47
pembelajaran karena ada kelompok yang belum selesai mengerjakan LKS. Pada pembelajaran berikutnya guru mengembangkan LKS yang pada siklus II dan
memberikan tugas rumah agar siswa belajar terlebih dahulu materinya. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dalam settting
STAD pada siklus III sesuai rencana. Siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran yang diterapkan sehingga pada siklus III dapat berjalan lebih lancar.
Keterampilan proses siswa sudah mulai berkembang dan siswa lebih aktif dalam melakukan kegiatan percobaan walaupun masih dengan bimbingan guru serta
alokasi waktu yang digunakan sesuai dengan skenario pada rencana pembelajaran RPP siklus III dapat terlihat pada Lampiran 9.
Penerapan pendekatan keterampilan proses dalam settting STAD dilaksanakan secara berkelompok. Hal ini diperkuat hasil penelitian dari Scott 2008 penerapan model
STAD dapat membuat siswa lebih mudah belajar dan bekerja dengan siswa lain sehingga dapat mempelajari dan mengingat materi yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran IPA
dengan menerapkan PKP dalam setting STAD ini berkaitan dengan penelitian dari Foulds 1996, yaitu siswa dapat belajar dengan bebas untuk melakukan suatu percobaan
sehingga siswa akan menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep.
4.1.2 Hasil Belajar Kognitif
Setelah dilakukan analisis data hasil tes, diperoleh data mengenai nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, jumlah siswa yang tuntas, jumlah siswa yang tidak tuntas,
dan ketuntasan klasikal pada siklus I, II, dan III yang disajikan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 16.
48
Tabel 4.1. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa
No Keterangan Sesudah tindakan
Siklus I Siklus II
Siklus III 1 Nilai
tertinggi 83
90 100
2 Nilai
terendah 50 50 60
3 Nilai
Rata-rata 72,76 77,35 82,65
4 Jumlah siswa yang tuntas
22 27
30 5
Jumlah siswa yang tdk tuntas 12
7 4
6 Ketuntasan Klasikal
64,71 79,41
88,24
Data hasil belajar kognitif siswa di atas dapat digambarkan pada grafik dalam bentuk diagram batang Gambar 4.1.
20 40
60 80
100 120
Nilai tertinggi Nilai
terendah Nilai Rata-
rata Jumlah
siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang
tdk tuntas Ketuntasan
Klasikal Siklus I
Siklus II Siklus III
Gambar 4.1. Grafik peningkatan hasil belajar kognitif siswa
4.1.3 Hasil Belajar Afektif
Penilaian hasil belajar afektif meliputi: kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan bekerjasama. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap siswa terhadap
pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil observasi dan analisis disajikan pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.2. Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 13.
49
Tabel 4.2. Peningkatan Hasil Belajar Afektif Siswa
Aspek Penilaian Siklus I
Siklus II Siklus III
Kejujuran 64,71
70,59 99,26
Kedisiplinan 92,65
92,25 93,38
Tanggung jawab 52,21
61,76 69,12
bekerjasama 86,67
88,97 88,97
Nilai Tertinggi 81,25
87,5 100
Nilai Terendah 50
62,5 68,75
Nilai Rata-rata 74,08
78,49 87,68
Jumlah siswa yang tuntas 26
29 32
Jumlah siswa yang tidak tuntas 8
5 2
Ketuntasan Klasikal 76,47
85,29 94,12
Data peningkatan hasil belajar afektif siswa di atas dapat digambarkan pada grafik dalam bentuk diagram batang Gambar 4.2. Perhitungan LOA dari siklus I, II, dan
III disajikan pada Lampiran 17.
20 40
60 80
100 120
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata- rata
Jumlah siswa yang
tuntas Jumlah
siswa yang tidak tuntas
Ketuntasan Klasikal
Siklus I Siklus II
Siklus III
Gambar 4.2. Grafik peningkatan hasil belajar afektif siswa
4.1.4 Hasil Belajar
Psikomotorik
Penilaian hasil belajar psikomotorik meliputi: menyiapkan alat dan bahan, menyusun alat percobaan, melakukan percobaan, mengamati hasil percobaan, membaca
hasil pengukuran, berdiskusi, menyimpulkan, mengkomunikasikan hasil percobaan, dan
50
kebersihan tempat dan alat. Hasil belajar psikomotorik disajikan pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.3. Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 15.
Tabel 4.3. Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa
Aspek Penilaian Siklus I
Siklus II Siklus III
Menyiapkan alat dan bahan 68,38
81,62 90,44
Menyusun alat percobaan 69,85
71,32 86,76
Melakukan percobaan 68,38
91,18 92,65
Mengamati hasil percobaan 69,12
74,26 88,97
Membaca hasil pengukuran 69,12
78,68 91,18
Berdiskusi 65,44
71,32 90,44
Menyimpulkan 58,09
65,44 79,41
Mengkomunikasikan hasil percobaan 69,12
72,06 77,21
Kebersihan tempat dan alat 94,12
92,65 97,06
Nilai Tertinggi 77,78
88,89 100
Nilai Terendah 41,67
55,56 69,44
Nilai Rata-rata 70,10
77,21 88,32
Jumlah siswa yang tuntas 23
38 31
Jumlah siswa yang tidak tuntas 11
6 3
Ketuntasan Klasikal 67,65
82,35 91,18
Data peningkatan hasil belajar ranah psikomotorik siswa di atas dapat digambarkan pada grafik dalam bentuk diagram batang Gambar 4.3. Perhitungan LOP
dari siklus I, II, dan III disajikan pada Lampiran 18.
20 40
60 80
100 120
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata- rata
Jumlah siswa yang
tuntas Jumlah
siswa yang tidak tuntas
Ketuntasan Klasikal
siklus I siklus II
siklus III
Gambar 4.3. Grafik peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa
51
4.1.5 Analisis Uji Gain