perbedaan yang signifikan dalam jarak perjalanan yang berlaku melalui asumsi kesamaan
dan yang dihasilkan dari praktek slot terbuka yang terdekat. Tapi untuk gudang yang jarang akan ada perbedaan yang jarak perjalanan yang berlaku.
3.9.3. Metode Class-based Storage
Aturan lokasi penyimpanan ini berada di antara aturan dedicated storage dan randomized storage. Class-based storage ini didasarkan pada hukum Pareto
dengan memperhatikan level aktivitas storage dan retrieval SR yang dikembangkan untuk item berbeda. Dalam gudang 80 aktivitas SR diberikan
pada 20 dari item menjadi kelas 1, 50 dari sisa item menjadi kelas 2 dan 50 dari sisa item menjadi kelas 3. Item yang masuk diklasifikasikan pada tiga kelas
sebagai 1, 2, dan 3, berdasarkan level aktivitas SR dari tinggi ke rendah dikembangkan. Untuk meminimumkan waktujarak yang dihabiskan dalam
storage dan retrieval, kelas 1 diletakkan terdekat dengan inputoutput point,
selanjutnya kelas 2, dan kelas 3 yang terendah. Dari ketiga aturan di atas penelitian yang difokuskan pada dedicated
storage location. Pada dedicated storage, produk ditempatkan berdasarkan lokasi
storageretrieval dalam usaha untuk meminimisasi waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan operasi penyimpanan dan retrieval. Contoh proses pemecahan masalah dengan menggunakan metode Class
Based Storage adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah dalam proses pengolahan data adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Produk dibagi menjadi tiga, empat atau lima kelas dengan kebutuhan gudang. a. Menghitung keseluruhan kapasitas gudang.
Rasio = TS T = Throughput yaitu jumlah permintaan produk.
S = Storage yaitu jumlah produk tersedia dalam gudang
Tabel 3.1. Contoh Throughput dan Storage
Produk T
S TS
Produk T
S TS
1
4 8
0,500
26
3 2
1,500
2 5
12 0,417
27 10
16 0,625
3 9
4 2,250
28 3
6 0,500
4 7
8 0,875
29 8
4 2,000
5 3
8 0,375
30 15
13 1,154
6
9 5
1,800
31
10 9
1,111
7 3
10 0,300
32 7
5 1,400
8 30
24 1,250
33 5
6 0,833
9 2
28 0,071
34 15
13 1,154
10 34
12 2,833
35 30
8 3,750
11
12 12
1,000
36
3 4
0,750
12 13
10 1,300
37 10
4 2,500
13 1
25 0,040
38 6
4 1,500
14 9
10 0,900
39 4
9 0,444
15 4
2 2,000
40 10
6 1,667
16
11 20
0,550
41
3 7
0,429
17 3
5 0,600
42 5
15 0,333
18 13
19 0,684
43 50
16 3,125
19 2
40 0,050
44 10
45 0,222
20 17
4 4,250
45 4
18 0,222
21
1 18
0,056
46
56 20
2,800
22 8
19 0,421
47 3
15 0,200
23 1
15 0,067
48 4
25 0,160
24 3
50 0,060
49 1
20 0,050
25 1
10 0,100
50 20
32 0,625
Sumber: Richard L. Francis Facility Layout and Location: An Analytical Approach
Universitas Sumatera Utara
2. Klasifikasi produk dengan perhitungan distribusi gudang. a. Mengurutkan rasio dari ukuran terbesar sampai terkecil.
Sumber: Richard L. Francis Facility Layout and Location: An Analytical Approach
Gambar 3.2. Urutan Rasio Besar Hingga Kecil
b. Membagi kelas tiap produk dengan mengambil 20 dari jumlah produk menjadi kelas pertama, 50 selanjutnya menjadi kelas kedua dan
seterusnya.
Tabel 3.2. Pembagian Kelas Produk Kelas
Produk 1
3, 6, 10, 15, 20, 29, 35, 37, 43, 46
2
4,8,11,12,14,18,26,30,31,32,33,34,36,38,40
3
1,2,5,7,9,13,16,17,19,21,22,23,24,25,27,28,39,41,42,44,45,47,48,49,50
Sumber: Richard L. Francis Facility Layout and Location: An Analytical Approach
3. Penyesuaian urutan penyusunan produk dari ukuran slot terkecil. a. Menghitung jumlah slot untuk tiap-tiap jenis produk.
b. Slot terkecil diletakkan dekat pintu masuk gudang.
Universitas Sumatera Utara
`
Kelas 3
Kelas 2
Kelas 1
Sumber: Richard L. Francis Facility Layout and Location: An Analytical Approach
Gambar 3.3. Contoh Penyusunan Slot tiap Kelas Produk
4. Contoh susunan pengambilan slot produk di gudang. a. Menentukan waktu pengambilan produk untuk masing-masing slot
b. Contoh waktu pengambilan slot di gudang.
60 Detik 1
45 Detik 2
45 Detik 3
60 Detik 7
30 Detik 4
45 Detik 8
15 Detik 5
30 Detik 9
15 Detik 6
30 Detik 10
Penerimaan, Pengiriman dan
Pengangkutan Produk
Sumber: Richard L. Francis Facility Layout and Location: An Analytical Approach
Gambar 3.4. Contoh Waktu masing-masing Slot
Universitas Sumatera Utara
5. Perhitungan waktu pengangkutan produk dengan menghitung waktu dan jarak pemindahan produk secara vertikal dan horizontal melalui blok template
gudang. 6. Penentuan lokasi kelas dengan penempatan lokasi dari masing-masing kelas.
Kelas 1 Kelas 2
Kelas 3 Kelas 4
Sumber: Richard L. Francis Facility Layout and Location: An Analytical Approach
Gambar 3.5. Contoh Penentuan Lokasi Kelas
3.9.4. Metode Shared Storage