hari 1, 22, 43 atau cisplatin 40 mgm
2
setiap minggu bersamaan dengan radioterapi 70 Gy pada tumor primer dan 50 Gy pada pembesaran
kelenjar getah bening leher bilateral, serta booster bila perlu.
2.3 Cyclooxygenase COX
Cyclooxygenase COX merupakan enzim pada jalur biosintetik dari prostaglandin PG, tromboksan dan prostasiklin dari asam arakhidonat.
Terdapat dua bentuk COX yaitu COX-1 dan COX-2. COX-1 berfungsi sebagai housekeeping gen pada hampir semua jaringan normal. COX-2
terangsang selama proses inflamasi, nyeri dan kanker. COX-1 timbul sebagai respon dari produksi PG dan mempunyai fungsi penting pada
homeostatik. COX-1 berisi 70 kd subunit sedangkan COX-2 berisi 74 kd protein yang mempunyai 60 homolog dengan COX-1. COX-2
mengandung bermacam-macam stimulasi seperti sitokin, hormon dan mitogen Murono et al. 2001; Andrianto 2008; Levita et al. 2009.
Gambar 2: Aktivitas enzim cyclooxygenase Choy Milas 2003
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2 menunjukkan, sintesis prostaglandin dari asam arakhidonat melalui aktivitas enzim cyclooxygenase. Obat-obatan anti-inflamasi akan
menghambat aktivitas enzim cyclooxygenase, sedangkan COX-2 selektif inhibitor hanya menghambat COX-2. COX-1 berfungsi sebagai
housekeeping gen pada hampir semua jaringan normal. COX-2 terangsang selama proses inflamasi, nyeri dan kanker. Enzim
cyclooxygenase akan mensintesa prostaglandin H PGH kemudian akan dikonversi menjadi prostaglandin H
2
PGH
2
. PGH
2
merupakan prekursos umum yang akan berubah menjadi berbagai prostaglandin dan tromboksan
PGE
2,
PGF
2α
, PGD
2
, PGI
2
dan TX Choy Milas 2003. Sel inflamasi akan membebaskan metabolisme dari asam arakidonat
atau eicosanoid termasuk prostanoid, prostaglandin dan leukotrines. Cyclooxygenase merupakan kunci enzim yang mengontrol rate-limiting
step pada sintesa prostanoid dan sel tumor, serta metabolisme yang diproduksi oleh aksi cyclooxygenase pada asam arakhidonat menunjukkan
benturan pada bermacam-macam jalur karsinogenik. Transformasi neoplastik dari proliferatif steam cell dan invasif tumor memerlukan suatu
micro enviroment dari aktivasi sel inflamasi dan elemen sel stromal Murono et al. 2001; Andrianto 2008.
Peningkatan level prostaglandin telah dideteksi pada kanker di berbagai lokasi anatomi, termasuk kepala dan leher, dan peran metabolit
tersebut dalam pertumbuhan tumor dan metastasis telah dapat dipastikan. Prostaglandin PG, terutama yang seri E, ditemukan mempengaruhi
proliferasi sel dan respon imun host, menunjukkan perannya sebagai promotor dan memfasilitasi pertumbuhan dan penyebaran tumor Gallo et
al. 2001. PG yang berasal dari COX-2 berperan dalam karsinogenesis, inflamasi,
supresi respon imun, inhibisi apoptosis, angiogenesis, invasif sel tumor dan metastasis Choy Milas 2003.
Adanya PG untuk meningkatkan proliferasi sel dengan melakukan modifikasi biologi seperti polyamines; peningkatan jumlah polyamine
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan peningkatan sintesis DNA, yang menghasilkan bentuk ornithine decarboxylase activity ODC. Diduga bahwa ada
hubungan antara PG ekspresi COX-2, proliferasi sel dan metastasis Rishikesh Sadhana 2003.
Ekspresi COX-2 yang berlebihan ditemukan berhubungan dengan peningkatan produksi PGE2. Interleukin-1 IL-1 yang berhubungan
dengan tumor telah menunjukkan peningkatan ekspresi COX-2. COX-2
dan reseptor tromboksan A2 TXA2 berhubungan pengaktifan invasi sel
dan angiogenesis. Ekspresi COX-2 memacu berbagai sel untuk meningkatan produksi PG. PG menekan produksi sel NK natural killer.
Penekanan ini juga menyebabkan hambatan dari IL-2 dan IFN- α serta
menurunkan pengaturan reseptornya. Ini menunjukkan PG mempunyai sistem imun yang menekan peranan tumor dalam kanker. Oleh karena itu
secara jelas COX-2 derivat PG mempunyai peranan dalam pertumbuhan kanker melalui mekanisme biokimia yang meliputi stimulasi pertumbuhan
tumor dan pembentukan pembuluh darah baru Rishikesh Sadhana 2003.
2.4 Peran COX-2 Dalam Perkembangan Kanker