Profitabilitas dan Struktur Modal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 12 dan modal saham perusahaan yang terdiri dari saham preferen, dan saham biasa. Penggunaan hutang jangka pendek sebagai sumber pembiayaan untuk investasi yang bersifat jangka panjang relatif tidak menguntungkan bagi perusahaan, karena walaupun hutang jangka pendek memiliki resiko yang telatif rendah namun hutang jangka pendek memiliki jatuh tempo yang telatif lebih pendek sehingga perputaran hutang jangka pendek tidak akan mampu menutupi pengembalian yang dihasilkan oleh investasi jangka panjang. Oleh sebab itu, hutang jangka pendek hanya digunakan sebagai modal kerja perusahaan. Sedangkan untuk pembiayaan investasi yang bersifat jangka panjang, perusahaan sebaiknya menggunakan komponen sumber pembiayaan yang bersifat jangka panjang yaitu hutang jangka panjang atau saham.

B. Profitabilitas dan Struktur Modal

Wang 2008 menyatakan bahwa manajemen menghendaki struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal diharapkan dapat menyelaraskan kepentingan antara pemegang saham dan manajemen. Struktur modal menunjukkan alokasi perusahan pada sumber pendanaan. Komposisi struktur modal hendaknya harus optimal karena manajemen juga memiliki kewajiban atas dana milik pemegang obligasi. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Struktur modal yang optimal diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehingga akan dapat meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 Menurut Aditya 2006, profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Suatu perusahaan yang mempunyai earnings yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban finansialnya sebagai akibat dari penggunaan hutang. Sebaliknya perusahaan yang mempunyai earnings yang tidak stabil dan unpredictable akan menanggung resiko tidak dapat membayar beban bunga pada tahun atau keadaan yang buruk. Seperti diketahui bahwa variabilitas pendapatan dapat dijadikan ukuran bagi resiko bisnis. Kreditur cenderung bersedia memberikan pinjaman kepada perusahaan yang memiliki laba yang cenderung stabil. Kasseeah 2008 melakukan penelitian tentang determinan struktur modal di negara China. Salah satu hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROA sebagai proksi profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Waliullah dan Nishat 2008 menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan. Perusahaan yang memperoleh banyak laba akan cenderung untuk menggunakan dana dari sumber internal dari pada menggunakan hutang yang lebih beresiko. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan memiliki harga sahan yang tinggi sehingga akan lebih mudah untuk menerbitkan ekuitas baru, maka menurut Waliullah dan Nishat 2008, hubungan antara profitabilitas dan struktur modal adalah negatif. Jensen 1986 menyatakan terdapat hubungan positif antara leverage dengan profitability jika pasar dalam mengontrol perusahaan efektif. Sebaliknya, jika pasar dalam mengontrol perusahaan tidak efektif terdapat hubungan negatif antara profitability dengan leverage perusahaan. Penelitian ini mengganggap perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14 bahwa terdapat pengaruh negatif antara profitability dengan leverage untuk POT. Sebaliknya, berdasar pada STO tingkat profitabilitas berpengaruh negatif terhadap leverage . Artinya, perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah mempunyai tingkat leverage yang tinggi. Berdasar hal di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H 1a : ROE berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan Frank dan Goyal 2008 menyatakan bahwa menurut static trade-off theory , ketika profitabilitas perusahaan meningkat maka perusahaan akan lebih banyak menggunakan hutang dalam sumber pendanaannya, tujuannya untuk menghindari terjadinya masalah keagenan dan mengurangi pajak. Hasil penelituan Frank dan Goyal 2008 menemukan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan melakukan peningkatan dalam penggunaan hutang dan melakukan permebalin kembali saham. Sebaliknya perusahaan yang mengalami penurunan profitabilitas akan cenderung mengurangi hutang dan menerbitkan saham baru. Menurut Frank dan Goyal 2008, hubungan antara profitabilitas dan struktur modal perusahaan adalah positif. Barros and Silveira 2007 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, dividen, profitabilitas dan