Keterangan: �
�
= �
�
−
�
kesalahan pada periode ke – t �
�
=
�
� −
�
�
�
�
x kesalahan persentase pada periode ke
– t �
�
= data aktual pada periode ke – t
�
= Nilai ramalan pada periode ke – t
N = Banyaknya periode waktu
Parameter α yang digunakan adalah α yang memberikan nilai MSE yang terkecil dimana
nilai α yang digunakan berkisar 0,1 sampai 0,9.
2.3 Produk Domestik Regional Bruto PDRB
2.3.1 Pengertian dan Kegunaan Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu daerah tertentu, atau merupakan
jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu daerah. Kegunaan Produk Distribusi Regional Bruto PDRB
antara lain sebagai berikut: a.
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi regional baik total maupun sektoral umumnya
dihitung berdasarkan angka indeks berantai baik total Produk Domestik Regional Bruto PDRB maupun sektor-sektornya. Yang dimaksud
dengan pertumbuhan ekonomi adalah perubahan persentase Produk
Universitas Sumatera Utara
Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan dari suatu kurun waktu.
b. Tingkat Kemakmuran Ekonomi
Tingkat kemakmuran ekonomi biasanya diukur dengan pendapatan perkapita yang merupakan hasil bagi pendapatan regional dengan angka
pertengahan tahun. c.
Tingkat Inflasi dan Deflasi Tingkat inflasi dan deflasi dapat diketahui bila Produk Domestik Regional
Bruto PDRB atas dasar harga berlaku dibandingkan dengan Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan, hasil baginya
disebut indeks harga implisit. d.
Struktur Perekonomian Struktur perekonomian biasanya terdiri atas sektor-sektor menurut
klasifikasi lapangan usaha.
Sektor-sektor lapangan usaha yang terdapat di Kabupaten Tapanulli Utara: 1.
Sektor Pertanian 2.
Sektor Pertambangan dan Penggalian 3.
Sektor Industri 4.
Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 5.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 7.
Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 8.
Sektor Jasa-jasa
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Perhitungan Pendapatan Produk Domestik Regional Bruto PDRB
a. Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku
Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga belaku merupakan jumlah seluruh nilai tambah bruto NTB atau nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu periode tertentu dan biasanya satu tahun yang dinilai dengan harga tahun yang bersangkutan. Produk
Domestik Regional Bruto PDRB atas harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada
setiap tahun b.
Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan Perhitungan atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga yang ada pada suatu tahun tertentu sebagai dasar. Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga
konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi pada suatu periode ke periode selanjutnya dari tahun ke tahun.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melewati tahap-tahap tertentu sebelum mencapai tingkat yang
tertinggi. Pembangunan ekonomi juga harus ditandai dengan perubahan dalam struktur sosial dan sikap mental masyarakat. Pembangunan ekonomi dapat
menumbuhkan kegiatan-kegiatan sektor lapangan usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha-usaha sektor formal
maupun informal. Produk Distribusi Regional Bruto PDRB adalah jumlah nilai tambah yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu daerah tertentu, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi di suatu daerah. Struktur dan perkembangan perekonomian dapat diketahui dari data distribusi Produk Distribusi Regional Bruto PDRB atas dasar
harga berlaku dan harga konstan. Data Produk Distribusi Regional Bruto PDRB juga berguna untuk melihat seberapa besar kemampuan sektor ekonomi suatu
daerah. Semakin besar nilai yang dihasilkan oleh suatu sektor ekonomi terhadap Produk Distribusi Regional Bruto PDRB, maka semakin besar pula tingkat
ketergantungan suatu daerah terhadap sektor ekonomi tersebut. Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah pada bulan januari 2001,
maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam mengolah potensi dan sumber daya di daerahnya sesuai dengan kemampuan daerah itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara