Distribusi Konten Produksi dan Distribusi Konten

74 untuk membiasakan diet sehat saat puasa dengan rutin minum Slim Fit saat berbuka dan sahur.” Erny Kurniawati, wawancara, 20 Oktober 2016 Gambar 3.24 Mekanisme Aktivasi

b. Distribusi Konten

Konten yang sudah diproduksi, kemudian masuk dalam tahap distribusi melalui media sosial Slim Fit. Seorang yang ditugaskan menjadi admin tinggal mengeksekusi konten yang terdapat pada EP mingguan untuk diunggah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tugas admin Slim Fit tidak hanya mengunggah konten, namun mempunyai fungsi untuk melakukan penjawaban terhadap komentar 75 yang diberikan oleh audiens. Hal ini dilakukan untuk menjaga awareness dan engagement audiens terhadap produk. Ada beberapa tahapan dalam menangani atau menanggapi audiens di media sosial yang diterapkan oleh Rwe Bhinda, antara lain: a. Ditampung Segala bentuk informasi yang masuk ke dalam akun media sosial Slim Fit harus ditampung, baik tanggapan positif maupun negatif atau berupa pertanyaan. Jika informasi atau tanggapan dari konsumen bersifat negatif, Rwe Bhida menyampaikan permintaan maaf kepada konsumen yang bersangkutan. b. Penyeleksian Jika semua informasi telah ditampung, tim Rwe Bhinda melakukan penyeleksian. Tidak semua informasi mengandung unsur penting, bisa jadi sebuah spam yang tidak perlu ditanggapi. Jika ada informasi yang negatif, sebaiknya didiskusikan dengan klien untuk mencari tindakan apa yang harus dilakukan. c. Feedback Langkah ketiga adalah memberikan feedback atau timbal balik kepada audiens. Setalah menampung dan menyeleksi informasi, tentu harus memberikan timbal balik yang memuaskan audiens. Jika informasi yang masuk bersifat positif, admin dapat memberikan ucapan terima kasih kepada audiens. Komplain negatif dapat dibalas dengan memberikan kompensasi sesuai dengan kesepakatan tim Rwe Bhinda dan klien. Selain itu, 76 komunikasi secara personal juga dibutuhkan agar konsumen betul-betul merasa diperhatikan dan menganggap bahwa perusahaan sangat peduli dengan audiens atau konsumen yang memiliki bad experience akan produknya Erny Kurniawati, wawancara, 20 Oktober 2016.

3. Evaluasi dan Monitoring

Dokumen yang terkait

Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan Brand Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Pocari Sweat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

14 58 108

Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Tas Sophie Martin Terhadap Kesediaan Membayar Harga Premium (Studi Kasus Pada BC Rosida Medan).

3 49 104

Ekuitas Merek Dan Brand Loyalty Blackberry (Studi Deskriptif tentang Pengaruh Ekuitas Merek Blackberry terhadap Brand Loyalty pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 44 136

Pengaruh Celebrity Endorser Igor Saykoji Terhadap Brand Awareness Pada Kartu IM3 (Studi Kasus Karyawan Sogo Department Store Sun Plaza, Medan)

3 52 107

Event Marketing Rumah Cantik Citra dan Brand Equity (Studi Korelasional Efektifitas Event Marketing Rumah Cantik Citra Pada Peningkatan Brand Equty Pengunjung Rumah Cantik Citra di Kota Medan)

7 76 179

Pengaruh Perceived Quality dan Brand Association Terhadap Brand Loyalty Mie Instan Merek Indomie (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

1 42 105

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

Analisis pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Dan Brand Loyalty terhadap keputusan pembelian pada produk pasta gigi 'Pepsodent (studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

6 41 167

THE INFLUENCE OF BRAND AWARENESS, PERCEIVED BRAND QUALITY, BRAND ASSOCIATION AND BRAND LOYALTY TOWARD CUSTOMER PURCHASE DECISION TO CHOOSE GARUDA INDONESIA AIRLINES (CASE STUDY: CUSTOMER GARUDA INDONESIA IN JABODETABEK)

0 7 124

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MEMBANGUN BRAND IMAGE PRODUK TROPICANA SLIM PADA TAHUN 2013

0 2 133