Menjajah orang lain Menyalahkan orang lain Merendahkan orang lain Mencuri hak orang lain

seseorang dari pekerjaan atau jabatannya karena tidak mengikuti aturan yang di buat oleh penguasa.

b. Menjajah orang lain

Menjajah adalah sikap hidup, baik sadar maupun tidak sadar dengan tujuan pihak yang dijajah agar tidak mengetahui jalan keluar, tidak mengetahui cara mengembangkan diri, tidak mampu menggunakan pikirannya, harus menurut dengan penguasa yang membuat aturan. Apabila pihak yang dijajah karena satu dan lain hal mau memisahkan diri atau menentang dari peraturan yang ada, maka akan dibenci, dikucilkan, dan dapat juga dipecat dari pekerjaannya.

c. Menyalahkan orang lain

Sikap untuk menyalahkan orang lain adalah sikap yang seharusnya tidak kita lakukan karena semua manusia tidak lepas dari kesalahan. Dalam hal ini sikap penguasa yang ingin selalu benar dan selalu mengritik apa yang dilakukan bawahannya. Sikap atasan akan selalu curiga dan menyalahkan setiap hasil kerja buruh yang tidak sepaham dengan penguasa.

d. Merendahkan orang lain

Kekuasaan yang dimiliki secara otomatis derajatnya akan naik dan di hormati oleh bawahannya. Dari sinilah seorang penguasa akan merasa paling tinggi dan selalu di hormati, penguasa seperti ini akan membedakan tingkatan sosial antara lapisan atas yang sebanding dengannya dan lapisan bawah yang bisa penguasa perintah dengan seenaknya untuk memenuhi kepentingan pribadinya.

e. Mencuri hak orang lain

Definisi mencuri adalah mengambil hak orang lain yang bukan miliknya. Dalam pembahasan di sini, mencuri hak orang lain berarti seorang penguasa mengambil sebagian hasil dari para buruhnya seperti memotong upah buruh secara langsung maupun tidak langsung dengan berbagai alasan. Pengertian lain arti mencuri atau merampok dibagi menjadi dua jenis yaitu pencurian secara aktif dan secara pasif. Pertama, pencurian secara aktif adalah tindakan mengambil hak milik orang lain tanpa sepengetahuan si pemilik. Kedua, pencurian secara pasif adalah tindakan menahan apa yang seharusnya menjadi milik orang lain. http:speedcheat.blogspot.com201011pengertian-mencuri.html Dari penjelasan teori feodalisme, dengan melihat mengenai ciri-ciri manusia feodal dari Mochtar Lubis, penelitian ini akan menggunakan teori mengenai ciri-ciri masyarakat berjiwa feodal serta ciri masyarakat feodal dari http:nilaieka.blogspot.com200904ciri-ciri-masyarakat-feodal.htm12 Februaru 2011 dan bentuk feodalisme untuk menganalisis crita cekak.

2.2.3.3 Feodalisme dari Perspektif Kolonial

Feodalisme atau kekuasaan seperti yang disebutkan di atas, merupakan hasil peninggalan penjajah yang sudah banyak dipraktekkan oleh masyarakat Indonesia. Sama seperti feodalisme, kolonial juga mempunyai latar belakang seperti feodal. Kalangan kolonialis juga memanfaatkan kalangan feodal untuk menjaga kekuasaannya. Hubungan antara para kolonial dengan para feodal adalah hubungan yang saling memanfaatkan dan saling menguntungkan, sedangkan rakyatlah yang menjadi objek penindasan dan penghisapan dari kedua belah.

2.2.3.4 Feodalisme Dalam Karya Sastra

Dalam pengertian sebelumnya, salah satu ciri feodalisme adalah adanya perbedaan antara bangsswan sebagai lapisan atas dan rakyat jelata sebagai lapisan bawah. Pengkotakan ini tidak terlepas dari berbagai kepentingan yang hanya menguntungkan sekelompok orang saja. Kaum bangsawan dan penguasa cenderung memaksakan kehendak mereka tanpa memperdulikan hak-hak pribadi para pekerja dan budaknya. Dari keadaan hidup seperti inilah karya sastra dapat tercipta. Cermin dari kehidupan yang sedang terjadi salahsatunya melalui karya sastra. Munculnya revolusi Perancis http:afatih.wordpress.com20060114feodalisme ‐ dulu ‐dan‐sekarang.kamis 13 ‐1‐2011 yang menyebutkan mengenai semua manusia itu sama dan tidak adanya status ternyata tidak direalisasikan dalam kehidupan. Buktinya karya sastra yang mencerminkan keadaan yang sedang terjadi masih menceritakan adanya ciri dan bentuk dari feodalisme seperti adanya perbedaan antara lapisan atas dan lapisan bawah, penindasan, mencuri hak orang lain.

2.3 Kerangka Berfikir