perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
sehingga akan memiliki akses dana yang lebih mudah di pasar modal.
Tangibility
merupakan bagian dari aktiva teteap perusahaan, rasio
tangibility
merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva tetap perusahaan dan total aktiva
perusahaan secara keseluruahn. Jika diasumsikan perusahaan menggunakan aktiva tetep sebagai jaminan atas hutang yang dimiliki maka pengaruh
tangibility
terhadap struktur modal adalah positif. Aktiva tetap yang besar memperkecil resiko dari pemberi kredit sehingga perusahaan dapat memperoleh hutang dalam
jumlah besar apabila asset yang dijaminkan juga besar. Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka kreditor tidak perlu khawatir karena masih ada
aktiva tetap yang dijaminkan. Berdasar hal di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut. H
2
:
tangibility
berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan
D. Likuiditas dan Struktur Modal
Sibilikov 2009 melakukan penelitian tentang pengaruh likuiditas aset terhadap struktur modal perusahaan. Ada dua pendapat yang diajukan dalam
penelitian ini. Pendapat yang pertama, likuiditas aset berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini didasari pada alasan rasional dimana
aset yang kurang likuid akan dijual pada dengan diskon yang tinggi sehingga akan menjadi kurang bernilai bagi
debtholder
atau
shareholder
ketika terjadi likuidasi. Likuiditas aset akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi
debtholder karena akan lebih mudah melakukan pengawasan dan evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
Lukuiditas aset yang tinggi akan mengurangi biaya dari pendanaan diluar perusahaan, perusahaan akan lebih mudah apabila akan meminjam dalam jumlah
banyak dan akan memberikan leverage yang optimal bagi perusahaan. Dengan kata lain likuiditas aset meningkatkan optimal leverage. Pendapat yang kedua,
likuiditas aset berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini di dasari alasan bahwa pengaruh likuiditas aset terhadap leverage akan tergantung
pada pembatasan penghapusan aset. Likuiditas aset yang tinggi akan membuat aset lebih mudah dijual karena biaya penjualan aset yang rendah dan nilai aset
yang lebih tinggi. Penjualan aset akan membuat ukuran perusahaan menjadi kecil dan nilai dari aset perusahaan akan menjadi berkurang. Hal ni merupakan hal
yang buruk bagi kreditur. Pembatasan penghapusan aset akan mengurangi penjualan aset yang akan memberikan nilai lebih bagi kreditur. Pendapat lain
mengatakan bahwa aset akan meningkatkan leverage ketika aset tersebut dijadikan jaminan dalam kontrak hutang. Semakin likuid aset maka akan semakin
optimal leverage namun jika aset tidak dimasukan sebagai jaminan dalam kontrak hutang maka likuiditas aset akan berpengaruh negatif terhadap leverage.
Andian and Shin 2008 melakukan penelitian tentang likuiditas aset dan leverage. Dalam sistem keuangan di mana pasar bergerak terus menerus,
perubahan harga aset menunjukkan perubahan kekayaan bersih perusahaan. Secara eksplisit para pelaku pasar akan menyesuaiakan nilai aktiva yang mereka
miliki dalam neraca. Peningkatan likuiditas dapat diartikan sebagai peningkatan pertumbuhan dari sekumpulan aktiva dalam neraca. Ketika harga aset meningkat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
nilai dari neraca akan meningkat. Tanpa adanya penyesuaian maka nilai leverage akan menjadi rendah karena adanya kelebihan modal.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aditya 2006 menunjukkan bahwa likuiditas aset akan berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan.
Perusahaan yang memiliki aset yang likuid akan mempunyai kemampuan yang besar dalam melunasi hutang. Hutang yang berkurang akan menyebabkan rasio
struktur modal menjadi kecil. Hal inilah yang mendasari dugaan penulis bahwa terdapat pengaruh antara likuiditas aset terhadap struktur modal perusahaan.
