j. Pembelajaran IPS harus selalu dikaitkan dengan pendidikan nilai value
education agar peserta didik sebagai warga negara yang baik memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan decision making secara
rasional dan objektif Michaelis, 1988 k.
IPS menekankan model-model pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar activity
based learning
B. Materi Sejarah dalam IPS
Menurut Kasmadi 1996:13, sejarah merupakan satu dari kelompok ilmu yang berdiri sendiri. Tujuan yang luhur dari sejarah untuk diajarkan pada
semua jenjang pendidikan adalah untuk menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara serta sadar untuk menjawab untuk apa ia
dilahirkan. Melalui pengajaran sejarah di sekolah, siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk berfikir secara kronolois dan memiliki
pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman
sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia Agung dan Wahyuni, 2013:56.
Sejarah memiliki kegunaan baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Secara intrinsik sejarah berguna sebagai pengetahuan yaitu sejarah sebagai
ilmu, sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau, sejarah sebagai pernyataan pendapat, dan sejarah sebagai profesi. Sedangkan guna sejarah
secara ekstrinsik yaitu sejarah mempunyai fungsi pendidikan moral, penalaran,
politik, kebijakan, perubahan, masa depan, keindahan serta ilmu bantu Kuntowijoyo, 2013:21-26. Pembelajaran sejarah merupakan sarana untuk
mensosialisasikan nilai-nilai tradisi bangsa yang sudah teruji dengan waktu, memahami perjuangan dan pertumbuhan bangsa dan negara, baik secara fisik,
politik, maupun ekonomi sehingga pembelajaran sejarah merupakan salah satu unsur utama dalam pendidikan politik bangsa Kasmadi, 1996:13.
Sejarah merupakan
salah satu
komponen ilmu-ilmu
sosial. Pembelajaran sejarah pada jenjang Sekolah Menengah Pertama SMP
diberikan secara etis, yaitu untuk memberikan pemahaman tentang konsep hidup bersama, sehingga selain memiliki rasa cinta perjuangan, pahlawan,
tanah air, dan bangsa, mereka tidak canggung dalam pergaulan masyarakat yang semakin majemuk Kuntowijoyo, 2013:4. Apabila dikaitkan dengan
pembelajaran IPS, maka konsep-konsep dan generalisasi-generalisai sejarah dapat dimanfaatkan untuk menelaah masalah-masalah kehidupan sekaligus
sebagai dasar dalam merumuskan pemecahannya. Materi sejarah dalam IPS memperkenalkan pertumbuhan masyarakat
dari zaman prasejarah sampai sekarang. Pengorganisasian dan penyeleksian materi harus berdasarkan pendekatan “periode”. Kochhar 2008:48-49
menjelaskan bahwa materi sejarah di sekolah menengah dilakukan dengan mengambil periode tertentu yang mewakili memuat semua aspek penting dari
suatu masa. Kemudian dikombinasikan dengan pendekatan topik untuk periode tertentu dengan mengambil beberapa aspek untuk dipelajari secara
lebih mendalam. Dasar penyeleksian periode adalah dengan memilih tahap
peradapan manusia yang berhasil mengembangkan tatanan sosial yang khas di berbagai belahan dunia pada masa tertentu. Fokus utama pelajaran adalah pada
pertumbuhan dan perkembangan sistem sosial dan munculnya bentuk-bentuk baru yang menggantikan sistem sosial lama, serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan budaya. Pemilihan materi didasarkan pada kekhasan sejarah setiap negara, yaitu hanya ketika sejarahnya memberikan kontribusi yang
signifikan pada sejarah umat manusia secara umum dan mewakili kecenderungan baru yang menjadi relevan dengan sejarah umat manusia secara
keseluruhan.
C. Guru