perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
yang dimiliki oleh perusahaan. Lukuiditas aset akan membuat manajer lebih berbiaya apabila akan melakukan transformasi aktiva sedangkan bagi pemegang
saham likuiditas aset akan megurangi biaya pengawasan terhadap manajer Sibilkov, 2009.
Penelitian ini akan membahas beberapa determinan struktur modal perusahaan. Penelitian ini dikembangkan berdasarkan hasil penelitian Crnigoj
dan Mramor 2009, perbedaannya antara lain : 1.
Crnigoj dan Mramor 2009 dilakukan di negara Slovenia dengan sampel perusahaan non keuangan tahun 1999-2006, penelitian ini menggunakan
periode penelitian tahun 2006-2008 dengan mengambil sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Menambahkan variabel likuiditas asset dengan mengacu pada hasil penelitian
Sibilkov 2009. 3.
Menambahkan variabel
growth
mengacu pada penelitian Christiansi 2006. 4.
Analisis yang dilakukan oleh Christiansi 2006 adalah dengan menggunakan analisis jalur atau
path analysis
, sedangkan penelitian ini menggunakan alat analisis berupa regresi linier berganda.
B. Perumusan Masalah
Seorang manajer keuangan perusahaan harus mampu membuat kebijakan struktur modal yang optimal, hal ini penting bagi perusahaan karena kebijakan
struktur modal yang optimal dapat digunakan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Berdasar hal tersebut maka perlu pemahaman tentang beberapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal. Adapaun perumusan masalah adalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan ?
2. Apakah
tangibility
berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan ? 3.
Apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan ? 4.
Apakah
growth
berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Memberikan bukti empiris pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal
perusahaan. 2.
Memberikan bukti empiris pengaruh
tangibility
terhadap struktur modal perusahaan.
3. Memberikan bukti empiris pengaruh likuiditas terhadap struktur modal
perusahaan. 4.
Memberikan bukti empiris pengaruh
growth
terhadap struktur modal perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi manajer tentang faktor-faktor perlu yang dipertimbangkan dalam menentukan komposisi
struktur modal perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
2. Bagi Pemegang saham
Memberikan gambaran kepada pemegang saham mengenai faktor-faktor yang dipertimbangkan manajemen dalam menentukan struktur modal perusahaan.
Hal tersebut diharapkan dapat dijadikan acuhan bagi pemegang saham untuk meningkatkan monitoring terhadap kinerja manjemen serta pertimbangan dalam
menentukan investasinya. 3.
Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan mampu menyempurnakan riset sebelumnya
tentang struktur modal perusahaan. Selain itu, diharapkan hasil penelitian ini juga dapat dijadikan dasar pengembangan penelitian selanjutnya berkaitan dengan
struktur modal perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Struktur Modal
Menurut Brigham dan Daves 2004, struktur modal merupakan rasio keuangan perusahaan yang membandingkan sumber pendanaan perusahaan yaitu
yang bersifat internal berupa saham dan yang berasal dari eksternal berupa hutang. Perusahaan akan selalu berusaha untuk struktur modal yang optimal,
yaitu membentuk komposisi antara hutang dan saham dengan tepat agar diperoleh biaya modal yang terendah. Dana yang diperoleh dari hutang atau
saham akan digunakan untuk membiayai investasi perusahaan. Perusahaan harus memperhitungkan antara biaya modal dengan
return
yang diperoleh dari investasi agar nilai perusahaan dapat maksimal.
Sriwardany 2006 menyatakan bahwa kombinasi pemilihan struktur modal yang optimal
optimal capital structure
merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan karena kombinasi pemilihan struktur modal
tersebut akan mempengaruhi tingkat biaya modal
cost of capital
yang dikeluarkan oleh perusahaan. Tingkat biaya modal adalah biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana guna membiayai investasinya. Namun bagi investor, tingkat biaya modal merupakan tingkat
pengembalian yang diinginkan
required rate of return
atas investasi suatu aset perusahaan berdasarkan tingkat resiko yang diterima. Oleh sebab itu, tingkat
biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan akan sama dengan tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
pengembalian yang diinginkan oleh investor.
Akhtar 2005 melakukan penelitian tentang beberapa faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan pada perusahaan multinasional
di Australia. Menurut Akhtar 2005, struktur modal merupakan salah satu isu kotroversial dalam keuangan perusahaan. Sejak penelitian yang dilakukan oleh
Modigliani and Miller 1958 yang menguji pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan, telah banyak penelitian yang mencoba mengungkapkan tentang
determinan dari struktur modal perusahaan. Beberapa faktor yang diteliti antara lain ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas.
Brigham dan Daves 2004 menyatakan bahwa terdapat beberapa teori terkait dengan struktur modal perusahan, antara lain :
1.
