Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SBI

xxviii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SBI

a. Pengertian Program RSBI

SBI merupakan sekolah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan SNP dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development OECD danatau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional . SBI adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan standar nasional pendidikan SNP Indonesia dan tarafnya internasional, sehingga lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. Sekolah bertaraf internasional pada hakikatnya mengacu pada Standar Nasional Pendidikan SNP yang meliputi 8 delapan standar, yaitu kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan dan penilaian yang diperkaya, dikembangkan, diperluas, diperdalam melalui adaptasi atau adopsi terhadap standar pendidikan yang dianggap reputasi mutunya diakui secara internasional Depdiknas 2007:9. Menurut Hadi dan Relisa 2008, SMA BI atau yang disebut pula dengan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional merupakan sekolah nasional yang sama dengan sekolah pada umumnya di Indonesia, namun SMA BI memadukan dan mengimplementasikan 2 kurikulum nasional dan internasional dengan maksud akan menghasilkan lulusan yang bersertifikasi secara internasional. Dalam perjalanannya, SMA BI akan diakreditasi oleh Badan Akreditasi Sekolah Nasional BASN dan Badan Akreditasi Sekolah Internasional BASI.

b. Landasan Kebijakan Program Rintisan SBI

8 xxix Dasar hukum pengembangan program rintisan sekolah bertaraf internasional adalah : 1 Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 50 ayat 3 yang berbunyi, “ Pemerintah danatau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu tahun pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional”. 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 yang mengatur perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. 3 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam Pasal 61 Ayat 1 yang menyatakan bahwa : “ Pemerintah bersama-sama Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional”. 4 Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertaraf internasional pada tingkat kabupatenkota melalui kerjasama yang konsisten antara pemerintah dengan pemerintah kabupatenkota yang bersangkutan, untuk mengembangkan SD, SMP, SMA dan SMK yang bertaraf internasional sebanyak 112 unit di seluruh Indonesia. Depdiknas 2007:7-8

c. Standar Pengembangan SBI

xxx SBI merupakan upaya sadar, intens, terarah dan terencana untuk mewujudkan citra manusia ideal yang memiliki kemampuan dan kesanggupan hidup secara lokal, nasional, regional dan global, maka telah dirumuskan standar SBI yang meliputi input, proses dan output. Input adalah segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses dan harus memiliki tingkat kesiapan yang memadai. Input penyelenggaraan SBI yang ideal untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang bertaraf internasional meliputi siswa baru yang diseleksi secara ketat melalui saringan rapor SMP, hasil ujian nasional UN, scholastic aptitude test SAT, kesehatan fisik dan tes wawancara. Siswa baru SBI memiliki potensi kecerdasan unggul, yang ditunjukkan oleh kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan potensi untuk berkembang. Proses pembelajaran SBI dikembangkan melalui berbagai cara agar mampu mengaktualisasikan potensi peserta didik. Bahasa pengantar yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah bahasa Indonesia dan bahasa asing khususnya bahasa Inggris dan menggunakan media pendidikan yang bervariasi serta berteknologi mutakhir seperti laptop, LCD dan VCD. SBI harus mengembangkan proses pembelajaran sebagai berikut: 1 Mendorong keingintahuan a sense of curiosity . 2 Keterbukaan pada kemungkinan-kemungkinan baru. 3 Prioritas pada fasilitas kemerdekaan dan kreativitas dalam mencari jawaban atau pengetahuan baru meskipun jawaban itu salah atau pengetahuan baru yang dimaksud belum dapat digunakan, dan 4 Pendekatan yang diwarnai oleh eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru. Output SBI memiliki kemampuan-kemampuan bertaraf nasional dan internasional sekaligus, yang ditunjukkan oleh penguasaan SNP Indonesia dan penguasaan kemampuan-kemampuan kunci yang harus dimiliki dalam era global. www.ditnaga-dikti.org xxxi

