commit to user 41
2.6.4 Daya Dukung Tanah Dasar DDT dan CBR
Daya dukung tanah dasar DDT ditetapkan berdasarkan grafik korelasi DDT dan CBR.
Gambar 2.17. Korelasi DDT dan CBR
Catatan : Hubungan nilai CBR dengan garis mendatar kesebelah kiri diperoleh nilai DDT
Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 13
2.6.5 Faktor Regional FR
100 90
80 70
60 50
40 30
20
10 9
8 7
6 5
4 3
2
1 10
9 8
7 6
5 4
3 2
1
DDT CBR
commit to user 42
Faktor regional bisa juga juga disebut faktor koreksi sehubungan dengan perbedaan kondisi tertentu. Kondisi-kondisi yang dimaksud antara lain keadaan
lapangan dan iklim yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan daya dukung tanah dan perkerasan. Dengan demikian dalam penentuan tebal perkerasan ini
Faktor Regional hanya dipengaruhi bentuk alinemen Kelandaian dan Tikungan Tabel 2.13 Prosentase kendaraan berat dan yang berhenti serta iklim
Kelandaian 1 6 Kelandaian II 6–10
Kelandaian III 10 kendaraan berat
kendaraan berat kendaraan berat
≤ 30 30
≤ 30 30
≤ 30 30
Iklim I 900 mmtahun
0,5 1,0 – 1,5
1,0 1,5 – 2,0
1,5 2,0 – 2,5
Iklim II ≥ 900 mmtahun
1,5 2,0 – 2,5
2,0 2,5 – 3,0
2,5 3,0 – 3,5
Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987
2.6.6 Indeks Permukaan IP
Indeks Permukaan ini menyatakan nilai dari pada kerataan kehalusan serta kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu – lintas
yang lewat. Adapun beberapa nilai IP beserta artinya adalah sebagai berikut :
IP = 1,0 : adalah menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat
sehingga sangat menggangu lalu lintas kendaraan. IP = 1,5
: adalah tingkat pelayanan rendah yang masih mungkin jalan tidak terputus .
IP = 2,0 : adalah tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang mantap
commit to user 43
IP = 2,5 : adalah menyatakan permukaan jalan masih cukup stabil dan baik.
Tabel 2.14 Indeks permukaan Pada Akhir Umur Rencana IPt
LER= Lintas Ekivalen Rencana
Klasifikasi Jalan Lokal
Kolektor Arteri
Tol 10
1,0 – 1,5 1,5
1,5 – 2,0 -
10 – 100 1,5
1,5 – 2,0 2,0
- 100 – 1000
1,5 – 2,0 2,0
2,0 – 2,5 -
1000 -
2,0 – 2,5 2,5
2,5 LER dalam satuan angka ekivalen 8,16 ton beban sumbu tunggal
Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987, Halaman 15
Dalam menentukan indeks permukaan pada awal umur rencana IPo perlu diperhatikan jenis lapis permukaan jalan kerataan kehalusan serta kekokohan
pada awal umur rencana menurut daftar di bawah ini: Tabel 2.15 Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana IPo
Jenis Lapis Perkerasan IPo
Rougnes mmkm LASTON
≥ 4 ≤ 1000
3,9 – 3,5 1000
LASBUTAG 3,9 – 3,5
≤ 2000 3,4 – 3,0
2000 HRA
3,9 – 3,5 ≤ 2000
3,4 – 3,0 2000
BURDA 3,9 – 3,5
2000 BURTU
3,4 – 3,0 2000
LAPEN 3,4 – 3,0
≤ 3000 2,9 – 2,5
3000 LATASBUM
2,9 – 2,5 BURAS
2,9 – 2,5 LATASIR
2,9 – 2,5
commit to user 44
JALAN TANAH ≤ 2,4
JALAN KERIKIL ≤ 2,4
Sumber: Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987
2.6.7 Koefisien kekuatan relative a