Trade Off Theory
Esensi dari
trade off theory
adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat
masih lebih besar, hutang akan ditambah. Tetapi apabila pengorbanan karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka hutang tidak boleh ditambah lagi.
Model
trade off theory
mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan merupakan hasil
trade off
dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang dengan biaya agensi yang akan timbul dengan penggunaan hutang tersebut.
2. Agency Theory
Agency relationship
merupakan sebuah ikatan kerja dimana satu orang atau lebih sebagai pemegang saham perusahaan
principal
menunjuk pihak lain
agent
untuk memberikan pelayanan dan pengambilan keputusan atas nama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
principal.
Apabila kedua perusahaan berusaha untuk memaksimumkan
utility
masing-masing, maka dapat dipastikan bahwa
agent
tidak akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi keinginan dari
principal. Principal
akan berusaha meminimalkan penyimpangan dari
agent
agar tetap fokus kepada tujuan
principal
dengan cara memberikan insentif kepada
agent
dan menyediakan biaya monitoring agar meminimumkan penyimpangan dari
agent.
Hal lain yang dilakukan oleh
principal
adalah menerapkan
bonding cost,
dimana
agent
juga akan dikenakan biaya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa yang telah diputuskan apabila merugikan
principal.
Bentuk pertanggungjawaban dari
agent
dapat berupa
penalty
dari
principal,
misalnya mengurangi jumlah bonus yang seharusnya menjadi hak
agent.
Namun demikian, pada umumnya tidak mungkin bagi
principal, at zero cost
memastikan bahwa agent akan mengambil keputusan akan optimal seperti yang diharapkan oleh
principal.
Jadi secara singkat,
agency theory
merupakan penjumlahan dari biaya monitoring dari
principal, bonding expenditure
dari
agent
dan
residual loss
.
3. Pecking Order Theory
Pecking order theory
mengemukakan bahwa perusahaan cenderung mempergunakan sumber pendanaan internal
retairned earning
sebanyak mungkin untuk membiayai proyek-proyek di dalam perusahaan. Hutang menjadi
pilihan kedua setelah sumber pendanaan internal kemudiaan
convertible bonds, preferred stock,
dan pada akhirnya apabila masih memerlukan dana, perusahaan akan menerbitkan
common stock
external equity
. Hal ini terjadi karena adanya
transaction cost
di dalam mendapatkan dana dari pihak eksternal.
Pecking order
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
theory
menjelaskan mengapa perusahaan yang sangat menguntungkan pada umumnya mempunyai hutang yang lebih sedikit. Hal ini terjadi bukan karena
perusahaan tersebut mempunyai
target debt ratio
yang rendah, tetapi disebabkan karena perusahaan memang tidak membutuhkan dana dari pihak eksternal.
4. Signaling Theory
Signaling theory
merupakan langkah-langkah manajemen dari perusahaan yang sebenarnya memberikan petunjuk secara implisit kepada investor tentang
bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Pada umumnya perusahaan yang menguntungkan akan berusaha menghindari penjualan saham
dan berusaha mencari sumber dana alternatif lain. Sedangkan perusahaan yang kurang menguntungkan akan berusaha untuk menjual sahamnya. Pengumuman
emisi saham sebenarnya merupakan sinyal bahwa manajemen perusahaan tersebut memandang prospek perusahaan sedang suram, itulah sebabnya pada
saat awal emisi saham, harga saham akan rendah. Selanjutnya, sejalan dengan kepercayaan investor maka harga saham akan meningkat.
Menurut Sriwardany 2006, kebijakan struktur modal pada dasarnya dibangun dari hubungan antara keputusan dalam pemilihan sumber dana dengan
jenis investasi yang harus dipilih oleh perusahaan agar sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Dengan
asumsi bahwa keputusan investasi dan tingkat dividen konstan maka keputusan dalam pemilihan sumber dana
financing decision
yang akan digunakan sebagai sumber pembiayaan investasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.
Sumber dana dapat berasal dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
dan modal saham perusahaan yang terdiri dari saham preferen, dan saham biasa. Penggunaan hutang jangka pendek sebagai sumber pembiayaan untuk investasi
yang bersifat jangka panjang relatif tidak menguntungkan bagi perusahaan, karena walaupun hutang jangka pendek memiliki resiko yang telatif rendah
namun hutang jangka pendek memiliki jatuh tempo yang telatif lebih pendek sehingga perputaran hutang jangka pendek tidak akan mampu menutupi
pengembalian yang dihasilkan oleh investasi jangka panjang. Oleh sebab itu, hutang jangka pendek hanya digunakan sebagai modal kerja perusahaan.
Sedangkan untuk pembiayaan investasi yang bersifat jangka panjang, perusahaan sebaiknya menggunakan komponen sumber pembiayaan yang bersifat jangka
panjang yaitu hutang jangka panjang atau saham.
B. Profitabilitas dan Struktur Modal