sehingga memerlukan orang yang lebih sedikit untuk menangani kegiatan penyimpanan.
4. Climate-Controlled Warehouse. Iklim-Controlled Warehouseyaitu gudang yang menangani berbagai jenis produk dengan penanganan khusus kondisi
seperti freezer untuk menyimpan produk beku dan kelembaban lingkungan. 5. Distribution Centre, Ada beberapa gudang yang hanya menyimpan produk
dalam waktu sangat cepat. Gudang ini berfungsi sebagai titik dalam sistem distribusi pada produk yang diterima dari berbagai pemasok dan segera
dikirimkan ke banyak pelanggan. Misalkan, seperti dengan penanganan Distribution Centre untuk Perishable Food sebagian besar produk yang masuk
di pagi hari dan didistribusikan pada akhir hari.
3.6. Sistem Manajemen Gudang
Sistem adalah kumpulan interaksi dari sub sistem, dan Manajemen adalah ilmu mengelola sumber daya, sedangkan Gudang adalah tempat penyimpanan
barang sementara. Secara ringkas sistem manajemen gudang mengandung pemahaman: pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas
penyimpanan barang sementara. Penerimaan dari pemasok, handling barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah garis besar dari aktifitas penyimpanan.
Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara
langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak adakegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah aktifitas transportasi
Universitas Sumatera Utara
barang dari satu tempat ke tempat lainnya, itu secara umum kegiatan di Gudang. Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana:
1. Administrasi. 2. Penerimaan barang.
3. Penyimpanan barang. 4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju.
5. Pengeluaran barang.
3.7. Prosedur Penyusunan Produk
Yang dilakukan dalam pelaksanaan tata letak produk adalah menentukan jumlah lahan yang akan ditempati oleh produk-produk yang disimpan di
dalamgudang, melingkupi produk-produk work in process dan finished goods. Dalam penentuan tata letak produk ini dibutuhkan beberapa langkah, yakni:
1. Perhitungan kapasitas area di gudang. 2. Pengklasifikasian produk berdasarkan jenis.
3. Perhitungan kebutuhan area untuk masing-masing item. 4. Penentuan urutan moving untuk masing-masing area.
5. Penentuan tata letak.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Kemungkinan-kemungkinan Penyusunan Tempat penerimaan dan Pengiriman
3.8. Fungsi dan Aktivitas Pergudangan
Fungsi dasar dari gudang adalah penerimaan, identifikasi dan penyortiran, penyimpanan, pengambilan barang dari penyimpanan, pengumpulan pesanan,
pengemasan, pengiriman, dan pemeliharaan dokumen. Fungsi gudang dibentuk berdasarkan elemen berikut
5
1. Kerangka bangunan, material dapat disimpan dalam satu bagian fasilitas pabrik atau dalam struktur yang terpisah. Dalam beberapa kasus, struktur
terpisah hanya terdiri dari kerangka yang ringan yang didukung oleh struktur rak penyimpanan untuk mengurangi biaya bangunan.
:
5
J.R. Tony Arnold, Introduction To Materials Management United States of America,1998 hal. 305.
Universitas Sumatera Utara
2. Media penyimpanan, digunakan untuk mendukung dan melindungi material dan membuat material dapat diakses. Media penyimpanan yang umum
adalah rak penyimpanan, lemari dan penyimpanan berputar. 3. Mekanisme pengangkutan, mekanisme otomatis, semiotomatis, atau
manual digunakan untuk mengangkut muatan antara lokasi inputoutput dan lokasi penyimpanan. Mekanisme yang paling umum digunakan untuk rak
penyimpanan adalah tipe fork lift. Dalam penyimpanan berkala, media penyimpanan itu sendiri yang berperan sebagai mekanisme pengangkutan.
4. Kebijakan penyimpananpencarian, menentukan letak penyimpanan untuk tiap tipe muatan.
5. Pengawasankontrol, digunakan untuk mekanisme pengangkutan selama operasi penyimpanan dan pencarian.
Mengoperasikan suatu pergudangan melibatkan beberapa aktivitas proses, dan operasi yang efisien dari gudang bergantung pada seberapa baik aktivitas
proses tersebut dilaksanakan. Berikut adalah aktivitas proses di gudang: 1.
Menerima barang, gudang menerima barang dari pengangkutan luar atau dalam pabrik dan menerima tanggungjawab dari merekapengirim barang. Ini
berarti gudang harus : 2.
Mengecek barang berdasarkan pemesanan dan bill of lading. 3.
Mengecek kuantitas. 4.
Mengecek kerusakan dan isi laporan kerusakan jika dibutuhkan. 5.
Memeriksa barang jika dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
2. Mengidentifikasi barang, item diidentifikasi dengan jumlah stock-keeping
unit SKU dan pencatatan kuantitas yang diterima.
3. Mengirim barang ke penyimpanan, barang disortir dan diletakkan di
tempatnya. 4.
Simpanan Barang, barang disimpan dalam penyimpanan dan dibawah perlindungan yang baik sampai saatnya dibutuhkan.
5. Pengambilan barang, item yang dibutuhkan dari stock harus dipilih dari
penyimpanan dan dibawa ke area penyusunan. 6.
Penyusunan pengiriman, barang yang dibuat menjadi satu pesanan dibawa bersamaan dan diperiksa jika ada kelalaian atau error. Pencatatan pesanan
selalu diperbaharui. 7.
Mengirim barang ke pengiriman, pesanan dikemas, dokumen pengiriman disiapkan, dan barang dimuat di kendaraan yang tepat.
8. Mengoperasikan sistem informasi, suatu catatan harus diurus untuk tiap item
dalam menunjukkan kuantitas stok di satu sisi, kuantiatas yang diterima, kuantitas yang dikeluarkan, dan lokasi dalam gudang. Sistem tersebut
bergantung pada informasi tertulis atau sistem berbasis komputerisasi.
3.9. Kebijakan Penyimpanan dalam Gudang