commit to user 130
BAB IV PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN
4.1 Data Perencanaan Tebal Perkerasan
Jenis jalan yang direncanakan = Jalan kelas II Jalan Arteri
Tebal perkerasan = 2 lajur dan 2 arah
Jalan dibuka pada tahun = 2013
Pelaksanaan konstruksi jalan dimulai tahun = 2012
Masa pelaksanaan = 1 tahun
Perkiraan pertumbuhan lalu lintas selama pelaksaaan
= 2 Umur rencana UR
= 10 tahun Perkiraan pertumbuhan lalu lintas
selama umur rencana = 7
Perkiraan curah hujan rata-rata =
900 mmth Susunan lapis perkerasan
Surface course = Laston MS 744
Base course = Batu pecah kelas A
CBR 100 Sub base course
= Sirtu kelas A CBR 70
C = Koefisien distribusi kendaraan didapat dari jumlah 2 jalur 2 arah
commit to user 131
Tabel 4.1 Nilai LHR
S
No Jenis kendaraan
LHR
S
Kendaraan hari 2arah 1
Mobil 2194
2 Pick-UP
553 3
Mini + mikro Bus 711
4 BUS
309 5
Truk 345
6 Truk 2 As 13 ton
298 7
Truk 3 As 20 ton 223
Jumlah Total 4633
Sumber : Survey lalu lintas ruas jalan Salatiga, Jumat 3 Juni 2011
4.2 Perhitungan Volume Lalu Lintas
1. LHR
P
LHR
2013
Awal Umur Rencana dengan i
1
= 2 Rumus : LHR
2011
1 + i
1 n1
Mobil 2 ton 1+1 = 2194 1+0,02
1
= 2237,88 kend Pick -UP 2 ton 1+1
= 553 1+0,02
1
= 564,06 kend Mini+mikro Bus 2+4
= 711 1+0,02
1
= 725,22 kend Bus 3+5
= 309 1+0,02
1
= 315,18 kend Truk 2+4
= 345 1+0,02
1
= 351,9 kend Truk 2 as 13 ton 5+8
= 298 1+0,02
1
= 303,96 kend Truk 3 as 20 ton 6+7.7
= 223 1+0,02
1
= 227,46 kend
commit to user 132
2. LHR
A
LHR
2023
Akhir Umur Rencana dengan i
2
= 7 Rumus : LHR
2013
1 + i
2 n2
Mobil 2 ton 1+1 = 2237,88 1+0,07
10
= 4402,25 kend Pick -UP 2 ton 1+1
= 564,06 1+0,07
10
= 1109,59 kend Mini+mikro Bus 2+4
= 725,22 1+0,07
10
= 1428,68 kend Bus 3+5
= 315,18 1+0,07
10
= 620,90 kend Truk 2+4
= 351,9 1+0,07
10
= 693,24 kend Truk 2 as 13 ton 5+8
= 303,96 1+0,07
10
= 598,80 kend Truk 3 as 20 ton 6+7.7
= 227,46 1+0,07
10
= 448,09 kend
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Lalu Lintas Harian Rata-Rata LHR
P
dan LHR
A
No Jenis kendaraan
LHR
P
LHR
S
× 1+i
1 n1
Kendaraan LHR
A
LHR
P
×1+i
2 n2
Kendaraan 1
Mobil 2237,88
4402,25 2
Pick-UP 564,06
1109,59 3
Mini + mikro Bus 725,22
1428,68 4
BUS 315,18
620,90 5
Truk 351,9
693,24 6
Truk 2 As 13 ton 303,96
598,80 7
Truk 3 As 20 ton 227,46
448,09
commit to user 133
4.2.1. Perhitungan Angka Ekivalen E Masing–Masing Kendaraan
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Angka Ekivalen untuk Masing-Masing Kendaraan No
Jenis Kendaraan Angka Ekivalen E
1 Mobil 1 + 1
0,0002+0,0002 =
0,0004 2
Pick-UP 1 + 1 0,0002+0,0002
= 0,0004
3 Mini + mikro Bus 2 + 4
0,0036+0,0577 =
0,0613 4
BUS 3 + 5 0,0183+0,1410
= 0,1593
5 Truk 2 + 4
0,0036+0,0577 =
0,0613 6
Truk 2 As 13 ton 5 + 8 0,1410+0,9238
= 1,0648
7 Truk 3 As 20 ton 6 + 7.7
0,2923+0,7452 =
1,0375
4.2.2. Penentuan Koefisien Distribusi Kendaraan C
Tabel 4.5 Koefisien Distribusi Kendaraan
Jumlah Lajur Kendaraan ringan
Kendaraan berat 1 arah
2 arah 1 arah
2 arah 1 Lajur
2 Lajur 3 Lajur
4 Lajur 5 Lajur
6 Lajur 1,00
0,60 0,40
- -
- 1,00
0,50 0,40
0,30 0,25
0,20 1,00
0,70 0,50
- -
- 1,00
0,50 0,475
0,45 0,425
0,40
Berdasarkan Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. Dari tabel 4.5 Koefisien
Distribusi Kendaraan C dapat diketahui nilai C yaitu 0,5.
