweight dibandingkan dengan remaja laki-laki yaitu dengan presentase 54.8 pada remaja perempuan
dan 44.7 pada remaja laki-laki.
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang menentukan kebutuhan gizi seseorang. Jenis kelamin dapat mempengaruhi
komposisi tubuh, remaja perempuan lebih banyak menyimpan lemak dan remaja laki-laki lebih banyak penambahan jaringan tubuh dan masa
otot sehingga remaja perempuan mempuyai persen lemak tubuh kira- kira dua kali lipat dibandingkan laki-laki yang menyebabkan remaja
perempuan lebih berisiko untuk mengalami overweight Putri, 2004. Remaja laki-laki yang mempunyai masa otot lebih banyak memiliki
resiko overweight lebih rendah, karena otot secara metabolik lebih aktif dari pada lemak sehingga kebutuhan energi lebih tinggi pada orang
yang mempunyai massa otot lebih banyak Almatsier, 2004. Berdasarkan Tabel 6 distribusi menurut jenis kelamin menunjukkan hasil
yang sama dengan teori tersebut bahwa responden overweight lebih banyak pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
3. Karakteristik Responden Menurut IMTU
Penelitian ini distribusi karakteristik responden menurut IMTU terdiri dari remaja dengan status gizi normal dan overweight .
Karakteristik responden menurut IMTU dapat dilihat pada Tabel.7
Tabel. 7 Distribusi Responden Menurut IMTU
Status Gizi Frekuensi
Presentase Normal
40 50
Overweight
40 50
TOTAL 80
100
Berdasarkan hasil penelitian di SMP N 5 Karanganyar diperoleh hasil siswa yang mengalami overweight sebanyak 40 siswa dan siswa
yang tidak overweight normal sebanyak 40 siswa. Hasil pengambilan data penelitian tidak ditemukan kejadian non overweight selain normal.
C. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner aktivitas fisik yang dilakukan
selama 30 hari dengan cara responden membawa pulang kuesioner lalu menuliskan kegiatan apa saja yang dilakukan selama 1 hari dan berapa
durasi untuk setiap kegiatannya. Hasil data aktivitas fisik dapat dilihat pada Tabel. 8
Tabel. 8 Distribusi Aktivitas Fisik
Aktivitas Fisik Overweight
Normal TOTAL
N N
N Ringan
32 76.2
10 23.8
42 100
Sedang 8
21.1 30
78.9 38
100
JUMLAH 40
40 80
Tabel 8 menunjukkan hasil distribusi responden berdasarkan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil dari tabel tersebut sebagian besar
responden yang memiliki kategori aktivitas fisik ringan lebih tinggi mengalami kejadian overweight yaitu sebesar 76.2 sedangkan
responden dengan aktivitas fisik sedang yang mengalami overweight sebanyak 21.1.
Hasil penelitian ini berdasarkan recall aktivitas fisik pada kelompok siswa dengan aktivitas fisik ringan yang mengalami overweight
menunjukkan sebagian besar siswa lebih senang untuk melakukan aktivitasnya di dalam ruang kelas antara lain: belajar, bercanda dengan
teman, ngobrol dengan teman, dan makan di ruang kelas. Aktivitas fisik yang dilakukan siswa pada saat di rumah atau pulang sekolah, antara
lain: menyapu, mencuci piring dan baju, menonton tv, main game handphone, mengobrol dengan keluarga, makan, tidur, sholat dan
bersepeda atau olahraga dengan teman. Kegiatan-kegiatan tersebut sama seperti siswa dengan aktivitas fisik sedang yang mengalami
overweight bahkan sama dengan yang dilakukan oleh remaja dengan status gizi normal, hanya saja yang membedakan adalah durasi dan
frekuensi untuk setiap beraktivitas. Aktivitas fisik yang sering dilakukan remaja overweight ketika libur
atau waktu luang adalah bermain game, bermain handphone dan menonton tv yang berdurasi 4 jam. Remaja dengan status gizi normal
sebagian besar lebih memilih untuk melakukan olahraga seperti mengikuti pertandingan bola, latihan bola, bersepeda, ataupun joging
bersama teman. Aktifitas fisik secara teratur yang dilakukan paling sedikit 30 menithari. Manfaat yang diperoleh ketika melakukan banyak
aktivitas fisik akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang hanya melakukan aktivitas sedikit Indrawagita, 2009.
Selama melakukan aktivitas fisik, otot membutuhkan energi diluar metabolisme untuk bergerak oleh karena itu banyaknya energi yang
dibutuhkan tergantung pada seberapa banyak otot yang bergerak, seberapa lama otot bergerak dan seberapa berat pekerjaan yang
dilakukan WHO, 2013. Aktivitas fisik tinggi yang dilakukan oleh tubuh maka banyak juga energi yang dikeluarkan, sebaliknya jika aktivitas fisik
berkurang maka lebih banyak energi yang tersimpan didalam tubuh
WHO, 2011. Melakukan aktivitas fisik perlu memperhatikan 4 aspek yaitu tipe, frekuensi, durasi dan intensitas aktivitas fisik. Olahraga yang
efektif dilakukan secara teratur minimum 30 menithari Rimbawan, 2004.
Faktor terjadinya overweight selain dari kurangnya melakukan aktivitas fisik, hal itu disebabkan karena konsumsi makanan yang
melebihi kebutuhan normal tubuh manusia. Pola makan yang tinggi kalori dan lemak, menyebabkan terjadinya penimbunan energi dalam
bentuk lemak di dalam tubuh, apabila tidak disertai dengan kurangnya aktivitas fisik misal dengan berolahraga. Pola hidup yang seperti itu, jika
dibiarkan terus-menerus dan menjadi kebiasaan yang terpola, maka akan terakumulasi dalam tubuh dan akhirnya menjadi overweight
bahkan obesitas Novitasari, 2005.
D. Frekuensi Fast Food