d. Ikhtisar Penjaminan Mutu Program SBI

1 Akreditasi Berakreditasi minimal A dari Badan Akreditasi Nasional- Sekolah dan Madrasah BAN-SM. Tambahan : Berakreditasi dari badan akreditasi sekolah pada salah satu negara anggota OECD danatau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. 2 Kurikulum Mutu setiap SekolahMadrasah Bertaraf Internasional dijamin dengan keberhasilan melaksanakan kurikulum secara tuntas. Keberhasilan tersebut ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci minimal sebagai berikut: a Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP; b Menerapkan sistem satuan kredit semester di SMASMKMAMAK; c Memenuhi Standar Isi; dan d Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut: a Sistem admininstrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK dimana setiap siswa bisa mengakses trankripnya masing-masing. b Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD danatau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; dan c Menerapkan standar kelulusan sekolahmadrasah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan. Depdiknas, 2007:1 3 Proses Pembelajaran xxxii Minimal memenuhi standar proses yaitu proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Tambahan : a Proses pembelajaran menjadi teladan bagi sekolahmadrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa enterpreneural , jiwa patriot dan jiwa innovator. b Diperkaya model proses pembelajaran sekolah unggul dari Negara anggota OECD danatau Negara maju lainnya. c Menerapkan pembelajaran berbasis TIK. d Kelompok sains, matematika dan inti kejuruan menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran lainnya, kecuali pelajaran bahasa asing, menggunakan bahasa Indonesia. e Pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk kelompok sains dan matematika untuk SDMI baru dapat dimulai pada kelas IV. 4 Penilaian Minimal memenuhi standar penilaian. Tambahan : memperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model penilaian sekolah unggul dari Negara anggota OECD danatau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Depdiknas, 2007:2 5 Pendidik Minimal memenuhi standar pendidik Tambahan : a Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK. b Guru mata pelajaran kelompok sains, matematika dan inti kejuruan mampu mengampu pembelajaran berbahasa Inggris. c Minimal 10 guru berpendidikan S2S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SDMI. xxxiii d Minimal 20 guru berpendidikan S2S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SMPMTs ,dan e Minimal 30 guru berpendidikan S2S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SMASMKMAMAK. 6 Tenaga Pendidik Minimal memenuhi standar tenaga kependidikan. Tambahan : a Kepala sekolahmadrasah berpendidikan minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh Pemerintah. b Kepala sekolahmadrasah mampu berbahasa Inggris secara aktif. c Kepala sekolahmadrasah bervisi internasional, mampu membangun jaringan internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa kepemimpinan dan enterpreneural yang kuat. Depdiknas, 2007:3 7 Sarana dan Prasarana Minimal memenuhi standar sarana dan prasarana Tambahan : a Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis TIK. b Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia, dan c Dilengkapi dengan ruang multimedia, ruang unjuk seni budaya, fasilitas olahraga dan sebagainya. 8 Pengelolaan Minimal memenuhi standar pengelolaan. Tambahan: a Meraih sertifikat ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya dan ISO 14000 xxxiv b Merupakan sekolahmadrasah multikultural c Menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah bertaraf internasional di luar negeri. d Bebas narkoba dan rokok. e Bebas kekerasan f Menerapkan prinsip kesetaraan gender dalam segala aspek pengelolaan sekolah. g Meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi sains, matematika, teknologi, seni dan olahraga. 9 Pembiayaan Minimal memenuhi standar pembiayaan Tambahan: menerapkan model pembiayaan yang efisien untuk mencapai berbagai target indikator kunci tambahan. Depdiknas, 2007:4

2. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

The Effect of Using Direct Method on Students' Vocabulary Mastery

0 16 0

The correlation between grammar mastery and writing ability (a correlational study at 6th semester of english education students of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 8 0

The Correlation between the Students' Grammar Mastery and Their Reading Comprehension (A Correlational Study at the Sixth Semester of Department of English Education of State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 7 106

The Effectiveness of Using Picture Storybook on Students' Vocabulary Mastery (A Quasi-experimental Study at the Seventh Grade of SMP Kartika VIII-1 Cijantung)

1 8 274

STUDI KORELASI ANTARA VOCABULARY MASTERY, GRAMMAR MASTERY DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Studi Korelasi Antara Vocabulary Mastery, Grammar Mastery Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas Internasional

0 2 21

PENDAHULUAN Studi Korelasi Antara Vocabulary Mastery, Grammar Mastery Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas Internasional Di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 7

CORRELATION OF STUDY BETWEEN VOCABULARY MASTERY, GRAMMAR MASTERY AND INTERESTS LEARNING Studi Korelasi Antara Vocabulary Mastery, Grammar Mastery Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas Internasional Di Madrasah Tsanawiyah P

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN KEINGINTAHUAN SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK KOLOID KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 2 PATI TAHUN AJARAN 2011/2012.

1 3 8

PERBEDAAN ANTARA METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI MENGGUNAKAN LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN METODE DISKUSI TANPA LEMBAR KEGIATAN SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA DITINJAU DARI MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN PELAJARAN

0 0 231

PENERAPAN METODE PROYEK YANG DILENGKAPI DENGAN KOMPENDIUM AL QUR’AN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI IKATAN KIMIA SISWA KELAS X-4 DI SMA IT NUR HIDAYAH TAHUN AJARAN 2012 2013 | Pujiastuti | Jurnal Pendidikan Kimia 2

0 0 8