commit to user 134
4.2.3. Perhitungan LEP, LEA, LET dan LER
a. LEP Lintas Ekivalen Permulaan
Rumus : LEP =
j j
n j
P
E C
LHR
1
Contoh perhitungan untuk jenis Mobil: LEP
= E
C LHR
P
= 0004
, 5
, 2237,88
= 0,4476 b.
LEA Lintas Ekivalen Akhir Rumus : LEA =
j n
j j
A
E C
LHR
1
Contoh perhitungan untuk jenis Mobil : LEA =
E C
LHR
A
= 0004
, 5
, 93
, 4315
= 0,8632 c.
LET Lintas Ekivalen Tengah Rumus : LET =
2 LEA
LEP
d. LER Lintas Ekivalen Rencana
Rumus : LER
=
10 UR
LET
dimana : j
= Jenis Kendaraan C
= Koefisien Distribusi Kendaraan LHR
= Lalu Lintas Harian Rata-Rata UR
= Umur Rencana
Sumber : Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987.
commit to user 135
Tabel 4.6 Nilai LEP, LEA, LET dan LER
No Jenis Kendaraan
LEP
j j
n j
P
E C
LHR
1
LEA
j n
j j
A
E C
LHR
1
LET
2 LEA
LEP
LER
10 UR
LET
1 Mobil
0,4476 0,8632
495,6641 495,6641
2 Pick-UP
0,1128 0,2176
3 Mini + mikro Bus
22,228 42,8685
4 BUS
25,1041 48,4152
5 Truk
10,7857 20,8012
6 Truk 2 As
13 ton 161,8283
312,0988
7 Truk 3 As
20 ton 117,9949
227,5625 Total
338,5014 652,8269
4.3 Penentuan CBR Desain Tanah Dasar
Harga CBR digunakan untuk menetapkan daya dukung tanah dasar DDT, berdasarkan grafik korelasi DDT dan CBR. Yang dimaksud harga CBR disini
adalah CBR lapangan atau CBR laboratorium. Jika digunakan CBR lapangan, maka pengambilan contoh tanah dasar dilakukan dengan tabung undisturb,
kemudian direndam dan diperiksa harga CBR-nya. Dapat juga mengukur langsung di lapangan musim hujan direndam. CBR lapangan biasanya dipakai
untuk perencanaan lapis tambahan overlay sedangkan CBR laboratorium biasanya dipakai untuk perencanaan jalan baru.
commit to user 136
Tabel 4.7 Data CBR Tanah Dasar
STA 0+000 0+100 0+200 0+300 0+400 0+500 0+600 0+700 0+800 0+900 1+000 CBR
5 6
6 7
8 7
5 8
8 6
7
STA 1+100 1+200 1+300 1+400 1+500 1+600 1+700 1+800 1+900 2+000
CBR 8
6 5
7 6
8 5
8 7
6
STA 2+100 2+200 2+300 2+400 2+500 2+600 2+700 2+800 2+900 3+000 3+100
CBR 9
7 9
7 8
9 10
8 10
9 10
STA 3+200 3+300 3+400
CBR 7
8 9
Tabel 4.8 Penentuan CBR Desain 90
CBR Jumlah Yang
Sama atau Lebih Besar
Persen Yang Sama atau Lebih Besar
5 35
100,00 6
31 88,57
7 25
71,43 8
17 48,571
9 8
22,857 10
3 8,571
commit to user 137
Gambar 4.1 Grafik Penentuan CBR Desain 90
Dari grafik diatas diperoleh data CBR 90 adalah 5,8
5
.
8
commit to user 138
4.4 Penetapan Tebal Perkerasan