Waliullah dan Nishat 2008 mengungkapkan hubungan antara likuiditas asset dengan struktur modal perusahaan adalah negatif. Likuiditas merupakan
perbandingan antara aktiva lancar perusahaan dengan hutang lancar perusahaan. Konsisten dengan
pecking order theory
, perusahaan dengan likuiditas besar akan lebih cenderung untuk menggunakan sumber pendanaan internal sehingga
pengaruh antara likuiditas dan struktur modal adalah negatif. Berdasar hal di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut. H
3
: likuiditas aset berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan
E.
Growth
dan Struktur Modal
Menurut Sriwardany 2006, tingkat pertumbuhan suatu perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa jauh perusahaan akan menggunakan hutang
sebagai sumber pembiayaannya. Dalam hubungannya dengan leverage, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya, perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena pengunaan hutang akan mengharuskan
perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur. Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan
size
. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan potensial yang tinggi memiliki kecenderungan untuk
menghasilkan arus kas yang tinggi di masa yang akan datang dan kapitalisasi pasar yang tinggi sehingga memungkinkan perusahaan untuk memiliki biaya
modal yang rendah, Oleh sebab itu, leverage memiliki hubungan yang negatif dengan tingkat pertumbuhan sehingga semakin tinggi tingkat pertumbuhan, maka
semakin rendah pula rasio hutang terhadap ekuitas, dengan asumsi variabel yang lain konstan.
Christianti 2006, hipotesis POT, mempunyai dua sinyal yaitu, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan cenderung untuk
menjaga dan mempertahankan rasio hutang pada level yang rendah sinyal negatif atau perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan
melakukan ekspansi dengan cara menggunakan dana eksternal berupa hutang sinyal positif. Fama dan French 2002 dalam Christianti 2006 menganggap
kedua sinyal tersebut sebagai kompleksitas dari POT. Namun, penelitian ini menganggap bahwa atribut pertumbuhan
growth
terhadap
leverage
berpengaruh secara negatif terhadap
leverage
perusahaan sinyal negatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
Aditya 2006 menyatakan bahwa salah satu penentu struktur modal adalah pertumbuhan pendapatan perusahaan. Penentu bagi dana internal adalah
tingkat pertumbuhan pendapatan. Jika tingkat pertumbuhan pendapatan tinggi, memungkinkan bagi manajemen memperoleh dana yang lebih besar dari laba
ditahan sehingga akan mengurangi dana pinjaman. Hal ini menunjukkan kecenderungan jika perusahaan dengan pertumbuhan pendapatan yang tinggi
akan mengurangi jumlah hutangnya sehingga struktur modal menjadi rendah. Pandey 2001 melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
berpengaruh pada struktur modal perusahaan pada negara-negara yang memiliki
emergency market.
Dalam penelitian ini ada enam faktor yang diajukan untuk memprediksi struktur modal perusahaan. Enam faktor tersebut meliputi : Tingkat
pertumbuhan perusahaan,
investment opprtunity
, profitabilitas, resiko, ukuran perusahaan dan
tangibility
. Perusahaan dengan tinggkat pertumbuhan yang cepat seringkali memiliki kecenderungan untuk memperbesar jumlah aktiva tetap yang
dimiliknya. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang tinggi memiliki membutuhkan banyak dana dimasa depan serta akan lebih banyak menahan laba.
Mengacu pada
trade-off theory
, dengan semakin tingginya laba ditahan perusahaan akan lebih banyak berhutang untuk menjaga rasio hutangya.
Waliullah dan Nishat 2008 menyatakan dalam
free cash flow theory
, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi hendaknya memperbanyak
penggunaan sumber pendanaan dari hutang, tujuannya adalah menghindari perilaku manajer yang menghamburkan uang perusahaan pada proyek yang tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 22
efisien. Hubungan antara
growth
dan struktur modal dalam penelitian ini diharapkan positif.
Berdasar hal di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H
4
:
growth
berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan
F. Kerangka Penelitian