23
B. KERANGKA BERPIKIR
Pembangunan yang terlaksana selama ini membawa fenomena yang baru, yaitu semakin besarnya jumlah perempuan yang berperan langsung
dalam segala bidang, khususnya sebagai Kepala Desa. Dengan terlibatnya perempuan ini diharapkan mampu menghadirkan nilai-nilai keadilan. Peran
dari kalangan perempuan bukan hanya sebagai pengamat saja, tetapi bagaimana perempuan juga mampu mengambil peran dalam mempengaruhi
kebijakan publik. Peranan perempuan merupakan salah satu komponen penting bagi
kelangsungan perubahan dan perbaikan dalam sendi kehidupan masyarakat. Dalam mewujudkan perubahan dan perbaikan itu tentunya perempuan tidak
hanya memilih bentuk peran sebagai pengamat saja, namun juga dimungkinkan memilih bentuk lainnya. Hal ini di dasarkan pada karakter
manusia yang memiliki kebebasan, kreatifitas, serta keyakinan untuk memilih, menggunakan, dan mengevaluasi cara, prosedur, metode, dan
perangkat dalam merealisasikan perbaikan dan perubahan tersebut. Keikutsertaan perempuan tidak dapat dilepaskan dari adanya motif
yang mendorong perempuan dalam berperan aktif. Motif inilah yang kemudian menentukan bentuk peran ganda perempuan dalam pembangunan
desa berdasarkan kasus kepala desa perempuan di Desa Lambangan Wetan Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang.
Skema Kerangka Berfikir
24
Masyarakat Desa
Kepemimpinan Masyarakat Desa
Kepemimpinan Perempuan
Peranan Kepemimpinan Perempuan
Domestik Publik
Dalam mencapai kehidupan masyarakat desa yang sejatera dan teratur dibutuhkan kepemimpinan masyarakat desa yang baik pula. Kepemimpinan
masyarakat desa atau disebut Kepala Desa bisa diduduki oleh seorang perempuan. Disini perempuan mempunyai peran ganda dalam ranah domestik dan publik.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Dalam penelitian ini mendiskripsikan yaitu menggambarkan serta dijelaskan dalam bentuk uraian dan analisis yang mendalam suatu keadaan
dan situasi nyata yaitu mengenai peran ganda perempuan dalam pembangunan desa berdasarkan kasus kepala desa perempuan di Desa
Lambangan Wetan Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang. Penelitian kualitatif tidak bertujuan mengadakan pengukuran atau
menggunakan prosedur-prosedur data statistik dalam menjelaskan hasil penelitian, akan tetapi dalam penelitian kualitatif lebih mementingkan pada
penjelasan mengenai hubungan antara gejala yang diteliti dan sasaran yang diteliti Djoyomartono 1995:4.
Penelitian kualitatif biasa dilawankan dengan penelitian kuantitatif dengan alasan bahwa dalam kegiatan ini peneliti tidak menggunakan angka
dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Namun demikian tidak berarti bahwa dalam penelitian kualitatif ini
peneliti sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan angka. Dalam hal-hal tertentu, misalnya menyebutkan jumlah anggota keluarga, banyaknya biaya
yang dikeluarkan untuk belanja sehari-hari ketika menggambarkan kondisi sebuah keluarga, tentu saja bisa. Model penelitian kualitatif yang dikenal di
Indonesia adalah kualitatif naturalistik, istilah naturalistik menunjukkan 26