tangibility merupakan faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi diharapkan memiliki kesempatan investasi yang lebih baik. Dengan asumsi centeris paribus , profitabilitas yang tinggi menghindarkan perusahaan dari kemungkinan kebangkrutan yang membuat kreditur lebih yakin dalam perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 memberikan hutangnya. Barros and Silveira 2007 menunjukkan bahwa hubungan antara struktur modal dan profitabilitas adalah positif. Berdasar hal di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H 1b : NPM berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan C. Tangibility dan Struktur Modal Menurut Barros and Silveira 2007, tangibility seperti halnya aktiva tetap merupakan jaminan dari perusahaan ketika akan digunakan sebagai jaminan dalam kontrak hutang. Bagi kreditur tangibility yang besar adalah jaminan keamanan atas kredit yang mereka berikan. Putra 2008 menyatakan bahwa tangibility merupakan variabel yang penting dalam pengambilan keputusan perusahaan, karena aset tangible berlaku sebagai jaminan kolateral dan menyediakan keamanan kepada para peminjam saat keadaan keuangan yang sulit. Aset tangible digunakan sebagai aset kolateral dan dapat diasosiasikan dengan leverage yang tinggi. Hal inilah yang mendasari dugaan penulis bahwa assets tangibility akan berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Christianti 2006 menyatakan bahwa semakin banyak assets tangibility suatu perusahaan berarti semakin banyak collateral assets untuk bisa mendapatkan sumber dana eksternal berupa hutang. Hal ini dikarenakan pihak kreditur akan meminta collateral assets untuk mem back-up hutang. Berdasar pada teori STO, assets tangibility berpengaruh positif terhadap leverage . Perusahaan dengan level fixed assets yang rendah mempunyai lebih banyak perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16 masalah asymetric information dibandingkan perusahaan dengan level fixed assets yang tinggi. Perusahaan dengan level fixed assets yang tinggi umumnya adalah perusahaan yang besar, yang dapat menerbitkan saham dengan harga yang fair sehingga tidak menggunakan hutang untuk mendanai investasi. Dengan demikian berdasar pada teori POT tangibility assets berpengaruh negatif terhadap leverage . Pandey 2001 menyatakan bahwa mengacu pada trade-off hypothesis , tangibility yang dijadikan jaminan dalam kontak hutang memberikan jaminan keamanan tersediri bagi kreditur dari kemungkinan kesulitan keuangan. Jaminan berupa aktiva tetap memberikan kreditur perlindungan akan potensi moral hazard yang mungkin muncul dalam konflik antara pemegang saham dan pemegang hutang. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa hubungan antara tangibility dengan hutang jangka panjang adalah positif sedangkan dengan hutang jangka pendek adalah negatif. Crnigoj dan Mramor 2009 menyatakan bahwa tangibilty merupakan rasio fix asset terhadap total aset. Pengaruh antara tangibility terhadap struktur modal diharapkan negatif. Perusahaan yang aktiva tetapnya turun merupakan sinyal peningkatan resiko bagi kreditur karena adanya ancaman kebangkrutan. Evaluasi mengenai tangibilty sangat penting bagi kreditur karena akan berkaitan dengan jaminan hutang perusahaan. Waliullah dan Nishat 2008 mengungkapkan bahwa salah satu determinant struktur modal perusahaan adalah ukuran perusahaan. Perusahaan dengan aktiva yang besar akan lebih mendapatkan kepercayaan dari pasar modal perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 sehingga akan memiliki akses dana yang lebih mudah di pasar modal. Tangibility merupakan bagian dari aktiva teteap perusahaan, rasio tangibility merupakan rasio yang membandingkan antara aktiva tetap perusahaan dan total aktiva perusahaan secara keseluruahn. Jika diasumsikan perusahaan menggunakan aktiva tetep sebagai jaminan atas hutang yang dimiliki maka pengaruh tangibility terhadap struktur modal adalah positif. Aktiva tetap yang besar memperkecil resiko dari pemberi kredit sehingga perusahaan dapat memperoleh hutang dalam jumlah besar apabila asset yang dijaminkan juga besar. Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka kreditor tidak perlu khawatir karena masih ada aktiva tetap yang dijaminkan. Berdasar hal di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H 2 : tangibility berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan

D. Likuiditas dan Struktur Modal