Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Pengkajian crita cekak mengenai feodalisme diduga belum pernah diteliti, namun penelitian lain mengenai crita cekak yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra dari Ian Watt pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Ikayanti Widi Astuti 2003 dalam skripsi FBS UNNES yang berjudul Masalah- Masalah Sosial Masyarakat Jakarta dalam Novel Negeri Surilang Karya Rahmat Ali. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan sosiologi sastra dari Ian Watt dengan klasifikasi kedua yang menyebutkan bahwa karya sastra merupakan cermin dari masyarakat. Pendekatan ini digunakan untuk mengungkap tentang masalah-masalah sosial masyarakat Jakarta dalam novel Negeri Surilang dan korelasi antara masyarakat dalam novel dengan realitas masyarakat Jakarta pada tahun 1997-1999. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa masalah-masalah sosial yang ada pada masyarakat Jakarta dalam novel Negeri Surilang karya Rahmat Ali adalah disorganisasi keluarga, lesbian, alkoholisme, pecandu narkoba, dan konflik dalam masyarakat. Esti Dian Firstyani 2009 dalam skripsi FBS UNNES yang berjudul Human Trafficking dalam Novel Antirin Mbalela karya Suparto Brata. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan sosiologi sastra dari Ian Watt, khususnya klasifikasi yang kedua yaitu karya sastra sebagai cermin masyarakat. Pendekatan ini digunakan unteuk mengungkap bentukbentuk kegiatan human trafficking dalam novel Astirin Mbalela dan korelasi pandangan masyarakat tentang human trafficking dalam novel Astirin Mbalela dengan pandangan masyarakat dengan human trafficking yang terefleksi dalam media massa cetak Kompas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sesuai dengan analisis yang dilakukan, melalui fakta cerita yang berupa alur, tokoh, dan latar dapat mengungkap bentuk-bentuk kegiatan human trafficking yang terdapat dalam novel Astirin Mbalela. Alur yang merujuk pada hubungannya dengan human trafficking terdapat pada penggawatan, konflik mulai memuncak dan klimaks. Kegiatan human trafficking berdasarkan uraian di atas dilakukan oleh dua pihak yakni pihak keluarga atau yang masih punya hubungan kerabat dengan korban, yang menjadi pelaku tidak lain adalah pakdhe dan mbokdhe Astirin sendiri dengan membujuk Astirin yang masih di bawah umur supaya mau menikah dengan Buamin karena sudah menerima sejumlah uang dari Buamin. Bentuk kegiatan human trfficking yang dilakukan oleh Yohan Nur yakni merekrut calon pekerja wanita yang masih muda yaitu Astirin dengan cara menipu dan melakukan kekerasan seksual dan Pak Bas sebagai agen tenaga kerja gelap melakukan kegiatan berupa membujuk dan menjanjikan bekerja di pabrik dan mendapatkan gaji besar, menyembunyikan korban di sebuah hotel, mengangkut korban melalui tiga jalur yakni dengan menggunakan angkutan pedesaan, pesawat terbang, dan kapal laut, memindahkan korban dari suatu tempat ke tempat persembunyian yang lain seperti gudang . Suwarsih 2009 dalam skripsi FBS UNNES yang berjudul Kriminalitas dalam Novel Kembang Kantil Karya Senggono. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra Ian Watt yang kedua yang menyebutkan bahwa karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat. Pendekatan ini digunakan untuk mengungkap bentuk kriminalitas dalam novel Kembang Kantil karya Senggono dan mengungkap faktor pendorong kriminalitas dalam novel Kembang Setaman karya Senggono. Hasil penelitian ini adalah terdapatnya bentuk kriminalitas yaitu kejahatan kekerasan yang berupa pemukulan, kejahatan ekonomi berupa perusak dan pencurian, the while collar criminal atau kejahatan yang terselubung dalam jabatan, dan penjahat terdorong oleh keyakinan. Faktor yang menyebabkan kriminalitas dapat berasal dari dalam diri tokoh atau pelaku dalam novel dan dapat juga dari pengaruh lingkungan. Dalam novel ini kejahatan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari diri tokoh yaitu karena adanya iri hati dan balas dendam. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian yang berjudul “Feodalisme dalam crita cekakmajalah Panjebar Semangat” diduga belum pernah diteliti.

2.2 Landasan Teoretis