Teknik Pemilihan Informan Keabsahan Data

Dokumen silabus dan RPP yang digunakan adalah silabus dan RPP IPS terutama materi sejarah tahun ajaran 20142015 dari masing-masing guru kelas VII, VIII dan IX.

F. Teknik Pemilihan Informan

Berdasarkan tujuan penelitian, maka anggota sampel dipilih secara khusus, atau yang dikenal dengan purposive sampling. Sugiyono 2014:54 menerangkan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek dan situasi sosial yang diteliti. Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan pada perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untuk digeneralisasikan. Anggota sampel dalam penelitian ini memiliki karakteristik yaitu guru IPS SMP Negeri 2 Muntilan yang mengajarakan materi sejarah namun berlatar belakang pendidikan bukan sarjana sejarah.

G. Keabsahan Data

Peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa keabsahan dari data yang diperoleh dalam penelitian ini. Moleong 2010 menjelaskan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut. Pengecekan data tersebut dilakukan dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu Sugiyono, 2014:125. Triangulasi yang akan digunakan peneliti yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Peneliti berpatokan pada langkah yang diterangkan Moleong 2010 dalam melaksanakan triangulasi yaitu: 1 membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; 2 membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; 3 membandingkan apa yang dikatakan orang- orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; 4 membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan; 5 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Triangulasi sumber berarti membandingan dan megecek kembali data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yang berbeda Sugiyono, 2014:127. Peneliti membandingkan hasil wawancara dengan informan satu terutama informan kunci dengan beberapa informan yang lain sehingga akan didapatkan keabsahan data yang diterima. Misalnya untuk mendapatkan keabsahan data mengenai pelaksanaan pembelajaran IPS materi sejarah oleh guru berlatar belakang pendidikan bukan sarjana sejarah peneliti membandingkan informasi hasil wawancara yang disampaikan guru IPS dengan informasi dari beberapa siswa. Untuk mendapatkan keabsahan data tentang persepsi siswa mengenai materi sejarah maka peneliti membandingkan informasi dari siswa dengan informasi yang diberikan guru IPS. Berikut adalah skema dari triangulasi sumber yang digunakan oleh peneliti: Bagan 2. Triangulasi Sumber Triangulasi teknik berarti membandingkan atau mengecek kembali data yang telah diperoleh kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda Sugiyono, 2014:127. Perbedaan sumber dan teknik dalam triangulasi dimaksudkan sebagai upaya konfirmasi keabsahan data. Misalnya untuk mendapatkan keabsahan data terkait dengan bagaimana guru berlatar belakang pendidikan bukan sarjana sejarah merancang dan mengajarkan materi sejarah maka peneliti membandingkan antara hasil wawancara yang disampaikan guru dengan melakukan observasi mengikuti pembelajaran di kelas serta mengkaji dokumen RPP yang dimiliki guru. Berikut adalah skema dari triangulasi sumber yang digunakan oleh peneliti: Bagan 3. Triangulasi Teknik Sumber data sama Wawancara mendalam A B C Wawancara Observasi Dokumen

H. Teknik Analisis Data